The Power of  Writing  and My Eksperience
Oleh : Dail Ma'ruf, M.Pd
Kekutan Sebuah Tulisan
Tulisan dan lisan adalah bahasa untuk menyampaikan pesan (massage) dari penyampai (komunikator) kepada penerima pesan (komunikan) dalam proses komunikasi. Keduanya bertujuan sama yaitu menyampaikan pesan. Â Bedanya pada sisi media saja, jika lisan medianya menggunakan mulut dan lidah, sedangkan pada tulisn medianya berupa coretan tinta atau ketikan.
Untuk mengkomunikasikan pesan lisan semua orang mampu melakukannya kecuali yang ditakdirkan tuna wicara, namun ia dapat diajari bahasa isyarat. Sedang untuk berkomunikasi lewat tulisan tak semua orang mampu melakukannya. Karena kebiasaan, dan latihan setiap hari, orang yang awalnya tak bisa menulis dapat berubah  menjadi seorang penulis  hebat.
Menulis menjadi sebuah keterampilan hidup yang bermanfaat dan bersifat eklusive karena faktanya  banyak orang bisa bicara, dan sedikit orang yang mampu menulis. Â
Semakin sedikit lagi dari sekian penulis yang tulisannya bagu dan bisa dipahami orang banyak. Buktikan saja dalam keluarga anda, siapa diantara mereka yang jadi penulis, punya buku?. Di tempat kerja atau di Sekolah, perhatikan dan amati adakah diantara mereka bahwa ia seorang penulis?.
Jika jawabannya sama, sedikit bahkan tidak ada, maka benarlah bahwa penulis itu istimewa dan punya power serta dihargai di Masyarakatnya. Menulis merupakan aktifitas kompleks dan kolaboratif antara pikiran, perasaaan, dan seni. Menulis menjadi sebuah aktivitas yang dipandang berat karena terlanjur diidentikan dengan mikir, konsep dan data.
Padahal menulis hakikatnya  adalah kegiatan yang fans dan enjoy untuk mengungkapkan pemikiran, dan perasaaan dari penulis dalam refleksi tulisan secara mengalir, indah dan bermakna. Sehingga dalam sebuah tulisa ada keterpaduan ilmu pengetahuan, pengalaman dan pikiran serta perasaan dari penulis dalam tulisannya.
Kekuatan sebuah tulisan  terletak dari 2 hal pertama jiwa penulisnya, dan kedua tema dan pembahasan yang dipaparkannya. Semakin mengutif pendapat tokoh dunia, atau rujukan akademik, maka tulisan itu dianggap semakin baik mutunya. Bahkan ada Presiden Negara yang takut pada wartawan, takut diberitakan.
Pengalamanku Menjadi Penulis
Gabung di kelas Belajar menulis asuhan Dr. Wijaya Kusuma, M.Pd atau Om Jay di era pandemi Covid19 menjadi awal sejarah baru dalam kehidupan saya. Pada bulan Juli 20021 saya gabung di WAG BM.20. Ada beberapa yang terus aktif komentar di sana, menyapa peserta dan posting persyaratan ikut kelas ini.
Persyaratannya untuk ikut dan bisa lulus dari  KMB-20 ada 2 yaitu : Pertama : memiliki blog atau sejenisnya. Kedua menyimak dan membuat resme materi minimal 20 dari 30 pertemuan dan ketiga sudah menerbitkan buku solyang diadakan.
Dalam pertemuan pertama, Â kami disapa oleh OM Jay dan tim solid. Semua via chat WA, ada nama Bu Kanjeng, bu aaam dan bu Maysaroh, ada bu Dita, Bu Rita, dan Om Brian. Semua orang yang gabung di tim solid adalah orang pilihan yang telah lulus jadi penulis, baik buku solo maupun buku antologi.
Kenangan indah yang akan tetap terukir dan tak terlupakan dalam hati dan pikiran saya adalah saat menyimak materi lewat Chat WA, membuat resume dan mengumpulkannya ke panitia yang selau saja balapan. Saking cepatnya kami bersaing menulis dan saling ingin diposisi pertama sampai sampai diberi julukan F1. Maksudnya penulis yang menulis dengan cepat kuat dan hebat.
Kenangan indah lainnya saaat ikut KBM 20 adalah saya dipilih jad ketua kelas, dengan sekretaris Mis Phia dan bendahara Bu Ewi. Â Seorang teman menulis saya bernama Mis Phia kena musibah sakit dan hingga hari ini masih terbaring bahkan sempat tak sadarkan diri. Semoga beliau cepat sehat dan bisa aktifitas kembali.
Saat masih proses menyelesaikan 30 materi yang diberikan, saya ikut 2 antologi. Pertama yang dikuratori bu Dwi Astuti guru Bahasa Inggrisnya Mis Phia berjudul Literasi di tengah pandemi dan buku antolgi kedua dikuratori Bu Aam judulnya Writing is My Passion. Buku ini terbit 2 jilid karena antusisnya peserta BM 19 dan 20 yang ingin ikut dalam antologi tersebut.
Buku saya ada di jilid 2 WIMP, buku jilid 1 bagi orang yang disiplin dan kemampuan nulisnya sudah terlatih.  Saya yang  masih blepotan tulisnnya Alhamdulillah bisa masuk jilid 2 WIMP.  Setelah menerima  2 buku antologi itu saya berusaha buat buku solo dibantu bu Aam dan Bu Kanjeng serta Om Jay.
Beberapa Manfaat Menulis Yang Kurasakan
Manfaat menulis yang saya rasakan antara lain:
Pertama : menulis menjadi sarana aktualisai diri. Dengan menulis maka saya merasa bahwa apa yang ingin saya ungkapkan tentang sebuah objek dapat leluasa diungkapkan dalam kata-kata, kalimat dan paragrap yang bermakna dan bermanfaat.
Kedua : menjadikan menulis sebagai Self of Healing, karena rasa bosan dengan aktivitas rutin, dengan menulis dapat aktivitas yang beda dengan di kantor, sehingga meninmbulkan rasa senang yang berdampak pada kesehatan.
Ketiga : Menulis membuat saya naik kelas, dari tadinya seorang guru wali kelas di SD Islam Al Azhar 10 Serang, setelah label penulis tersematkan, maka bukan hanya berperan sebagai guru biasa, namun guru literasi Nusantara. Bisa ketemu dengan tokoh pemerintahan setempat dan para akademisi kampus di Banten.
Keempat membawa keberkahan dan rizki tambahan. Setelah lulus dan masuk dalam Tim solid Om Jay, ada saja adek angkatan 21 hingga ke 26 yang  terus mengejar minta dibuatkan buku solo. Ada pula rejeki dari  Riau yang mencetak 1.100 eksemplar buku untuk Sekolah yang dipimpinnya.
Kelima : Â Menjad penulis nasional dan internasional melalui grup WA di penulis Kompasiana yang saling membaca dan memberikan komentarnya. Para pembacanya bukan hanya ada di Inonesia namun tersebar di benua Asia, Amerika, Eropa, Afrika dan Australia.
Di luar 5 manfaat seperti disampaikan di atas, ada manfaat lain yang tak dapat dimaterikan adalah pahala sedekah ilmu karena menulis adalah dakwah atau mengajak pada oranmg lain untuk berbuat baik. Sehingga dengan menulis kita akan banyak ilmu dan amal yang di dapatkan.
Rekomendasi Bagi Para Penulis Pemula
Formula menulis sudah banyak disampaikan oleh pemateri lain mungkin dalam kaitan dengan rekomendasi yang ingin saya sampaikan pada para penulis pemula adalah :
Pertama : Luruskan niat menulisnya untuk apa?, baiknya niatan kita menulis adalah untuk ibadah kepada Allah SWT.
Kedua : Ingin banayak karya tulis dan buku?, maka yang harus dilakukan adalah menulislah setiap hari tanpa henti.
Ketiga : Jika bahan buku yang dimaksudkan sudah siap, segera terbitkan saja di penerit Indie, karena kalau pakai penerbit besar seperti Erlangga, Andi dan Gramedia harus seleksi naskah dan itu butuh perjuangan dan proses panjang.
      Alhamdulillah dalam 1 tahun sejak bergabung di KBM 20 pada Juli 2021 sampai hari ini Selasa, 6 September 2022, Saya  tealah punya 1 buku solo berjudul : Jurus Jitu Menjadi Penulis Bermutu dan puluhan buku antologi yang  Saya kuratori antara lain :
- Strategi Menulis dan Menerbitkan Buku
- Surat Cinta Guru untuk Presiden Jokowi
- Guru Hebat Bersahabat
- Guru Hebat Millenial
- Guru Hebat Inspiratif
- Guru hebat Berprestasi
- Gairah Menulis Puisi Nusantara
- Aku dan Pondok Pesantren
- Derap Langkahku di Asrama YAPI
- The Power of  Writing
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H