Memenangkan Quiet Quitting & Quiet Firing di Tempat Kerja
Awalnya Qiuet Quitting  adalah suatu filosofi tentang tindakan bekerja yang mengarahkan supaya bekerja seperlunya sesuai jobdesk. Tidak melebihi kompensasi dan aspresiasi atasan atau perusahaan tempat bekerja. Bagi saya yang gak mau diam kecuali tidur, bekerja sesuai jobdesk malah tak  menyenangkan. Rasanya seperti robot saja, tak bernyawa, otak dan jiwa tidak terekspresikan.
Dalam perkembangannya Qiuet Quitting  dalam profesi apa saja akan terjadi dan dialami siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Bagaimana menyikapi terjadinya dan memenangkannya?. Karena Saya guru dan bekerja di dunia pendidikan, berdasarkan pengalaman, terjandinya Qiuet Quitting  biasa terjadi dari pimpinan atau Kepala Sekolah dan Wakil, dari rekan sesaae guru, atau bagian Tata usaha.
Sedangkan pada pimpinan kepala sekolah Qiuet Quitting  dapat datang dari Pengawas, Kepala Dinas, Ketua Yayaysan dan pimpinan lembaga yang berhubungan dengan para pimpinan sekolah. Mengapa melakukan Qiuet Quitting  ?. Bisa saja merasa tersaingi, atau karena keberadaan kita membuat eksistensinya terancam dan seterusnya.
Quiet Firing menjadi pilihan perusahaan untuk membuat karyawan keluar dengan sendirinya. Mereka tidak memberikan promosi posisi dan kenaikan gaji. Tidak ada proyek tambahan untuk karyawan, tidak ada dukungan, dan masih banyak hal lainnya yang membuat karyawan merasa tidak dihargai dan didukung lebih lanjut. Ujung-ujungnya si Karyawan akan mengundurkan dengan suka rela dan inilah yang diinginkan agar perusahaan tidak memberikan uang pesangon, dan hanya memberika uang kerahiman saja.
Bagaimana meyikapi Qiuet Quitting  dan Quiet Firing yang terjadi di dunia pendidikan, terutama bagi guru baru rekrutan PPPK, atau guru lama ?.  Anda dapat melakukan 7 langkah berikut :
1. Selalu bersyukur dan berterima kasih kepada siapa pun yang berjasa pada anda.
2. Mindfulness. Melatih pikiran dan konsentrasi agar bisa fokus dengan apa yang anda kerjakan di tempat kerja. Melatih mindfulness dengan bermeditasi. Meditasi dengan memperhatikan objek yang netral agar pikiran lebih terkonsentrasi dan tenang. Banyak karyawan di perusahaan besar melakukan hal ini.
3. Selalu memiliki motivasi yang memotivasi performa kerja. Pasang foto diri sendiri, orang tua, pasangan, anak-anak, dan apa saja yang bisa memberikan motivasi kerja pada anda.
4. Senantiasa menawarkan diri dalam kesempatan yang ada untuk suatu proyek. Proyek yang dikerjakan diselesaikan dengan baik dan benar akan memberikan poin besar di mata pimpinan dan rekan kerja.