Mohon tunggu...
Dailymonthly
Dailymonthly Mohon Tunggu... Freelancer - Just Another Blog

Budayakan Membaca Dailymonthly | Prima H. I have been writing for over 10 years. I have written on various topics such as politics, technology, and entertainment. However, my true passion lies in writing about comprehensive analysis and from various points of view. I believe that writing from multiple perspectives allows me to explore my subjects, settings, and moral gray areas from a wider variety of perspectives, which sustains complexity and keeps the reader interested. I have written several articles on this topic and am considered an expert in the field.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

[Manipulasi psikologi] Anda dalam Bahaya, Kehilangan Kualitas Manusia

19 Maret 2019   02:01 Diperbarui: 19 Maret 2019   06:34 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita berada di Zona Perang. Manipulasi pikiran publik. Orang-orang dalam bahaya, kehilangan kualitas manusia mereka tanpa menyadarinya, itu karena manipulasi psikologis, intelektual, dan emosi.


"Manipulasi Psikologi adalah gaya dalam memengaruhi pengetahuan sosial seseorang atau sekompok yang bertujuan untuk mengubah persepsi atau perilaku orang atau kelompok secara licik, menipu, atau bahkan metode bisa melalui sebuah strategi yang kasar." ( Braiker, Harriet B. (2004). Whos Pulling Your Strings ? How to Break The Cycle of Manipulation )

Mereka dapat mengendalikan emosi Anda melalui musik, grafik, dan pemasaran / gambar yang direkayasa, efek komputer, dan lain-lain. Jika seseorang mempercayai sesuatu yang tidak benar, pikiran bawah sadar mereka tidak memperbaiki kesalahan, tetapi bertindak berdasarkan itu.

Secara psikologis orang dapat dipengaruhi untuk mempercayai sesuatu yang tidak benar apalagi jika informasi itu diatur dan disajikan dengan hati-hati, terutama jika berasal dari pihak yang dihormati / populer, seperti: siaran TV, radio, surat kabar dan *social media (akun populer). Tujuan mereka adalah mencoba untuk mengarahkan perhatian publik pada "fakta-fakta" tertentu. Tetapi seringkali fakta-fakta tersebut direkayasa dengan hati-hati untuk keuntungan pribadi.

Oleh karena itu Saya menyarankan kepada kerabat dan keluarga Saya agar lebih berhati-hati dan lebih bijak dalam memilih tontonan. Karena sebagian besar informasi yang disajikan tidak relevan. Saya pribadi memilih untuk mengabaikannya, Bagaimana dengan Anda ??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun