Panasnya matahari tak menyurutkan semangat Ray Liotta untuk terus menyiksa mangsanya.Ray tidak sendiri,dia memiliki beberapa teman yang memiliki tingkat bajingan yang setara.John dan Douglas salah satunya,hidup mereka telah dijual pada Ray hanya untuk balas dendam.Ray Liotta,seorang bandit  paling bajingan di Texas.Usianya bisa dibilang sudah tak muda,namun ia masih memiliki kekuatan untuk membunuh siapa saja yang bermarga Wright.Kejadian masa lalu yang di alaminya dengan pahit,membuat ia berbulat tekad untuk balas dendam pada keluarga Wright.Ia dengan mudahnya mendoktrin teman sejawatnya,dengan begitu ia akan merasakan banyak pihak di sisinya.Termasuk John dan Douglas,berada di pihak Ray Liotta,sang bandit bajingan.
Untuk kesekian kali,tangan Ray memainkan pistol mininya.Membuat permainan –yang menurut Ray sangat menyenangkan- kepada mangsanya.Sesekali ia melemparkan peluru ke arah mangsanya,meski tidak melukai sang mangsa,namun bisa dilihat airmuka Mangsa Ray benar benar terkejut,bahkan ia terlihat letih.Ray yang mengetahui ekspresi terkejut mangsanya,memekik tertawa puas.Tak terkecuali John dan Douglas,mereka saling tertawa ringan,meski mereka dominan hanya jadi penonton setia.
Pria itu,Liam Wright,mengeluarkan desahan yang panjang.Bulir-bulir keringatnya telah muncul sejak ia berada disini.Entah semalam ia bermimpi apa,yang jelas yang ia tahu nyawanya sudah diambang kematian.Karena sebentar lagi pasti sebuah peluru menembus jantungnya.Otot otot tangannya mengencang.Bagaimana tidak?Ray mengikat kedua tangannya kencang dengan tali.Belum lagi,Ray menjadikan padang gersang sebagai tempat penculikan dirinya.Rasanya matahari sangat dekat di tubuh Liam.Kulitnya terbakar.Kepalanya berat karena sejak tadi Ray menaruh gelas kaca di atas kepalanya.Tak sampai situ,Ray sesekali mengajak Liam bermain.Ditembaknya asal sisi sisi badan Liam,meski peluru itu hanya terkatup di udara,tapi itu sudah cukup membuat Liam seperti di ambang kematian.
Liam tidak melawan.Pun jika bisa,itu tak akan berhasil.Untuk ukuran seorang bandit seperti Ray,harus memiliki kemampuan lebih agar bisa mengalahkannya.Liam hanya pasrah,kemeja merahnya sudah tak sebersih kemarin.Keringat dari tubuhnya,membuat kemeja merah itu seperti habis dicuci langsung di pakai,benar benar basah.Bahkan bagi orang awam,ketika melihat Liam pasti akan mengira jika pria itu sangat menarik.Ujung-ujung rambutnya yang basah,kemeja merah dengan lengan panjang yang digulung asal serta membentuk badan sixpack nya,dan gayanya saat ini –dengan kedua tangan direntangkan serta diikat pada kayu tinggi- membuat ia terlihat ekhem THE GOOD.
Ketukan langkah kuda yang berirama mengalihkan pandangan Ray pada Liam,baik John dan Douglas pun melakukan hal yang sama.Liam menengadahkan kepalanya.Nafasnya yang memburu akibat permainan Ray masih sangat terasa.Mata Liam menangkap sosok wanita berambut panjang yang menunggangi kuda putih.Liam tidak sepenuhnya melihat wajah wanita itu,pengaruh matahari yang menyilaukan menghambat penglihatan matanya.Tambah-tambah,wanita itu memakai topi koboy yang cukup besar dikepalanya.Mata Liam menangkap sesuatu yang ganjil.Liam melihat betapa terkejutnya Ray ketika wanita berkuda putih itu datang.Seolah ada suatu hubungan antara Ray dengan wanita itu.Wanita itu kini memandang Liam,melihatnya dengan tatapan sendu.Sedang Liam,dalam keadaan seperti ini pun naluri playboynya muncul,Liam tersenyum menggoda pada wanita itu.Wanita itu tidak seperti wanita wanita lain yang ditemui Liam,yang akan meleleh pingsan ketika mendapatkan senyuman Cuma Cuma dari Liam.Wanita itu tidak bergeming,ia tetap pada posisi awalnya,menunggangi kuda putihnya.
Hanya dengan tangan wanita itu,langit menjadi gelap.Wanita itu dengan mudahnya meredupkan matahari yang sangat tabuh jika dibayangkan.Lagi lagi Liam memikirkan,apa yang semalam ia mimpikan.Kejadian hari ini membuat Liam benar benar gila,mendadak ia merindukan segelas Wine di sudut rumahnya.
Ray yang sangat kelimpungan ketika matahari meredup begitu saja.Sebenarnya Ray mengenali wanita itu,namun Ray terlalu enggan untuk menyapanya.Lagipula wanita itu adalah salah satu penghambat Ray untuk melakukan balas dendam.Bisa dibilang wanita itu tidak ingin Ray mengacaukan kota Texas,dengan aksi balas dendamnya.Ray kembali sadar ketika Liam hilang begitu saja.Ikatan tali masih melekat dikayu kayu itu,hanya tali itu terlihat seperti di buka paksa oleh pisau.Meski matahari redup,Ray bisa melihat bahwa wanita itu telah membawa kabur mangsanya,Liam.Mereka berdua pergi dengan menunggangi masing-masing kuda.Tak ingin kehilangan kesempatan untuk membunuh Liam,Ray berusaha mengejarnya dengan kuda hitam miliknya.Di ikuti oleh Douglas dan John yang selalu setia dibelakang Ray.Sahutan pekikan kuda saling terdengar di padang gersang saat itu.Namun,Ray terlalu tua untuk mengejar dua manusia muda didepan sana.Liam dan wanita itu telah menjauh dari pandangan Ray.Mata hijau Ray menyala,bahkan hampir terlihat merah.
Namanya Alicia.Dia memiliki rambut hitam panjang,serta mata yang indah jika dipandang.Kelebihannya sangat luar biasa,penakluk matahari.Bahkan ia bisa mengeluarkan api dari tangannya.Alicia lahir dan besar di Texas.Itulah mengapa ia bisa mengenal kebusukan Ray.Setidaknya dengan kekuatan yang ia miliki,ia berharap mampu menghentikan aksi balas dendam Ray.Yang makin harinya,pria tua itu tidak karuan dalam membunuh seseorang.Terakhir yang Alicia dengar,Ray membunuh seorang balita yang bermarga Wright.Bahkan saat ini,Ray menyandera seorang pria muda yangAlicia yakin pria itu pasti bermarga Wright.
Kini Pria itu ada di depan Alicia,melepas kemeja yang basah dan kotor akibat perlakuan Ray.Wajah pria itu terlihat ada beberapa luka lebam dan gores.Alicia yang merasa kasihan,merobek dengan kasar bajunya sendiri.Membuatnya menjadi sepotong kain.Pria itu hanya diam ketika Alicia mengompreskan luka luka diwajahnya.Sesekali pria itu meringis kesakitan akibat tekanan Alicia yang cukup keras.Mata mereka bertemu.Pria itu menatap dalam mata Alicia.Alicia yang sudah melepas topi koboynya sejak tadi,membuat pria itu menyadari mata Alicia sangat indah.Kecantikan Alicia  sangat alami,tak ada make up diwajahnya.Naluri Pria itu muncul dengan sendirinya.Tangan penuh otot itu,mengambil alih tangan Alicia.Menariknya perlahan seolah Alicia  seperti kapas yang sangat halus.Dan menarik penuh tubuh Alicia kedalam pelukannya.Tak ada penolakan dari Alicia,ia menikmati sentuhan demi sentuhan dari Pria itu.Tangan hangatnya begitu terasa di kulit Alicia.Malam itu,keduanya saling melebur.Merasakan cinta pada pandangan pertama.
Ray yang berhasil menemukan Liam dan Alicia,tersenyum kecut.Melihat Liam dan Alicia masih dalam posisi tertidur.Ray mendekati mereka,menutupi cahaya matahari yang sejak tadi menghangatkan tubuh mereka.Merasa ada kegelapan pada matanya,Liam menyadarkan diri.Sama halnya dengan Alicia,ia membuka matanya karena pergerakan tubuh Liam.Keduanya terkejut,baik Liam dan Alicia melihat Ray yang tengah menodongnya dengan pistol miliknya.Ray berdiri menantang,tak lupa sosok Douglas dan John yang selalu setia di belakangnya.Ray memberi kode melalui gerakan pistolnya.Liam dan Alicia yang mengerti maksud tersebut,mereka bangun dari posisi tidurnya.Kemeja Liam yang tak terkancing akibat semalam,ia mau tidak mau harus mengancingi satu demi satu.
Masih di sebuah padang gersang.Matahari semakin naik ke atas.Sejauh mata memandang,di padang penuh bebatuan merah itu hanya terlihat dua kubu.Alicia dengan Liam pada Kubu pertama,sedang Ray bersama John dan Douglas berada kubu Kedua.Mata hijau Ray menatap tajam Alicia.Mereka saling bertatapan untuk kedua kalinya dari pertemuan kemarin mereka.Tangan Ray perlahan mengambil perlahan pistol disakunya.Namun naas,Ray kalah cepat dengan kekuatan Alicia.Alicia dengan sigap melenyapkan pistol Ray,ketika Ray siap melemparkan peluru padanya.Pistol itu terbakar,karena api yang dikeluarkan dari tangan Alicia.Tubuh Ray menegang,matanya semakin menyala menatap Alicia.Sesekali tangan Ray mengusap bibirnya jengah,bisa dilihat bibir Ray dikelilingin bulu bulu lebat berwarna putih,lagi lagi karena Ray sudah tua.