Mohon tunggu...
MUHAMMAD DAIDIJ
MUHAMMAD DAIDIJ Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta Flora&Fauna, Petani kecil

Hobi orang beda-beda, saya lebih memilih mengagumi Alam CiptaanNya dengan segala keindahan yang ada di dalamnya. Berusaha merawat Tanaman dan hewan dengan penuh Cinta merupakan aktivitas harian saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Solusi Cerdas Petani Bluto: Pola Tanam Cabai dan Jagung di Lahan Kering Tadah Hujan

10 Desember 2024   15:47 Diperbarui: 10 Desember 2024   15:47 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Penanaman cabai di sela pertanaman jagung (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Menanam cabai di sela-sela tanaman jagung merupakan salah satu tehnik tumpang sari yang telah lama dipraktikkan di beberapa daerah, termasuk di Kecamatan Bluto. Praktik ini dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan air selama musim hujan. Sebagian besar lahan di wilayah ini merupakan tanah kering/ tegal tadah hujan, sehingga petani harus memanfaatkan curah hujan secara efisien. Jika cabai ditanam setelah panen jagung, tanaman cabai biasanya tidak mendapatkan cukup air, mengingat musim hujan telah berlalu.


Teknik Penanaman

1. Persiapan Lahan

Pilih lahan dengan drainase yang baik dan mendapatkan sinar matahari penuh.

Olah tanah hingga gembur dan tambahkan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburan.

Buat bedengan selebar 1--1,2 meter dengan jarak antar bedengan 40--50 cm untuk jalur air.

2. Pola Penanaman

  • Tanaman Jagung:

Tanam jagung dengan jarak antar tanaman 25--30 cm dan antar baris 60--70 cm (Sesuai Kesuburan tanah).

Gunakan varietas jagung unggul yang sesuai kebutuhan.

  • Tanaman Cabai:

Tanam cabai di sela barisan jagung dengan jarak antar tanaman cabai 50--60 cm.

Pastikan cabai mendapatkan cukup ruang untuk pertumbuhan, meskipun berada di antara jagung.

3. Waktu Penanaman

Tanam jagung terlebih dahulu dan biarkan tumbuh selama 2--3 minggu sebelum menanam cabai.

Hal ini memungkinkan jagung berfungsi sebagai pelindung cabai dari angin kencang, sekaligus memberi cabai kesempatan untuk mendapatkan air selama puncak musim hujan.

4. Pemeliharaan

  • Penyiraman: Siram secara teratur, terutama jika curah hujan mulai berkurang.
  • Pemupukan: Tambahkan pupuk organik atau NPK pada jagung dan cabai untuk mendukung pertumbuhan.

Pengendalian Gulma dan Hama: Bersihkan gulma secara rutin, dan gunakan pestisida nabati atau kimia sesuai kebutuhan untuk mengendalikan hama.

Keunggulan Praktik Ini

Praktik ini memberikan beberapa keuntungan:

  • Efisiensi Air: Memaksimalkan penggunaan air hujan untuk kedua tanaman secara bersamaan.
  • Pengoptimalan Lahan: Jagung dan cabai tumbuh bersamaan tanpa bersaing secara langsung.
  • Produktivitas Tinggi: Cabai dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen maksimal karena mendapatkan cukup air selama musim hujan.

Di Kecamatan Bluto, praktik ini terbukti efektif untuk mengatasi keterbatasan air di lahan tadah hujan, sehingga membantu petani meningkatkan hasil panen tanpa mengorbankan salah satu komoditas.

Ilustrasi tanaman cabai setelah jagung dipanen (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Ilustrasi tanaman cabai setelah jagung dipanen (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun