Mohon tunggu...
Daifa Faliqulhusna
Daifa Faliqulhusna Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Saya hobi membaca dan mendesain gambar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas PGRI Semarang Menggali Potensi Daun Pandan: Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring Melalui Projek Kepemimpinan

18 Mei 2024   18:39 Diperbarui: 19 Mei 2024   08:59 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 20 Februari 2024, kami, Mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) Prajabatan 2023 dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), dengan penuh semangat melaksanakan pelatihan pembuatan sabun cuci piring berbahan dasar daun pandan di Desa Banget Ayu, Semarang. Desa yang terletak di Banget Ayu Kulon Semarang, tepatnya di Kampung Kwaron Lor 1 Rt 8 Rw 12, dikenal dengan keindahan dan keberlimpahan tanaman daun pandan yang tumbuh subur, bahkan menjadi tanaman hias favorit di sepanjang jalan desa.

(Foto Produk SACUPI) 
(Foto Produk SACUPI) 
Inisiatif kami untuk memanfaatkan potensi daun pandan sebagai bahan dasar sabun merupakan langkah yang cerdas dan berwawasan lingkungan. Daun pandan, selain memiliki aroma khas yang menyegarkan dan warna hijau yang cantik, juga diapresiasi karena sifatnya yang ramah lingkungan dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya. 

Dalam pelatihan ini, kami ingin mengajak masyarakat Desa Banget Ayu merasakan manfaat dari keberagaman tanaman di sekitar mereka.Pelatihan ini tidak hanya bertujuan menciptakan sumber ekonomi baru bagi masyarakat, tetapi juga memberdayakan peran ibu-ibu di desa tersebut. Kami percaya bahwa kreativitas perempuan dalam memanfaatkan potensi lokal dapat menjadi motor penggerak untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, kami mengajak mereka untuk terlibat langsung dalam pembuatan sabun cuci piring berbahan dasar daun pandan ini.

Proses pembuatan sabun cuci piring ini sederhana namun memiliki keunggulan tersendiri. Bahan-bahan seperti daun pandan, jeruk nipis, garam dapur, dan texapon, semuanya mudah diperoleh di sekitar desa. Dengan mencampurkan bahan-bahan tersebut secara hati-hati, kita dapat menghasilkan sabun cuci piring yang tidak hanya efektif membersihkan, tetapi juga ramah lingkungan dan aman untuk digunakan di rumah tangga.

Keberlanjutan lingkungan juga menjadi fokus kami dalam pelatihan ini. Dengan memanfaatkan bahan-bahan alami, kami berharap dapat mengurangi jejak karbon dan dampak negatif terhadap ekosistem lokal. Tanaman daun pandan yang tumbuh melimpah di desa menjadi sumber inspirasi bagi kami untuk mengembangkan produk yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai keberlanjutan.

Dengan adanya pelatihan ini, harapan kami adalah Desa Banget Ayu semakin berkembang dan mandiri dalam memanfaatkan potensi lokal. Melalui kreativitas dalam pembuatan sabun cuci piring, diharapkan masyarakat dapat menggali potensi lainnya dan menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan. Seiring dengan tren global yang semakin mendukung produk ramah lingkungan, Desa Banget Ayu dapat menjadi pelopor dalam pengembangan produk berbasis kearifan lokal dan berwawasan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun