William Peter Blatty, seorang penulis skenario yang serba bisa, berkolaborasi dengan sutradara Blake Edwards dan menulis beberapa naskah, termasuk A Shot in the Dark (1964), What Did You Do in the War, Daddy? (1966), dan Darling Lili (1970). Pada akhir 1960-an, setelah kematian ibunya dan ketertarikannya yang baru terhadap agama Katolik, ia mulai mengerjakan The Exorcist, yang menjadi karyanya yang paling terkenal. Terlepas dari popularitasnya, buku dan adaptasi filmnya mendapat ulasan yang beragam. Namun, film ini sukses di box office dan meraih dua Academy Awards.
Meskipun Blatty tidak terlibat dalam Exorcist II: The Heretic (1977), ia menulis dan menyutradarai film ketiga dari waralaba ini (1990). Dia juga menulis skenario untuk The Ninth Configuration (1980), yang didasarkan pada novel sebelumnya, Twinkle, Twinkle, "Killer" Kane. Dalam bukunya yang kemudian, Demons Five, Exorcists Nothing (1996), ia memanfaatkan pengalamannya sebagai penulis skenario.
Tiga pernikahan pertama Blatty berakhir dengan perceraian, namun ia bertahan dengan istri keempatnya, Julie, yang dinikahinya pada tahun 1983, dan enam orang anak. Meskipun telah dikenal sebagai penulis horor, dia tetap berdamai dengan kenyataan bahwa dia akan selamanya dikaitkan dengan The Exorcist dan percaya bahwa cerita tersebut adalah penebusan. Seperti yang dia katakan pada tahun 2000, inti dari film ini adalah "bahwa Tuhan itu ada dan alam semesta itu sendiri akan memiliki akhir yang bahagia."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H