Beberapa anggota NATO telah mengambil tindakan untuk melindungi jaringan telekomunikasi nasional mereka dengan melarang perusahaan teknologi raksasa Cina, Huawei, untuk berpartisipasi dalam pengembangan dan pembangunan jaringan tersebut karena masalah keamanan. Terlepas dari upaya-upaya ini, ketegangan internasional seputar niat Rusia untuk meluncurkan serangan militer imperialis ke negara tetangga Ukraina telah membuat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) memperingatkan adanya peningkatan kemungkinan serangan siber yang signifikan yang berasal dari kelompok-kelompok yang bersekutu dengan pemerintah Rusia di awal tahun 2022. Peristiwa ini menandakan bahwa keamanan siber tetap menjadi medan konflik internasional yang aktif.