Mohon tunggu...
Dahlia Silitonga
Dahlia Silitonga Mohon Tunggu... Guru - Senang belajar dan menulis

Anak pertama dari 4 bersaudara, sayang keluarga, senang jalan jalan, menulis dan bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Musim Kemarau Panjang terhadap Rantai Makanan

15 September 2023   21:49 Diperbarui: 15 September 2023   22:32 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rantai makanan atau Food chain merupakan salah satu topik pembelajaran Science yang menarik dipelajari dan amat kontekstual saat ini. Rantai makanan merupakan suatu diagram yang menjelaskan bagaimana makhluk hidup memperoleh makanannya. Dimulai dari produsen atau tumbuhan yang mendapatkan energi dari matahari untuk memproduksi makanannya sendiri kemudian dimakan oleh herbivora atau pemakan tumbuhan. Hewan herbivora umumnya akan menjadi energi untuk hewan karnivora atau pemakan daging. Demikianlah berlanjut hingga berakhir pada dekomposer atau pengurai.

Gambar di atas merupakan hasil Project Science siswa yang mengambil dua habitat berbeda, gambar bawah merupakan habitat savana dan gambar di atasnya adalah habitat grassland. Masing-masing rantai makanan pada dua jenis habitat yang berbeda memiliki karakteristik yang unik. Karakteristik hewan habitat savana tentu tidak akan ditemukan pada karakteristik hewan habitat grassland.

Rantai makanan di atas merupakan kondisi ideal. Kondisi ideal pasti amat berbeda ketika terjadi suatu perubahan lingkungan yang signifikan, seperti musim kemarau yang panjang saat ini. Musim kemarau yang panjang dapat memicu kebakaran hebat pada lingkungan habitat savana akibat tingginya suhu udara. Kebakaran savana mengakibatkan produksi jumlah pohon akasia yang ada akan menurun. Jika pohon akasia yang menurun tentu akan berakibat pada ketersediaan makanan binatang jerapah yang turut menurun. Kemudian berimbas pada jumlah jerapah yang menurun. Pada akhirnya menyebabkan populasi singa pun ikut menurun. Rantai makanan menjadi terputus.

Musim kemarau panjang ternyata tak hanya menyebabkan lonjakan kasus DBD, flu dan batuk pada manusia tetapi turut mempengaruhi keseimbangan rantai makanan di alam. Sama halnya dengan kenaikan suhu permukaan laut yang mempengaruhi kehidupan ekosistem di bawah laut dan tentunya berpengaruh pada rantai makanan.

Demikianlah tulisan ini dibuat sebagai refleksi pembelajaran Science Pengaruh Musim Kemarau Panjang pada Rantai Makanan. 

Mari kita berkontribusi menjaga keseimbangan rantai makanan!

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun