Salah satu metode pengajaran menarik di sekolah minggu adalah bermain drama. Drama merupakan cuplikan cerita berkonflik yang dikemas dalam bentuk dialog antar tokoh dengan latar belakang dan suasana yang diciptakan seolah-olah hidup. Drama yang didramatisir membuat para penonton dewasa terfokus untuk menyaksikan adegan demi adegan bahkan anak-anak. Selain itu, drama juga memiliki amanat yang hendak disampaikan kepada audiens.
Peringatan perayaan Jumat Agung hari ini, sekolah minggu HKBP Serpong menampilkan sebuah karya keselamatan yang mengingatkan akan kematian Yesus di atas kayu salib. Sosok Yesus digambarkan dalam iman Kristen maupun Katolik sebagai seorang Mesias atau Juruslamat. Drama yang diawali dari sebuah konflik jahat terhadap pribadi Yesus sebagai manusia yang akhirnya bermuara pada penyalibanNya. Konflik yang sengaja dirancang oleh para ahli taurat. Sungguh sebuah ironi.
Para pemeran drama merupakan kolaborasi antara para orangtua dan guru sekolah minggu. Kostum dan riasan para pemain menggambarkan budaya Yahudi. Kaum perempuan masih menjadi kaum terbelakang. Drama jalan salib yang benar-benar meniru persis seperti cerita Alkitab.
Sosok dan kehidupan Yesus menjadi inti dari drama jalan salib. Tentu tidak mudah membawakan peran drama jalan salib ditengah kerapuhan manusia. Â Penjiwaan para pemain drama itulah yang menjadikan drama jalan salib memiliki pesan akan teladan Yesus.
Drama yang mengenang orang yang tak berdosa diadili dengan cara tidak benar. Drama yang mengetuk pintu hati manusia masih adakah yang berbelas kasih melihat ketidakadilan. Drama kehidupan, Pilatus yang takut memutuskan perkara dengan adil dan benar hingga kini. Drama iman yang meyakini bahwa sosok Yesus adalah Tuhan dan Juruslamat yang hidup.
Selamat memperingati Jumat Agung,Sabtu Sunyi dan menyongsong Paskah 2024.
Tuhan Yesus memberkati!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H