Mohon tunggu...
Dahlia
Dahlia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya guru Bahasa Indonesia di sekolah negeri daerah Jakarta Barat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cerita tentang Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR

26 Juli 2023   18:52 Diperbarui: 26 Juli 2023   18:55 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi

SMP Negeri 45 Jakarta

Lingkup Pendidikan

Sekola Menengah Pertama (SMP)

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami materi menyajikan drama dalam bentuk tulis maupun pentas.

Penulis

Dahlia Purnama Sari

Tanggal

11 Juli 2023

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar belakang dari praktik pembelajaran ini adalah peserta didik kelas VII belum mampu menyajikan drama dalam bentuk tulis maupun pentas. Hal ini tampak pada kemampuan dasar peserta didik dalam pemahaman terhadap materi cara menyajikan drama dalam bentuk tulis maupun pentas masih rendah. Peserta didik juga kurang termotivasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. 

Berdasarkan Praktik Pengalaman lapangan (PPL) yang dilakukan banyak perubahan sikap pada peserta didik yang berdampak pada proses pembelajaran. Sikap yang terjadi pada peserta didik seperti :

  • Guru kurang terbiasa menggunakan metode belajar yang variatif dan inovatif.
  • Guru kuranng kaya dalam pengembangan materi karena hanya berfokus pada buku teks.
  • Peserta didik kurang berperan aktif dalam pembelajaran
  • Peserta didik tidak fokus dalam pembelajaran
  • Beberapa peserta didik tidak berperan aktif membagikan gagasannya dalam diskusi
  • Peserta didik kurang bersemangat dalam berdiskusi
  • Peserta didik kurang percaya diri dalam mempresentasikan tugasnya

Hal tersebut saya temukan selama pembelajaran dikarenakan selama menyampaikan materi model dan metode pembelajaran yang saya gunakan masih berpusat pada guru sehingga peserta didik kurang memiliki kesempatan dalam menyampaikan pendapat/gagasannya.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, maka beberapa tantangan yang dihadapi adalah:

  • Memberikan pengalaman baru bagi peserta didik dalam proses belajar dengan model dan metode yang bervariasi dan inovatif.
  • Meperkaya materi pembelajaran kepada peserta didik dari sumber lain.
  • Peserta didik tidak fokus dalam pembelajaran
  • Beberapa peserta didik belum berperan aktif membagikan gagasannya dalam diskusi
  • Peserta didik kurang bersemangat dalam berdiskusi
  • Peserta didik kurang percaya diri dalam mempresentasikan tugasnya

Kegiatan ini melibatkan peserta didik, pendidik, teman sejawat dan kepala sekolah. Tantangan itu yang menyebabkan pendidik harus melewatinya dengan berbagai cara seperti menerapkan media yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik serta model pembelajaran yang mendukung.

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/strategi apa yang digunakan/bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat /Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk

menghadapi tantangan tersebut adalah .

1. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari

RPP, LKPD, Media, dan Bahan Ajar tentang materi teks drama dengan model Project Based Learning.

2. Menggunakan pendekatan saintifik  dengan metode ceramah, tanya jawab, pengamatan, diskusi, literatur dan presentasi  dengan materi

3. Menyiapkan ruangan sebagai tempat pelaksaan aksi PPL dan alat yang dibutuhkan seperti LCD, laptop, slide, materi, RPP, LKPD, spidol, dan canva.

4. Konfirmasi kepada Kepala SMP Negeri 45 Jakarta, Bapak Satar, S.Pd., M.Pd.

5. Membagi kelompok secara heterogen.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah:

  • Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, LKPD, Media, dan Bahan Ajar  dalam 2 pertemuan tentang materi menyajikan drama dalam bentuk pentas atau tulis dengan model project based learning.
  • Menggunakan pendekatan saintifik  dan dengan metode ceramah, tanya jawab, pengamatan, diskusi, literatur dan presentasi
  • Menyiapkan ruangan sebagai tempat pelaksaan aksi PPL, LCD, laptop, slide, materi, RPP, LKPD, spidol, contoh teks drama, dan post it.
  • Melakukan Konfirmasi kepada kepala sekolah dan Wakakurikulum serta rekan guru terait dengan jadwal pelaksaan aksi PPL
  • Membagi kelompok secara heterogen.
  • Gambar
  • Gawai
  • Laptop
  • Strategi yang digunakan.
  • Pendekatan: Saintifik
  • Model: PjBL
  • Metode ceramah, diskusi, penugasan, Tanya jawab, demonstrasi.
  • Alat: Laptop, Proyektor, Papan Tulis, Gawai, Spidol
  • Media: Power point, Video drama pendek tema kehidupan sehari-hari "Rantai Bully", Canva, Contoh Naskah Drama, Gambar cerita, LKPD.
  • Menyiapkan rubrik penilaian kelompok penampilan drama.
  • Menyiapkan rubrik evaluasi.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi yang dilakukan dapat dianalisis menunjukan hasil yang efektif dilihat dari :

  • Penerapan model pembelajaran Project Based Learning dengan metode pembelajaran yang bervariasi seperti tanya jawab dan berdiskusi dalam kelompok membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran, berpikir kritis dan berani dalam menyampaikan pendapatnya.
  • Penggunaan LKPD juga efektif sebagai bentuk mungukur sejauh mana pemahaman mereka terhadap materi baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan.
  • Penggunaan media pembelajaran yang menarik seperti video drama pendek dengan tema kehidupan sehari-hari sangat membantu mereka untuk mulai menyajikan drama dalam bentuk pentas maupun tulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun