Narrow AI Â telah menghasilkan aplikasi yang tersedia secara komersial seperti Alexa dari Amazon dan Siri dari Apple. Asisten pribadi digital ini menggunakan berbagai algoritme dan teknologi pembelajaran mesin untuk menjawab pertanyaan, membuat rekomendasi, dan melakukan tugas-tugas sederhana seperti memesan produk atau layanan, memutar musik, atau melakukan panggilan suara. Sistem ini mengumpulkan data dari waktu ke waktu, memungkinkan mereka untuk memberikan layanan yang semakin personal dan tepat.Â
Aplikasi dan Tantangan dari Narrow AI
Narrow AI, yang juga dikenal sebagai AI lemah atau lunak, telah dikembangkan untuk melakukan tugas atau fungsi tertentu. Salah satu contoh paling terkenal dari Narrow AI Â adalah di bidang kendaraan otonom, di mana sistem komputer menggunakan pembelajaran mesin, pengenalan gambar, dan teknologi jaringan saraf untuk mengendalikan kendaraan secara real-time. Namun, teknologi ini telah dirusak oleh kecelakaan, dan laporan New York Times pada tahun 2022 menyoroti hampir 400 kecelakaan yang terkait dengan fitur swakemudi di AS selama periode sepuluh bulan. Para pendukung keselamatan publik telah menyuarakan keprihatinan tentang keandalan teknologi AI hands-free.
Aplikasi Narrow AI Â juga telah dikaitkan dengan hilangnya nyawa manusia. Misalnya, Rusia dilaporkan telah menggunakan senjata berbantuan AI sejak invasi ke Ukraina pada Februari 2022, sehingga menimbulkan kekhawatiran atas keamanan dan etika aplikasi tersebut. Di sektor perawatan kesehatan, rumah sakit AS mengadopsi alat AI prediktif seperti Deterioration Index selama pandemi COVID-19. Namun, para dokter mempertanyakan algoritme dan data kesehatan yang digunakan oleh sistem tersebut. Sebuah studi pada tahun 2021 menemukan bahwa alat AI mengeluarkan alarm palsu yang membebani sekaligus gagal mengidentifikasi sepsis dengan benar pada 67% pasien.
Contoh Narrow AI Â yang tersedia secara komersial termasuk asisten pribadi digital seperti Alexa dari Amazon dan Siri dari Apple, yang menggunakan algoritme dan teknologi pembelajaran mesin untuk menyediakan layanan yang dipersonalisasi. Namun, ada kekhawatiran mengenai pengumpulan, penggunaan, dan penyimpanan data pribadi oleh sistem ini, dengan beberapa ahli menyoroti kerentanan privasi dan keamanan. Ketika penyedia komputasi awan mengembangkan layanan yang semakin saling terhubung yang memanfaatkan dan membagikan data yang diambil dengan platform lain, konsumen dan pengamat industri telah menyuarakan keprihatinan tentang invasi dan keamanan teknologi ini.
Kendaraan otonom adalah aplikasi lain yang menonjol dari Narrow AI. Meskipun mobil swakemudi menggunakan pembelajaran mesin, pengenalan gambar, dan teknologi jaringan saraf untuk mengendalikan kendaraan, masih ada keterbatasan yang signifikan dalam penggunaannya, dengan tingkat kecelakaan yang meningkat dibandingkan dengan kendaraan lain. Kendaraan otonom juga telah menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan publik, karena mereka belum sepenuhnya aman atau dapat diandalkan pada tahun 2023.
Strong AI, juga dikenal sebagai Board AI atau kecerdasan mesin tingkat manusia (HLMI), adalah bentuk teoretis dari AI yang mampu melakukan berbagai tugas intelektual pada tingkat yang sama dengan manusia dengan kinerja terbaik. Meskipun sebagian besar ahli setuju bahwa Strong AI pada akhirnya akan tercapai, tidak ada konsensus tentang kapan singularitas, atau terobosan dalam teknologi AI, akan terjadi. Beberapa orang percaya bahwa hal ini bisa terjadi paling cepat pada tahun 2030, sementara yang lain memprediksi bahwa hal ini tidak akan menjadi kenyataan sampai setidaknya tahun 2050.
Super AI, yang juga dikenal sebagai artificial superintelligence (ASI), adalah bentuk teoritis lain dari AI yang melampaui kemampuan intelektual manusia. Jika terwujud, super AI akan memiliki implikasi yang signifikan bagi umat manusia, termasuk kemungkinan untuk mengintegrasikan sistem komputer super cerdas ke dalam biologi manusia. Namun, ada juga skenario kiamat yang menunjukkan bahwa Super AI Â dapat melihat manusia sebagai ancaman dan mengambil tindakan untuk memusnahkan kehidupan manusia untuk melindungi dirinya sendiri.
Kemajuan AI dan Implikasinya
Masalah Bias dalam Aplikasi AI
Sebuah surat yang diterbitkan di New England Journal of Medicine pada tahun 2020 menyoroti masalah signifikan dengan perangkat medis bertenaga AI yang dikenal sebagai oksimeter denyut. Perangkat ini, yang banyak digunakan selama pandemi COVID-19 untuk mengukur kadar oksigen dalam darah, memberikan hasil yang kurang dapat diandalkan ketika digunakan pada orang dengan warna kulit yang lebih gelap. Pengungkapan ini mengungkap potensi teknologi AI untuk memperburuk diskriminasi yang sudah ada atau menghasilkan hasil yang diskriminatif. Penelitian telah menunjukkan bahwa sistem AI rentan terhadap diskriminasi ras, jenis kelamin, dan usia, yang menurut para kritikus disebabkan oleh bias yang melekat atau tidak disadari yang secara tidak sengaja diprogram ke dalam algoritme oleh para peneliti dan pemrogram yang membuatnya.