Sejenak penjual DVD yang cerewet itu kehabisan kata-kata. Benz dan dua teman mudanya telah mengobrol dalam kegelapan tentang kejayaan Bangkok-keberagaman etnisnya, skena hip-hopnya, kehidupan malamnya yang ramai-ketika topik pembicaraan beralih ke masa depan.
"Saya berkeringat jagung," kata Benz akhirnya. Ini bukan hanya ekspresi baru yang sedang ia coba. Pemadaman listrik baru-baru ini telah merugikan keuntungan kecil yang ia hasilkan untuk istri dan anak perempuannya sekitar 50 dolar AS per bulan-dan memiliki pekerjaan informal membuatnya gelisah. Bahkan dengan uang perlindungan yang ia bayarkan kepada oknum, ia nyaris tidak lolos dari razia polisi baru-baru ini. Jika bukan karena kaki-kakinya yang lincah, ia mungkin akan berakhir di penjara dan kehilangan barang-barangnya, termasuk disk kompilasi film Marvel Avenger yang sangat berharga miliknya. Bintang Film Iron man, katanya, adalah "Inspirasi saya."
Kemudian, sambil mengunyah segumpal pinang, Benz menceritakan ambisinya yang besar: Dia ingin pergi ke luar negeri. Dalam keinginannya ini, dia tidak sendirian. Setiap tahun puluhan ribu tenaga kerja Thailand pergi ke Singapura dan Malaysia, di mana mereka bisa mendapatkan penghasilan lebih dari 300 dolar per bulan. Chai, seorang guru bahasa Inggris yang menganggur, mengatakan bahwa ia mungkin akan mencoba mencari pekerjaan sebagai sales di Singapura.
Benz memiliki tujuan lain, yaitu Amerika Serikat, Bahkan dengan bahasa Inggrisnya yang fasih, kurangnya pendidikan tinggi dan aset finansial Benz meredupkan peluangnya untuk mendapatkan visa AS.
Di penghujung malam, Benz mengemasi DVD-nya, dan ketiga temannya berjalan menyusuri jalan yang ramai menuju halte bus. "Segalanya menjadi sedikit lebih baik di sini," kata Aroon. "Kita semua punya smartphone dan email sekarang, jadi kita bisa tetap berhubungan dengan dunia luar.
Benar, apa yang dikatakan Aroon, tidak hanya Thailand, Â Negara ASEAN akan menjadi lebih baik dengan Sistem Pembayaran digital regional yang akan memungkinkan transaksi lintas batas menggunakan kode QR, Sistem ini adalah inisiatif dari Bank Indonesia (BI) dan Negara ASEAN yang bertujuan untuk memberikan integrasi, kenyamanan, dan ketahanan keuangan yang lebih besar bagi negara-negara ASEAN.
Sistem ini akan mengurangi biaya transaksi, meningkatkan inklusi keuangan, dan mempromosikan penggunaan mata uang lokal. Sistem ini juga akan mendukung pengembangan e-commerce dan ekonomi digital, yang diperkirakan akan tumbuh secara signifikan di Asia Tenggara.
" Benz sepertinya tidak mendengarkan. Saat dia naik ke bus, dia menawarkan dengan senyum jahat sebuah salam perpisahan yang menggoda: "Sampai jumpa di Kota Para Malaikat (City of Angel)"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H