Jumat, 22 November 2024, Kelompok Wanita Tani (KWT) Sumber Sari Indah Desa Kapedi menggelar pertemuan rutin dengan agenda kegiatan pasca panen berupa praktek olahan "Pukis Labu Madu." Kegiatan ini merupakan bagian dari bimbingan yang diberikan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat, Muhammad Daidi J., dalam mendukung diversifikasi pangan berbasis lokal.
Ketua KWT Sumber Sari Indah, Ibu Amaliyah, bersama anggota kelompok, menunjukkan antusiasme tinggi dalam melaksanakan praktek ini. "Melalui olahan seperti ini, kami berharap dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk memanfaatkan potensi bahan pangan lokal sekaligus mendukung ketahanan pangan," ungkapnya.
Muhammad Daidi J. selaku PPL turut memberikan apresiasi atas keseriusan KWT dalam mengikuti bimbingan secara berkesinambungan. "Mereka telah menunjukkan totalitas, mulai dari pembuatan pupuk organik, budidaya hingga pengolahan hasil panen seperti hari ini. Harapan saya, upaya ini menjadi contoh nyata bagi petani lain untuk mengelola usaha tani dari hulu hingga hilir," tuturnya.
Resep Pukis Labu Madu: Memanfaatkan Potensi Lokal
Berikut adalah resep dan langkah sederhana yang dipraktikkan oleh KWT Sumber Sari Indah:
Bahan:
- 1 kg tepung terigu
- 1/2 kg tepung beras
- 1/2 kg mentega
- 4 butir telur
- 1 kg gula pasir
- 2 kg labu madu
- Santan dari 2 buah kelapa
- Fermipan secukupnya
Langkah Kerja:
- Kupas dan cuci bersih labu madu.
- Kukus labu selama 30 menit, lalu haluskan.
- Campur gula dan santan, aduk hingga rata.
- Tambahkan mentega cair dan telur, aduk kembali hingga tercampur rata.
- Masukkan labu yang telah dihaluskan, kemudian tambahkan tepung terigu, tepung beras, dan fermipan.
- Aduk hingga adonan berbentuk pasta agak encer (tambahkan air jika perlu).
- Diamkan adonan selama 30 menit agar mengembang.
- Tuang adonan ke cetakan yang telah dipanaskan.
- Panggang hingga matang.
Dengan pemanfaatan labu madu sebagai bahan dasar, olahan ini tidak hanya lezat tetapi juga kaya gizi, menjadikannya alternatif pangan yang menarik dan sehat.
Kegiatan seperti ini menjadi salah satu upaya nyata dalam mendukung ketahanan pangan berbasis lokal, yang dapat memperkuat kemandirian desa dan meningkatkan nilai tambah produk pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H