Mohon tunggu...
Dailymonthly
Dailymonthly Mohon Tunggu... Freelancer - Just Another Blog

Budayakan Membaca Dailymonthly | Prima H. I have been writing for over 10 years. I have written on various topics such as politics, technology, and entertainment. However, my true passion lies in writing about comprehensive analysis and from various points of view. I believe that writing from multiple perspectives allows me to explore my subjects, settings, and moral gray areas from a wider variety of perspectives, which sustains complexity and keeps the reader interested. I have written several articles on this topic and am considered an expert in the field.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sejarah dan Masa Depan Fesyen Ramah Lingkungan

18 Juni 2023   21:27 Diperbarui: 27 Juni 2023   13:25 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dok.Pribadi)
Ilustrasi (dok.Pribadi)

Salah satu perubahan paling signifikan dalam fesyen wanita terjadi pada tahun 1920-an, yang juga dikenal sebagai "Roaring Twenties" atau "Zaman Jazz". Ini adalah periode kemakmuran ekonomi, inovasi budaya, dan pemberontakan sosial. Para wanita menganut gaya hidup yang lebih modern dan urban, yang dipengaruhi oleh musik, seni, sastra, dan sinema pada masa itu. Mereka juga bereksperimen dengan bentuk-bentuk ekspresi baru, seperti menari, merokok, minum-minum, mengemudi, dan berkencan.

Mode tahun 1920-an ditandai dengan perubahan radikal dari siluet feminin tradisional. Para wanita meninggalkan korset, rok, dan rok panjang yang membatasi gerakan mereka dan menekankan lekuk tubuh mereka. Sebagai gantinya, mereka mengadopsi tampilan yang lebih kekanak-kanakan yang meratakan dada mereka, menurunkan pinggang mereka, memperpendek garis pinggul mereka, dan mengekspos kaki mereka. Pakaian yang paling ikonik pada era ini adalah gaun flapper, gaun shift longgar yang sering kali dihiasi manik-manik, payet, pinggiran, atau bulu. Gaun flapper melambangkan kebebasan, kesenangan, dan kemewahan wanita tahun 1920-an.

Ciri khas lain dari mode tahun 1920-an adalah potongan rambut bob, yang dipopulerkan oleh para selebriti seperti Louise Brooks, Clara Bow, dan Josephine Baker. Potongan rambut bob adalah gaya rambut pendek yang memotong rambut di atas atau di sekitar telinga. Ini adalah pernyataan berani tentang kemandirian dan pemberontakan terhadap norma-norma feminitas konvensional. Potongan rambut bob juga melengkapi gaun flapper dan aksesori seperti topi cloche, ikat kepala, mutiara, dan anting-anting.
Mode tahun 1920-an tidak hanya merupakan cerminan dari perubahan peran wanita dalam masyarakat, tetapi juga merupakan katalisator untuk perubahan lebih lanjut. Dengan berpakaian dengan cara yang lebih modern dan berani, para wanita menantang stereotip dan ekspektasi yang membatasi potensi mereka. Mereka juga mengekspresikan individualitas dan kepribadian mereka melalui pilihan busana mereka.

Fashion Busana Tahun 1930

Ilustrasi (dok.pribadi)
Ilustrasi (dok.pribadi)

Tahun 1930-an adalah dekade yang kontras dan transisi dalam mode wanita. Di satu sisi, dekade ini ditandai dengan Depresi Besar, yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Di sisi lain, hal ini juga dipengaruhi oleh kemewahan Hollywood, yang menawarkan pelarian dari kenyataan melalui film dan bintang.
Mode tahun 1930-an kembali ke gaya yang lebih feminin dan elegan, setelah tampilan kekanak-kanakan pada tahun 1920-an. Para wanita kembali menunjukkan lekuk tubuh mereka, dan mengenakan gaun dan rok yang menonjolkan garis pinggang alami mereka. Panjang garis keliman juga meningkat dari selutut hingga pertengahan betis, yang dianggap lebih sederhana dan anggun.

Pakaian yang paling populer pada era ini adalah gaun berpotongan bias, yang dipotong secara diagonal di sepanjang serat kain. kain. Teknik ini menciptakan efek halus dan melekat yang memeluk tubuh dan menonjolkan bentuknya. Gaun berpotongan bias sering kali terbuat dari sutra, satin, atau beludru, dan menampilkan garis leher yang melingkar, punggung yang menutupi leher, atau kerutan. Gaun berpotongan bias dikenakan oleh banyak aktris Hollywood, seperti Greta Garbo, Jean Harlow, dan Marlene Dietrich, yang melambangkan kemewahan dan daya pikat wanita tahun 1930-an.

Ciri khas lain dari mode tahun 1930-an adalah diperkenalkannya setelan celana untuk wanita. Pantsuit adalah kombinasi dari jaket yang disesuaikan dan celana panjang, yang terinspirasi oleh pakaian pria dan pakaian olahraga pada saat itu. Pantsuit adalah pilihan praktis dan nyaman bagi wanita yang bekerja atau bepergian, serta simbol emansipasi dan kesetaraan mereka. Pantsuit dipopulerkan oleh para selebriti seperti Katharine Hepburn, Marlene Dietrich, dan Amelia Earhart, yang dikenal dengan gaya hidup mereka yang penuh petualangan dan tidak konvensional.

Mode tahun 1930-an merupakan keseimbangan antara kesulitan ekonomi dan fantasi sinematik pada dekade tersebut. Para wanita beradaptasi dengan perubahan zaman dengan mengenakan pakaian yang lebih terjangkau dan serbaguna, tetapi juga menikmati kemewahan dan keanggunan Hollywood.

Fashion Busana Tahun 1940

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun