Benda antik lainnya, yaitu mikroskop yang amat menentukan dalam membantu menegakkan diagnosa dokter sebelum memberi pengobatan kepada pasien. Mikroskop kuno dapat kita temukan pada museum DR. Soeteomo yang masih tersimpan aman dan pernah dipakai semasa DR. Soetomo praktek di RS. Simpang yang sekarang berubah menjadi Plaza Surabaya.
Tempat menarik lainnya, yaitu tempat kost Bung Karno yang bisa ditemukan pada Museum H.O.S Tjokroaminoto. Tempat kost yang sangat sederhana beralaskan tikar anyaman bambu namun melambangkan semangat perjuangan kemerdekaan yang patut diteladani. Disinilah Bung Karno berlatih pidato bersama teman seperjuangannya.
Tak kalah antiknya adalah biola maestro penggubah lagu Indonesia Raya. Biola tua, saksi bisu terciptanya untaian not balok lagu Indonesia Raya. Biola WR. Supratman bisa kita temukan pada kamar WR. Supratman di Museum WR. Supratman.
Ternyata adalah mungkin mengunjungi kelima museum di Surabaya dalam sehari dengan didukung kemudahan akses jalan, fasilitas mobil dan teknologi digital. Manajemen waktu yang baik juga turut berperan. Saya sangat bersyukur mendapatkan kesempatan mengunjungi kelima museum bersama kedua sepupu saya di Surabaya pada tanggal 24 Juni 2022. Kenangan kebersamaan yang tak terlupakan.
Salam Merdeka!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H