Mohon tunggu...
Dail Maruf
Dail Maruf Mohon Tunggu... Guru - Ketua Yayasan Semesta Alam Madani Kota Serang

Guru pembelajar, motivator, dan penulis buku dan artikel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tiga Peristiwa Tak Terlupakan dalam Hidupku

11 Februari 2023   15:17 Diperbarui: 11 Februari 2023   15:25 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri (zakiu dan karyanya)

Setiap orang tentu pernah mengalami peristiwa yang sangat berkesan dan tak terlupakan dalam hidupnya, demikian yang terjadi dalam hidupku. Sebagai anak kampung yang lahir dai keluarga sangat sederhana dari pasangan Abah Nur dan Ibu Juhariyah di Kampung Caringin Kecamatan Tunjung Teja Kabupaten Serang - Banten saya tumbuh dan berkembang menjadi anak yang memiliki imajinasi tinggi.

Rupanya imajinasi yang sering terbawa mimpi itulah yang menjadi kenyataan dalam hidupku. Dalam tulisan ini saya hanya akan menceritakan 3 peristiwa nyata yang terjadi dalam hidupku dan itu menurutku istimewa. Pertama tentang aku bisa kuliah di IKIP Jakarta melalui jalur PMDK tahun 1996.

Sebagai anak ke-6 dari tujuh bersaudara, aku punya keinginan sejak kecil ingin kuliah di kota besar. Yang  terbayang waktu itu Jakarta, Jogjakarta dan Bandung, dengan alasan karena ketiga kota itu sering aku lihat ulasannya di TVRI.

Zaman aku kecil stasiun TV yang ada hanya TVRI dan belakangan muncul TV swasta RCTRI, baru kemudaian muncul banyak TV swasta linnya seperti SCTV, Indosiar, TPI dan lainnya, bahkan kini ada puluan jumlahnya.

Aku sekolah di MI Tunjung Teja yang jaraknya dari rumahku sekitar 1,5 KM padahal ada SD Negeri yang dekat jaraknya hanya 500 meter. Namun Abahku tetap mendaftarkan aku di MI dengan alasan supaya agamanya dapat banyak.

Melanjutkan di MTs Nur El falah Kubang Petir Serang yang merupakan sekolah swasta terbaik di kabupaten Serang saat itu tahun 90-an. Jaraknya sekitar 4 KM dan aku jalanai bersama temanku sekampung selama 3 tahun.

Pergi dan pulang sekolah dengan berjalan kaki, beberapa kali saat pulang sekolah, kami ikut naik mobil truk pasir yang kebetulan melintas dan menuju Ciujung ambil pasir. Masa-masa remaja awal di saat SMP hingga kini masih teringat dan menjadi kenangan hidup yang tak terlupakan.

Jalan berliku di masa SMA aku jalani dengan 3 kali pindah sekolah. Pertama Sekolah di MAN 1 Pandeglang, namun hanya bertahan 1 semester, karena ada guru sentiment memberikan nilai 6 pada pelajaran yang dia ampu, aku trauma dan minta pindah sekolah. 

Selanjutnya semester keduanya aku lanjutkan di MA Nur El Falah Kubang Petir, sekolah tempat aku mengenyam pendisikan SMP di MTs Nur El Falah, dan hanya bertahan 1 semester. Setelah kenaikan kelas aku minta pindah ke MAN 2 Serang yang merupakan sekolah terbaik tingkat SMA di Kabupaten Serang.

Untunglah ada Kakakku almarhum Drs. Dudi Setiawan mantan ketua OSIS di PGAN Serang, sekolah calon guru agama yang tahun 91 diubah menjadi MAN dengan alasan karena lulusannya masih  banyak yang belum diangkat menjadi guru agama. Beliau berjasa memaskan aku di MAN 2 Serang.

Kisah nyata pertama adalah Saat di MAN 2 Serang aku masuk kelas 2 Fisika yang merupakan kelas unggulan. Sepuluh orang merupakan peringkat pertama. Aku merasa tertantang  berada di kelas yang isinya para juara pertama dari tiap kelas. Pikiranku tak muluk-muluk, bisa naik kelas masuk peringkat 11 saja saya sudah bahagia, saat naik kelas dapat peringkat ke-4 seneng sekali rasa hatiku.

Tersemangati berada di kelas yang penuh kompetisi, dan dengan nilai raporku grafiknya meningkat, sehingga di kelas XII MAN 2 diikutkan PMDK di IKIP Jakarta dan diterima.  Inilah titik awal diriku menjadi orang yang berskala nasional karena kuliah di ibu kota Jakarta.

Ada hal yang benar-benar terjadi dalam hidupku, ketika sering di masa kecil membayangkan bisa kuliah di kota besar seperti Jakarta atau Bandung, rupanya sesuatu yang sering terbawa ke alam bawah sadar menjadi do'a yang diamini oleh alam semesta.

Kisah nyata kedua adalah aku sering melihat para perawat atau petugas medis di Rumah sakit yang berseragam rapih bersih dan putih. Senang rasanya jika punya istri yang demikian, jika berpapasan dengan perawat saat besuk ke rumah sakit pikiran tersebut sering muncul.

Tahun 2003 saya dan beberapa kawan pengurus besar HMI membuka cabang Depok yang pindah dari  Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) di UI Depok. Rupanya ini menjadi jalan aku berkenalan dengan Mba Ari temannnya ketua Cabang Kamaludin Latif yang akhirnya menjadi pendamping hidupku. Alhamdulillah kami dikaruniai 2 anak yaitu Rida dan Bagas.

Peristiwa ketiga yang nyata terjadi dalam hidupku adalah kini aku mempunyai sekolah sendiri. Menjadi guru sejak tahun 2006 di Serang Banten, menjalani profesi guru lebih dari 12 tahun banyak suka duka yang kurasakan.

Mulai dari pertama kali ngajar di MTs Nur El Falah dapat gaji 600 ribu/ bulan hingga terakhir di SDI Al Azhar Serang dengan gaji 3,7 juta namun banyak tekanan dan tuntutan, menjadikanku sadar bahwa jadi guru honor di lembaga orang lain harus terima jika dituntut banyak hal oleh pemiliknya.

Merasa tak ada harapan dan peningkatan berkarir di Al Azhar Serang dan ditawari untuk menerima tantangan membuat sekolah sendiri, kuberanikan diri mengundurkan diri dan merintis sekolah dari nol. Mulai mengurus legalitas akta notaris hingga ke Kemenkumham, engurus ijin operasional ke Dinas Pendidikan Kota Serang, hingga memasarkan Sekolah kulakukan dengan tim Yasalam.

Yasalam, itulah yayasan yang kami dirikan pada 11 Maret 2022 dengan program pertama mengadakan Pesantren Kilat (Sanlat) Ramadhan dimudahkan melaksanakannya dengan bekerjasama dengan Yayasan Madinah Qur'an Taktakan milik Mr. Asep sahabat terbaikku yang mengundurkan diri berbarengan denganku tanggal 1 Januari tahun 2021.

Kini Yasalam sudah punya 4 lembaga pendidikan dan telah mengantongi ijin operasional dari Dinas pendidikan, punya rekening masing-masing yaitu : TK Semesta Semesta Alam Madani, MDT Salam, PKBM Ruang Ilmu dan LKP Mahir up.  Total murid sudah mencapai 60 orang.

Syukur alhamdulillah kupersembahkan kepada Allah SWT yang memberi jalan dan kemudahan bagiku dan Tim Yasalam untuk membangun sekolah bermutu bagus dengan harga terjangkau. Semoga kami selalu diberikan keberkahan dalam menjalankan amanah.

Hal menarik yang menjadikan sekolah yasalam cepat punya murid banyak adalah karena murid digratiskan dari semua biaya. Semoga kami diberikan kemampuan oleh Allah SWT untuk terus mengelola amanah tanah wakaf dari  hamba Allah seluas 8.000 M2 untuk pesantren dan Sekolah. Salam semangat dan teruslah menebar manfaat kepada ummat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun