Merdeka Belajar: Cara Baru Belajar di Indonesia
Teknologi sebagai Sarana untuk Mendiversifikasi Metode Penilaian dalam Pendidikan Merdeka Belajar
Apa itu Kurikulum Merdeka Belajar dan Bagaimana Penerapannya di Indonesia?
Kurikulum Merdeka Belajar adalah sebuah kurikulum baru yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Indonesia. Kurikulum ini bertujuan untuk mendukung pemulihan pembelajaran dari pandemi Covid-19 dan melakukan transformasi pendidikan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul sesuai dengan Profil Siswa Indonesia.
Praktik Baik dalam Merdeka Belajar
Kurikulum Merdeka Belajar memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada pendidik dan peserta didik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar mereka. Kurikulum ini memiliki empat karakteristik utama:
Pembelajaran berbasis proyek untuk pengembangan soft skill dan karakter sesuai dengan Profil Mahasiswa Pancasila.
Fokus pada pembelajaran yang esensial, relevan, dan mendalam yang memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam mencapai kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
Pembelajaran yang fleksibel yang memungkinkan guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan tahap pencapaian dan perkembangan setiap siswa dan menyesuaikannya dengan konteks dan muatan lokal.
Proyek Penguatan Profil Siswa Pancasila, yaitu kegiatan ko-kurikuler yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi pengetahuan, mengembangkan keterampilan, dan memperkuat pengembangan enam dimensi Profil Siswa Pancasila.
Kurikulum Merdeka Belajar berbeda dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya dalam beberapa hal. Misalnya, di tingkat SMA, tidak ada lagi penjurusan atau peminatan seperti IPA, IPS, atau Bahasa. Siswa dapat dengan bebas memilih mata pelajaran yang mereka minati pada dua tahun terakhir di SMA. Selain itu, siswa juga dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan tingkat pemahamannya masing-masing.