Mohon tunggu...
Dahlia Silitonga
Dahlia Silitonga Mohon Tunggu... Guru - Senang belajar dan menulis

Anak pertama dari 4 bersaudara, sayang keluarga, senang jalan jalan, menulis dan bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mewujudkan Ekonomi Sirkular

20 Maret 2024   22:08 Diperbarui: 20 Maret 2024   22:20 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah ekonomi sirkular bukan merupakan hal yang asing didengar. Media sering menayangkan ekonomi sirkular dalam praktek sehari-hari. Ekonomi sirkular merupakan solusi pencapaian pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam Sustainable Development Goals (SDGs). 

Pengertian sirkular tentu berbeda dengan linier dalam konteks ini. Linier berarti menghasilkan dan berakhir pada pembuangan sedangkan sirkular membentuk sebuah siklus berkelanjutan. Secara sederhananya, ekonomi sirkular berusaha memperpanjang lama hidup sebuah produk yang mana alam mampu menerimanya. 

Pemerintah Indonesia telah memulai menyusun kebijakan ekonomi sirkular melalui Bappenas. Secara prinsip pembangunan berkelanjutan ekonomi sirkular terintegrasi kuat dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Indonesia (RPJPN). Indonesia telah memulai transisi sirlular ekonomi melalui peta jalan dan rencana aksi framework RPJPN 2025-2045. 

Ada tiga indikator utama yang akan dicapai diantaranya adalah input sirkular, masa lama produk dan daur ulang. Ketiga indikator tersebut tertulis pada lima program prioritas, delapan belas strategi dan sembilan puluh delapan aksi nyata dalam industri makanan, konstruksi, tekstil, kemasan plastik dan industri elektronik.

Hal yang menarik adalah istilah 9R. Ekonomi sirkular mempromosikan bukan lagi 3R tetapi 9R mulai dari berani menolak menggunakan kemasan plastik, mulai berpikir dan mengurangi sampah dari sumbernya seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Pendekatan pentahelix sebagai katalis ekonomi sirkular turut melibatkan lintas sektor seperti industri, akademia, media, dan komunitas yang memiliki masing-masing peran berbeda tetapi tujuan yang sama (gambar di bawah).

Sumber: SDGs Akademia Indonesia
Sumber: SDGs Akademia Indonesia

Sebagai penutup kebijakan ekonomi sirkular terintegrasi dengan ketahanan, sosial ekonomi dan ekologi yang saling terkait maka kolaborasi antar lingkup kementerian memegang peran strategis. Nilai ketahanan pangan, sosial ekonomi masyarakat berdaya beli dan biodiversitas.

Marilah kita memulai peran kita dari kesadaran bahwa bumi kita hanya satu. Kita membentuk ekosistem sadar lingkungan sekitar rumah dan menempatkan nilai peduli lingkungan melalui perilaku hidup sehari-hari.

Salam SDGs!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun