peserta bernama bu Rosiana. Saking beratnya tantangan gelombang pertama , Om Jay memberikan penghargaan sebesear 1 juta rupiah kepadanya. Karena bu Rosinah mampu konsisten mengikuti materi 30 hari non stop setiap malam  dan membuat resumenya serta dijadikan buku solo.
Kelas Belajar Menulis baca KBM besutan Om Jay yang nama aslinya Dr. Wijaya Kusumah didirikan tahun 2018. Pada gelombang pertama baru meluluskan satu orangHingga hari ini pelatihan KBM asuhan Om Jay sudah masuk gelombang 27, selama empat tahun berdiri, KBM telah menempa lebih dari  10.000  guru penulis. Peserta KBM sebagai wadah yang memberikan pelatihan menulis secara gratis di bawah naungan IGTIK PB PGRI memiliki kedektan emosional baik dengan sesama peserta maupun dengan para nara sumber.
Kerinduan yang mendalam dalam rentang waktu panjang, membuncah dan terluapkan seketika di acara temu penulis (Kopdar) KBM Nusantara dari tanggal 25-27 Desember 2022 di Gedung Guru Jakarta. Acara puncaknya pada tanggal 26 Desember 2022, pada Ahad 25 Desember 2022 baru chek in kedatangan peserta, dan di hari ketiga diisi kegiatan santai kunjungan ke Kemendikbud  dan beberapa tempat wisata terdekat seperti Monas, Kota tua dan MRT Bundaran Hotel Indonesia  menuju Lebak Bulus.
Dalam acara besar berskala nasional pertama bagi komunitas KBMN, saya didapuk menjadi ketua pelaksana baca Ketuplak temu penulis ini. Meski bedomisili di Serang Banten, dengan adanya teknologi rapat via on line menggunakan zoom atau google --meet, kami panitia mampu berkolaborasi dengan baik untuk mempersiapkan kegiatan ini agar sesuai apa yang diharapkan.
Goal yang ingin diraih dari kegiatan Kopdar pertama penulis se-Nusantara yang daiadakan KBMN  selain untuk silaturahmi melepas rindu, bertujuan untuk mendorong semangat literasi bagi para guru pegiat literasi se-Indonesia untuk terus mengembangkan diri dengan membaca dan menulis lalu membukukan tulisannya. Dengan demikian maka apa yang dituliskan akan terdokumentasikan dengan baik dan menjadi bukti bahwa sang penulis pernah ada, dibuktikan dengan adanya buku karyanya.
Persiapan kepanitiaan untuk Kopdar KBMN pertama di Jakarta hanya satu setengah bulan dan kami berkomitmen berapapun peserta dan apapun keadaannya, akan tetap dilaksanakan sebagai permulaan bagi temu penulis berikutnya di waktu dan tempat yang berbeda. Alhamdulillah meskipun sempat ketar ketir karena jumlah peserta yang masih minim di hari Ha minus sepekan, pada pelaksanaannya jumlah peserta melebihi target minimal 100 orang.
Pada Kopdar KBMN pertama ini  diikuti oleh 150 peserta of line atau tatap muka dan 70 peserta on line atau tatap maya. Jumlah peserta melebihi  100% dari target minimal yang dipatok panitia. Kepastian peserta baru diketahuai pada tiga hari sebelum pelaksanaan.
Ada 8 hal menarik yang dapat saya catat dalam acara Kopdar pertama KBMN asuhan Om Jay di Gedung Guru Jakarta dari tanggal 25-27 Desember 2022. Â
Pertama adanya peserta termuda dan tertua pada acara ini, peserta termuda adalah anak kedua Bu Aam Nurhasanah Lebak yang baru berusia 3 bulan, sedangkan peserta tertua adalah ibu Maria Antonia Rahartati Bambang Haryo yang susianya sudah 80 tahun namun masih sehat dan kuat ikut temu penulis dari pukul 09.00 hingga pukul 16.00. Beliau adalah seorag translator  beberapa bahasa asing yang bersertifikat dan terkenal.
sumber : dokpri (peserta termuad 3 bulan)
Kedua perkara yang menarik dari Kopdar KBMN adalah dari semua narasumber yang diundang, datang semua, bahkan Prof. Nunuk Dirjen GTK Kemendikbud mengundang peserta pada esok harinya atau Selasa 27 Desember 2022 untuk beramah tamah di ruangan kerjanya di Kemendikbud Ristek di Senayan. Â Hal unik ketiga adalah saya sendiri selaku ketua panitia tak kebagian kamar dan mencari kamar di hotel terdekat dari Gedung Guru, untung saja dapat dan harganya bersahabat.
Kelebihan Kopdar KBMN PB PGRI yang keempat adalah ada peserta yang massal dari MI SAKTI Tulung Agung dengan peserta 9 orang yang sewa mobil ELP dan nasibnya sama dengan saya menginap di hotel dekat gedung guru karena tidak kebagian kamar di wisma lantai 5. Meski demikian karena niatannya untuk silaturahmi, hal demikian tak menjadi keributan dan saling memaklumi saja, karena keterbatasan kamar yang ada di gedung guru.
sumber : Dokpri (peserta tertua bu Maria 80 tahun)
Yang kelima dan juga menarik dari Kopdar KBMN adalah pesertanya lengkap mulai dari yang terdekat dari DKI Jakarta hingga yang terjauh dari Jambi dan Sulawesi serta NTB, dari Jawa alhamdulillah paling banyak, Jawa Barat sekitar 30, Jawa tengah 30, Jawa Timur 15, Banten 15 dan beberapa dari Jogjakarta, Â ada peserta pak Usman beliau kepala sekolah dari daerah terpencil, tertinggal dan terluar atau 3T yang pernah dibahas Om Jay di Kompasina di baca lebih dari 3.000 orang.Â
Keenam yang tak kalah menarik dari Kopdar  KBMN ini  adalah bahwa semua peserta yang hadir datang dan pulang secara mandiri atau swadaya, bahkan untuk bisa ikut mereka bayar untuk makan dan penginapan. Sungguh suatu pengorbanan luar biasa yang mungkin tak ada di Kopdar penulis komunitas lain. Semoga saja apa yang dikorbankan untuk bisa hadir bersilaturahmi di Kopdar KBMN diganti Allah SWT dan menjadi amal shaleh.
Hal menarik ketujuh adalah seluruh peserta yang hadir punya karya buku. Baik sudah buku solo maupun baru buku antologi. Dan hal menarik kedelapan atau terakhir adalah banyak sekaloi DOOR PRIZE Â berupa hadiah buku bagi peserta yang bisa menjawab pertanyaan yang diajukan host yang mandu acara lebih dari 75 buku dibagikan kepada peserta. Baik yang hadir of line maupun on line dapat hadiah buku.
dokpri (peserta yang berani dapat buku dari panitia)
Sebagai penutup dari tulisan, pada Kopdar KBMN ini ada hadiah utama bagi peserta yang beruntung di Aula Gedung Guru secara Luring atau tatap muka yaitu 3 buah Printer. Keberuntungan berpihak kepada Pak Mukminin atau Cak Inin dari  Jawa Tengah, dan  Bu Nur Dwi Yanti. Printer Epson seri terbaru akan diterima di rumah pemenang 3 oekan setelah acara karena adanya libur natal dan tahun baru.
Semoga next time, di Kopdar kedua KBMN yang sudah disepakati akan di adakan tahun 2023 panitianya akan lebih siap lagi dalam melayani peserta. Lebih baik bayar agak mahal namun semua kebutuhan peserta dilayani panitia, daripada murah namun harus mencari sendiri dan lama menunggu jadinya. Ini hanya maukan saja. Mari terus berliterasi, semoga sehat dan bahagia. Aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H