Saya belum pernah mendengar nama Jacob Tobing bahkan mengenalnya pun tidak. Tetapi, saya menjadi orang yang beruntung mendengar perjalanan hidup sosok Jacob Tobing dari acara peluncuran dan diskusi buku Jacob Tobing kemarin. Acara yang berlangsung di Kompas Institute siang hari dan cukup ramai dihadiri.
Perjalanan hidup seorang Jacob Tobing  yang ditulis mbak Bernada Rurit, penulis buku Kompas amat menarik minat saya untuk memperhatikan. Jacob Tobing berumur delapan puluh tahun ketika lulus program doktor dari Universitas Leiden, Belanda. Walau tak tuntas dari program sarjana ITB karena biaya. Usia tak menghalanginya untuk terus menuntut ilmu.
Jacob Tobing adalah seorang tokoh nasional yang menghabiskan masa kecilnya di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Tokoh dibalik sejarah Indonesia. Pria berdarah batak namun kepribadian tidak menunjukkan karakter orang batak pada umumnya, suaranya terdengar tenang namun menunjukkan ketegasan sikap.
Saya sempat membaca beberapa lembaran buku beliau. Buku yang cukup tebal dengan judul halaman berbeda menceritakan kehidupan Jacob Tobing. Saya membaca masa kecilnya, sejarah penamaan orang Batak dan keaktifannya di gereja semasa kecil. Tak heran kehidupannya sungguh diberkati dan menjadi berkat.
Saya termasuk masyarakat awam yan tidak tahu menahu dengan masalah politik dan hukum. Tetapi saya mendengar jawaban beliau yang tegas bahwa Pembukaan UUD 1945 dan negara kesatuan RI tidak dapat diubah oleh siapapun. Penjasan mengenai Bhineka Tunggal Ika: berbeda-beda tetapi tetap satu jua disampaikan beliau layaknya seorang guru kepada murid yang bertanya.
Ada beberapa orang yang memiliki hubungan kedekatan dengan beliau menyampaikan ucapan selamat atas terbitnya buku biografi Jacob Tobing. Saya amat bersyukur memiliki kesempatan walau hanya sebentar mengikuti kegiatan acara diskusi buku biografi Jacob Tobing. Saya belajar menulis biografi baik dari pihak si penulis dengan cara yang berbeda dengan yang dituturkan langsung oleh si tokoh.
Pesannya adalah janganlah menyerah terhadap keadaan sekitarmu tetaplah berjuang meraih impianmu. Karena selalu ada jalan bagi setiap orang yang sungguh - sungguh berusaha dan berdoa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H