Biasanya pelajaran ilmu eksakta seperti Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam menjadi momok pelajaran menakutkan bagi sebagian besar murid di kelas. Mendengar pelajaran Matematika dan IPA selalu identik dengan rumus-rumus rumit, dan teori yang rumit. Namun, bagaimana murid-murid menyenangi pelajaran IPA atau Matematika dilihat dari cara seorang pengajar menyajikan di depan kelas dan kesempatan project based learning.
Hari ini aku mengalami pelajaran IPA yang benar-benar menyenangkan. Semua teori, hitungan Matematika dan IPA yang rumit hancur sudah ketika aku mengunjungi pameran Science and Beyond dan memperhatikan kreativitas melalui ide yang dieksplorasi menjadi sebuah prototype mini dan permainan coding Scratch sebagai cara berpikir pemecahan solusi masalah seperti pencemaran lingkungan, sampah hingga perubahan iklim. Bahkan ada yang menyajikan pelajaran Matematika dalam bentuk permainan kartu. Tak kalah menariknya mengubah kurva Sinus Cosinus menjadi lekukan kain batik nan indah.
Aku terkesima melihat deretan ide cemerlang yang ditawarkan dalam setiap stan. Saat mengunjungi pameran Science and Beyond, peserta ditawarkan hasil produk seperti minuman diabetes, minuman fermentasi tempe, jamu wine, Yoghurt bahkan daging ulat. Rasanya aneh dilidah hahaha.. Apapun itu aku amat menghargai kerja keras mereka dan bersedia memberikan form feedback dalam bahasa Inggris.Â
Tak hanya itu ada ajang Miracle Talk yang dihadiri para orangtua. Tampaknya kegiatan ini juga didesain eksternal dengan melibatkan peran serta orangtua murid dan khalayak umum.Â
Aku amat bersyukur mengalami pembelajaran IPA dan Matematika yang sungguh-sungguh hidup dan mengasyikkan di luar tembok kelas. Nyatanya, pembelajaran seperti inilah yang dibutuhkan bahwa ilmu eksakta amat berkaitan dengan permasalahan kehidupan sehari-hari ketimbang sekadar batasan pengetahuan teori.
Keceriaan dan ekspresi para murid saat mempresentasikan hasil pembelajaran di ruang kelas ke dunia luar semakin membuka cakrawala luas, pemecah masalah dan kesempatan kerja melalui entrepreneurship.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H