Mohon tunggu...
Dailymonthly
Dailymonthly Mohon Tunggu... Freelancer - Just Another Blog

Budayakan Membaca Dailymonthly | Prima H. I have been writing for over 10 years. I have written on various topics such as politics, technology, and entertainment. However, my true passion lies in writing about comprehensive analysis and from various points of view. I believe that writing from multiple perspectives allows me to explore my subjects, settings, and moral gray areas from a wider variety of perspectives, which sustains complexity and keeps the reader interested. I have written several articles on this topic and am considered an expert in the field.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sejarah dan Masa Depan Fesyen Ramah Lingkungan

18 Juni 2023   21:27 Diperbarui: 27 Juni 2023   13:25 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dok.Pribadi)
Ilustrasi (dok.Pribadi)

Tahun 1940-an adalah dekade perang dan pemulihan mode wanita. Pecahnya Perang Dunia II pada tahun 1939 memiliki dampak besar pada kehidupan dan gaya wanita di seluruh dunia. Wanita harus menghadapi kelangkaan sumber daya, penjatahan bahan, pembatasan peraturan, dan tuntutan pekerjaan dan keluarga. Wanita juga harus mendukung upaya perang dengan bergabung dengan militer, industri, atau layanan sukarela. Busana wanita mencerminkan tantangan dan perubahan ini, serta ketahanan dan patriotisme mereka.


Busana tahun 1940-an dicirikan oleh gaya yang sederhana dan praktis, yang dipengaruhi oleh seragam militer dan utilitas. Para wanita mengenakan setelan jas, gaun, dan rok yang disesuaikan dan pas, dengan bahu yang empuk, pinggang yang sempit, dan garis selutut. Kainnya sebagian besar terbuat dari wol, katun, atau rayon, dengan warna-warna solid atau motif-motif kecil. Aksesorinya sangat minim, seperti sarung tangan, topi, syal, atau bros.


Pakaian yang paling ikonik pada era ini adalah setelan jas, yang terdiri dari jaket dan rok atau celana panjang. Setelan jas adalah pakaian serbaguna dan profesional yang sesuai dengan berbagai peran dan aktivitas wanita. Setelan jas juga merupakan cara untuk mengekspresikan solidaritas dan kesetiaan kepada negara, karena banyak wanita mengenakan setelan jas dengan warna-warna patriotik seperti biru tua, merah, atau putih. Setelan ini dikenakan oleh banyak wanita berpengaruh, seperti Eleanor Roosevelt, Rosalind Russell, dan Lauren Bacall.
Fitur penting lainnya dari mode tahun 1940-an adalah munculnya pakaian kasual dan sporty untuk wanita. Ketika wanita menjadi lebih aktif dan terlibat dalam kegiatan di luar ruangan seperti bersepeda, mendaki gunung, atau berkebun, mereka membutuhkan pakaian yang lebih nyaman dan fungsional. Mereka juga mengadopsi beberapa elemen pakaian pria, seperti celana panjang, terusan, kemeja, atau sweater. Pakaian-pakaian ini sering kali terbuat dari denim, korduroi, atau pakaian rajut, dengan warna-warna atau pola yang cerah.
Busana tahun 1940-an merupakan cerminan dari kekuatan dan keberanian wanita dalam menghadapi tantangan dan peluang pada dekade tersebut. Para wanita menunjukkan kemampuan beradaptasi dan kreativitas mereka dengan memanfaatkan apa yang mereka miliki, mendaur ulang atau mengubah pakaian lama mereka, atau membuat pakaian baru mereka sendiri. Para wanita juga menunjukkan kepercayaan diri dan kepribadian mereka dengan mengenakan pakaian yang sesuai dengan selera dan kebutuhan mereka.


Fast Fashion


Mode ramah lingkungan bukan hanya sebuah tren, tetapi juga sebuah kebutuhan di masa kini. Seiring dengan memburuknya krisis lingkungan dan isu-isu sosial yang terus berlanjut, konsumen menjadi lebih sadar dan sadar akan pilihan dan dampaknya. Fesyen ramah lingkungan menawarkan alternatif bagi industri fesyen cepat, yang dikenal memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat. Fast fashion adalah istilah yang menggambarkan produksi massal dan konsumsi pakaian murah dan sekali pakai yang mengikuti tren dan gaya terbaru. Fast fashion bertanggung jawab untuk menghasilkan limbah, polusi, emisi gas rumah kaca dalam jumlah besar, konsumsi air, dan penggunaan bahan kimia.

Fast fashion juga mengeksploitasi pekerja di negara-negara berkembang, yang sering kali terpapar pada kondisi kerja yang tidak aman dan tidak adil, upah yang rendah, dan pelanggaran hak asasi manusia.

Fesyen ramah lingkungan bertujuan untuk mengurangi masalah-masalah ini dengan mengadopsi praktik-praktik yang lebih berkelanjutan dan etis dalam desain dan produksi pakaian. Fesyen ramah lingkungan dapat mencakup penggunaan bahan organik atau daur ulang yang dapat terurai secara hayati atau kompos, mengurangi konsumsi air dan energi dengan menggunakan sumber-sumber terbarukan atau teknologi yang efisien menghindari bahan kimia dan pewarna berbahaya yang dapat menyebabkan masalah kesehatan atau kerusakan lingkungan, mendukung perdagangan yang adil dan praktik ketenagakerjaan yang etis yang memastikan hak-hak dan kesejahteraan pekerja, serta menciptakan pakaian yang tahan lama dan tidak lekang oleh waktu sehingga dapat dipakai untuk berbagai musim.

Fesyen ramah lingkungan juga mendorong konsumen untuk mengubah kebiasaan dan perilaku mereka terhadap pakaian. Mode ramah lingkungan menganjurkan untuk membeli lebih sedikit pakaian dengan kualitas yang lebih baik yang dapat bertahan lebih lama dan dapat diperbaiki atau digunakan kembali. Mode ramah lingkungan juga mendorong daur ulang atau menyumbangkan pakaian lama daripada membuangnya, atau mendaur ulangnya menjadi produk atau bahan baru. Mode ramah lingkungan juga mendorong konsumen untuk mengekspresikan individualitas dan kreativitas mereka melalui pilihan pakaian mereka, daripada mengikuti tren yang cepat berubah yang dipaksakan oleh industri.

Fesyen ramah lingkungan tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat, tetapi juga bagi konsumen itu sendiri. Fesyen ramah lingkungan dapat membantu konsumen menghemat uang, meningkatkan kesehatan mereka, meningkatkan harga diri mereka, dan berkontribusi pada perubahan positif di dunia.

Fashion Busana Tahun 1950

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun