Tak semua orang tahu copywriting. Saya termasuk orang awam yang tak mengenal copywriting. Saya baru tahu copywriting ketika tak sengaja membaca tulisan copywriting dari media sosial Instagram. Karena rasa ingin tahu, saya ikut mendaftar acara workshop copywriting sebanyak dua kali pertemuan di Jakarta Selatan.
Sebelum ikut workshop, saya mencari pengertian copywriting dari mesin pencari google. Hasil penelusuran yang saya temukan copywriting itu berupa tulisan menarik yang digunakan untuk berjualan produk. Semakin penasaran ingin berkenalan dengan copywriting, saya pun mengikuti workshop hari pertama pada minggu ini.
Workshop copywriting diajarkan oleh kak Fauzan, alumni Edinburg University. Peserta cukup banyak dan didominasi kalangan anak muda. Kak Fauzan menjelaskan konsep copywriting yang tak sekadar berupa rumus atau formula Matematika.Â
Pembelajaran copywriting dimulai dengan menentukan funnel (tahapan) kemudian masalah, media dan copywriting. Prinsip copywriting harus sesuai dengan kebutuhan di masing-masing tahapan. Kak Fauzan memberikan contoh copywriting produk menggunakan visualisasi gambar presentasi. Bahasa-bahasa marketing terlihat begitu menggoda dan menjual.
Kami diberikan kesempatan berdiskusi berkelompok, bertanya dan berpikir secara nalar. Aku sekelompok dengan mahasiswa Esa Ungggul. Kami mulai menyusun konsep copywriting mengenai media pembelajaran online myskill. Namun, terlebih dahulu kak Fauzan memberikan format tabel yang akan kami kerjakan.
Akhirnya kelompokku berhasil menyelesaikan tugas kelompok copywriting. Aku bersyukur sekelompok dengan teman-teman mahasiswa, pemikiran copywriting mereka amat cemerlang dan sarat dengan ide.
Semoga minggu depan, aku bisa mengikuti workshop copywriting yang dikemas dalam bentuk story telling.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H