Mohon tunggu...
Dailymonthly
Dailymonthly Mohon Tunggu... Freelancer - Just Another Blog

Budayakan Membaca Dailymonthly | Prima H. I have been writing for over 10 years. I have written on various topics such as politics, technology, and entertainment. However, my true passion lies in writing about comprehensive analysis and from various points of view. I believe that writing from multiple perspectives allows me to explore my subjects, settings, and moral gray areas from a wider variety of perspectives, which sustains complexity and keeps the reader interested. I have written several articles on this topic and am considered an expert in the field.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sociopreneur atau Hanya Sebuah Kedok untuk Meraup Untung Pribadi?

29 November 2019   09:29 Diperbarui: 29 November 2019   09:35 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sociopreneur | Credit : Adobe Sparkpost

"They like to be cutesy and clever, They like to win awards for creativity that do nothing more than boost their egos and waste thousands of dollars for their clients." - Drew Eric Whitman 

Kembali ke kontes ide bisnis.

Apakah saya berhasil dalam mengikuti kontes ide bisnis tersebut ? "Tidak" masuk babak selanjutnya pun tidak. Tapi setidaknya saya mendapat pengalaman.

Ternyata, (pemenangnya) ide bisnis yang terpilih adalah ide bisnis / usaha yang sudah ada sebelumnya dan beberapa juga ada yang usahanya sudah berjalan.  Memang tidak sesuai S&K nya yaitu ide bisnis *orisinil belum pernah ada / belum berjalan ( masih ide)  tetapi di dalam S&K tersebut juga berisi poin tentang 'Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat'. Nah lho ?! 

Saran saya jika Anda ingin menjadi Enterpreneur ataupun Sociopreneur hendaklah mulailah dari sekarang, dan jangan menunggu dan berharap modal dari sebuah kontes/ ide bisnis. Jikapun nantinya Anda mengikuti kontes serupa hendaklah membuat ide yang simpel dan setidaknya mudah di pahami bagi orang awam, karena jika pemikiran Anda melebihi batasan pemikiran mereka, akan sulit bagi mereka untuk memahaminya. Ditambah lagi *maaf kadang orang-orang kita tidak bisa dan sulit untuk menerima hal-hal baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun