Kurikulum Merdeka Belajar diharapkan cocok untuk diterapkan di Indonesia karena dapat mengakomodasi keragaman minat, bakat, kemampuan, dan latar belakang siswa. Kurikulum ini juga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah siswa yang dibutuhkan di abad ke-21. Namun demikian, ada beberapa tantangan dan hambatan yang perlu diatasi, seperti kesiapan guru, sekolah, orang tua, dan masyarakat, ketersediaan sumber daya dan fasilitas, sistem penjaminan mutu dan evaluasi, serta koordinasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan.
Kurikulum Merdeka Belajar merupakan sebuah inisiatif yang menjanjikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, hal ini juga membutuhkan banyak persiapan, dukungan, dan komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk memastikan keberhasilan implementasi dan dampaknya.Â
Meningkatkan Merdeka Belajar dan Keterlibatan Siswa melalui Metode Penilaian yang Inovatif
Penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, dan sangat penting bagi pendidik dan siswa untuk menggunakan metode penilaian yang efektif. Bentuk-bentuk penilaian tradisional, seperti ujian, esai, dan makalah penelitian, telah digunakan selama bertahun-tahun, tetapi dengan munculnya teknologi, sekarang ada banyak metode penilaian baru yang dapat digunakan untuk meningkatkan Merdeka Belajar dan keterlibatan siswa. Dibawah ini adalah lima metode penilaian inovatif yang memanfaatkan teknologi dan bagaimana metode tersebut dapat bermanfaat bagi siswa Merdeka Belajar.
Ujian Kolaboratif
Ujian kolaboratif adalah bentuk penilaian inovatif yang mengharuskan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan tes atau ujian. Metode penilaian ini sangat berguna untuk mata kuliah yang mengharuskan mahasiswa untuk menguasai konsep dan ide yang kompleks. Dengan bekerja secara kolaboratif, para siswa dapat belajar dari satu sama lain, membangun kekuatan satu sama lain, dan mendukung kelemahan satu sama lain.
Teknologi telah membuat ujian kolaboratif menjadi lebih efektif. Platform online seperti Google Docs atau Microsoft Teams dapat digunakan untuk memfasilitasi kerja kelompok dan kolaborasi. Platform ini memungkinkan siswa untuk bekerja sama secara real-time, mengedit dokumen secara bersamaan, dan berbagi ide dan wawasan. Selain itu, alat penilaian online seperti Kahoot atau Quizlet dapat digunakan untuk membuat kuis atau permainan kolaboratif yang membantu siswa meninjau dan mengkonsolidasikan pengetahuan mereka.
Manfaat dari ujian kolaboratif sangat jelas. Dengan bekerja dalam kelompok, siswa belajar bagaimana berkomunikasi secara efektif, bernegosiasi, dan berkompromi. Mereka juga belajar bagaimana berpikir kritis, memecahkan masalah, dan membuat keputusan secara kolektif. Ujian kolaboratif juga mendorong pembelajaran dan keterlibatan aktif, yang dapat meningkatkan motivasi dan retensi pengetahuan siswa.
Presentasi Video yang Direkam dan/atau Podcast