Mohon tunggu...
DAIL MA RUF PTY
DAIL MA RUF PTY Mohon Tunggu... Guru - Guru Inspiratif Menginspirasi siapa saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dail adalah guru di Yayasan Semesta Alam Madani yang diamanahkan sebagai Ketua YASALAM, sebelumnya pernah mengajar di SMP/MTs Nur El falah Kubang, di SDIT Al Izzah kota Serang dan di SD Al Azhar 10 Serang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anda Ingin Berkurban Tahun Depan?

10 Juli 2022   06:23 Diperbarui: 10 Juli 2022   06:25 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

INGIN BISA BERKURBAN TAHUN DEPAN ?

Pertanyaan ini bukan hal menarik bagi muslim yang sudah biasa kurban, namun menjadi sesuatu yang menimbulkan rasa kepo (penasaran) bagi yang belum berkurban.  Dan faktanya saya yakin bahwa dari 100 orang muslim belum ada 5 %  yang berkurban, bahkan mungkin dari 1.000 orang pun belum mencapai.  

Secara income sebagaian masyarakat perkotaan yang bekerja sebagai PNS atau ASN dan Karyawan Swasta saya yakin berepenghasilan di atas Upah Minimum Regional ( UMR ).

Namun karena besaran pendapatan selalu berbanding lurus dengan pengeluaran, maka banyak yang pada momen idul adha atau idul kurban tak mampu menunaikan kurban. 

Mengapa bisa demikian?. Sekali lagi ini berdasarkan pengalaman pribadi penulis yang sudah bekerja sejak tahun 2004 dan berkeluarga. Kami tak pernah berkurban hingga tahun 2017, bayangkan selama 13 tahun bekerja banting tulang dari pagi sampai petang bahkan malam, pada momen  1 tahun  sekali, aku dan keluarga belum mampu berkurban.

Sebagai seorang guru di SD Islam Al Azhar 10 Serang dari tahun 2009 hingga 2021 dan istriku bekerja di Kimia Farma, mestinya secara logika akal sehat  mampu berkurban.

Faktanya kami tak mampu melakukan ibadah kurban hingga tahun 2017.  Adalah Pak Ahmad Yani, M. Pd atasanku yang posisinya Ketua Yayasan, beliau share pengalaman pribadinya yang dipaksa oleh Ketua Pembina untuk Kurban saat posisi beliau Kepala SD Islam Al Azhar 10  Serang. 

Awalnya mengeluarkan uang untuk seekor kambing yang harganya kisaran 3 -- 4 juta terasa berat tuturnya. Namun setelah kali perttama ia lakukan, ternyata pada tahun berikutnya ia selalu bisa berkurban.

Dari testimoni beliau menginspirasi saya untuk nekat berkurban tahu 2018 di linkungan tempat saya tinggal. Meski membeli  domba yang ukuran sedang harga 3,5 juta saya benar-benar paksakan, meski akal menggoda " nanti kamu tidak cukup uangnya sampai bulan depan". Saya abaikan bisikan itu dan mengatakan pada diri sendiri pasti cukup dan Allah gantikan.   

Subhanallah, ternyata cukup saja kebutuhan saya hingga bulan berikutnya. Dan hal ajain yang ingin saya share kepada pembaca sejak 2018 hingga 2022 atau tahun ini, alhamdulillah kami berkurban dan bergantian.  Tahun 2018 atas nama aku, tahun berikutnya atas nama istri, berikutnya anak pertama dan tahun selanjutnya si bungsu.

Ada cara lain yang bisa lebih terencana yang kami lakukan. Kami menyisihkan uang harian 10.000 dan dimasukan ke celengan. Sebulan terkumpul 300.000 dan setahun 3,6 juta cukup beli kambing yang standar. Kadang kami pun ikut kurban bersama 1 sapi untuk 7 orang dan tak perlu khawatir belum ada uang. Karena sudah ada celengan Ajaib yang akan mengatasi masalah kurban. 

Mari kita niatkan untuk bisa berkurban tahun depan dengan komitmen dan disiplin sisihkan 10.000 sehari. Dan LUAR BIASA, bapak akan merasakan sensasi rasa bahagia karena mampu berkurban. Level kita bukan lagi penunggu kupon namun bagian dari yang memberikan kupon, Allah maha kaya dan kita terlalu banyak mendapatkan nikmat dan rizki darinya.

Berkurban menjadi bukti kita bersyukur dan membuktikan bahwa kita mencintaiNya dengan melaksanakan perintahnya dalam surat Al kautsar. Maka sholatlah kamu dan berkurbanlah. Semoga yang baca tulisan ini bisa berkurban dan hidupnya bahagia sekeluarga, sehat dan selamat dunia akhirat. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun