Siapa yang nggak tahu kue rangi? Ayoo angkat tangan. Biasanya sih yang suka kudet tentang makanan tradisional anak anak milenial, udah kebanyakan makan coklat dan keju jadi lupa sama makan makanan tradisional bahan dasar santan.
Pertanyaanku, pernah nggak kalian makan kue rangi topingnya saos?
Kue Rangi Cocol Saos
Ada bayangan nggak kuenya kaya apa?
Nah kalo kalian bingung, ini ada gambarnya. Bisa dilihat di gambarnya yaa. Jadi kue rangi itu adalah kue dengan bahan dasar santan kelapa yang kemudian diaduk dengan tepung beras dan air, hingga menjadi adonan putih. Harumnya khas banget, kelapa (yaiyalah, wkwk). Biasanya kalau di Cilacap ya (karena kecilku di Cilacap) dijual sama mas-mas atau bapak-bapak pake gerobak panggul yang ada dua sisi itu. Terus di antara satu sisi itu isinya dulu sih kompor minyak, tapi kalo sekarang pasti pakai gas yaa buat masaknya. Di atas tungkunya, ada semacam wajan yang udah ada cetakannya. Bentuknya setengah lingkaran, dan sebelum masak seperti biasa pakai mentega dulu biar nggak berkerak.
Gimana? Udah ada bayangan belum gimana bentuk kue rangi?
Dulu sebelum aku tahu namanya kue rangi, aku sama temen temen seper-SD-an ku, kalo mau beli itu kue, neriakin abangnya, "MAS BELI SERABI MAS!" (hehe). Dulu di sekitar rumah ada yang jualan serabi yang pakai wajan kecil-kecil itu loh, nah rasanya mirip gitu, makanya terus kita sebut serabi. Nggak tau deh sekarang anak anak nyebutnya apaan.
Definisi rasanya gurih. Ya. Gurih doang. Asin karena abangnya kasih garam, dan gurih karena santan yang jadi bahan utamanya. Nah, makanya biasanya ditabur gula di atasnya. Dikasih ke pelanggan biasanya pake kertas minyak yang dipotong kecil kecil, atau kalau beli dengan jumlah banyak pakai plastik. Praktis. Manis.
Tapi tapi tapi...
Beberapa hari yang lalu nemuin penjual kue rangi. Asli, miriiiip banget sama yang dulu jaman SD jual. Judul gerobaknya tertulis BANDROS, dan ternyata isinya sama yaitu kue rangi. Menurut abangnya, eh si Aa (kan di Sunda, hehe) nama kue itu emang BANDROS.
Jadi BANDROS = Kue Rangi
"Mau dikasih toping apa teh?"
"Emang ada apa aja?"
"Ada gula dan saos,"
"Hah?!"
"Iya teh"
Jujur sih, nggak kebayang aja kalau makan kue rangi pake saos. Walaupun memang rasa kuenya gurih, tapi tetep aneh aja gitu kalau cocolnya pake saos.
Dan... karena pernasaran parah. Aku cari BANDROS ADALAH di google. Dan hasilnya adalah ini,
Nggak Cuma baca artikel di Wikipedia ini aja sih, ada beberapa artikel yang aku klik dan baca memang kebanyakan artikel menyatakan kalau tradisionalnya bandros itu cara penyajiannya dengan taburan gula. Ada juga sih beberapa artikel yang menyatakan kalau bandros ini disajikan pake saos, tapi dengan pernyataan bahwa bandros tersebut adonan bandros asin. Alias beda adonan dengan badros manis, mungkin garamnya lebih banyak, atau memang lebih hambar. Pokoknya begitu.
Tapi si Aa sih bilang kalau di Bandung memang bandros dengan toping saos pedas ini memang banyak. Aku juga udah tanya beberapa temen Bandung dan mereka bilang memang banyak bandros yang disajikan dengan toping saos.
Oya, harganya murah banget. Dua ribu rupiah dapat 6 potong. Dari sepanjang perjalanan pulang dari Gunung Tangkuban Perahu, aku cuma ketemu si Aa ini. Tapi menurut pengakuan si Aa, yang bodoh sekali aku tidak menanyakan namanya, masuk Bandung kota bandros ini akan sangat mudah ditemukan.
Gimana guys?
Kalian pernah makan kue rangi cocol saos alias bandros ini?
Jangan lupa kalau ke Bandung cari bandros. Owkay....
Byee
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI