Mohon tunggu...
DAIL MA RUF PTY
DAIL MA RUF PTY Mohon Tunggu... Guru - Guru Inspiratif Menginspirasi siapa saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dail adalah guru di Yayasan Semesta Alam Madani yang diamanahkan sebagai Ketua YASALAM, sebelumnya pernah mengajar di SMP/MTs Nur El falah Kubang, di SDIT Al Izzah kota Serang dan di SD Al Azhar 10 Serang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terpancing Emosi dan Menyesal

14 Juli 2022   06:37 Diperbarui: 14 Juli 2022   06:45 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

               Bu guru menjelaskan kronologi singkat terjadinya berantem kemarin,  dan ibu temannya Damar pun mengerti. Bahwa anaknya yang bikin ulah membuli Damar sehingga emosi dan mendorong anaknya.  Sudah ya Damar kamu kan temennya anak ibu, maafkan anak ibu ya?. Iya bu jawab Damar. Ayo saling bersalaman, dan main Kembali.

               Damar dan temannya pun saling meninta maaf dan bersalaman lalu berlari-lari kembali di halaman sekolah. Terdengab lonceng berbunyi dipukul salah satu guru, maka murid -- murid pun berlarian masuk kelas.  Termasuk Damar dan  teman yang kemarin berantem kini telah akrab dan ceria Kembali.

               Anak berantem itu hal biasa, karena mereka belum mengerti serta spontan saja. Begitu ada yang menangis pasti akan tersadar dan minta maaf, maka orang tua tak perlu baper, lebih baik gali mengapa ia berantem dan nasihati agar jangan mudah marah. Lebih sabar dan menyadari sifat teman yang pastinya beragam.  Ada yang menyenangkan dan ada pula yang menyebalkan. Anak adalah unik dan tugas kita untuk mengarahkan dan memberikan keteladanan sikap yang baik pada mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun