Jalanan malam ini sangat licin akibat terguyur air hujan selain itu pandangan juga terbatas karena hujan yang sangat lebat hingga pak Sudarwan harus berhati-hati mengemudi agar tidak tergelincir ke jurang.
Satu jam kami baru sampai di puskesmas. Langsung saja, tanpa mengingat hujan yang deras aku menuju puskemas. Namun, nasib buruk rupanya yang menimpaku. Puskemas tutup. Tidak ada dokter jaga di puskesmas. Aku menghela nafas dan hatiku penuh dengan rasa yang sangat sedih. Aku kembali ke mobil dan masuk kedalamnya dengan wajah yang muram.
        "Mengapa, apa yang terjadi?" Kata pak Sudarwan sepertinya mengerti air mukaku yang sedang sedih.
      "Puskesmas tutup dan tidak ada dokter jaga," jelasku singkat dengan nada yang lirih.
      "Memang apa yang terjadi pada Nabila?" Tanya pak Sudarwan khawatir.
      "Cobalah kau jelaskan kejadian yang menimpa Nabila agar dapat aku memberikan solusi untukmu," lanjut pak Sudarwan.
      "Suhu badannya sangat tinggi dan ia kejang-kejang," jelasku singkat.
      " Mungkin dia step," kata pak Sudarwan.
      "Penyakit jenis apa itu?" Tanyaku penasaran.
      "Step adalah sejenis penyakit dan si penderita step ini suhu badannya panas yang sangat  tinggi dan badannya kejang-kejang," jelas pak Sudarwan.
      "Sebaiknya kita harus segera pulang," lanjut pak Sudarwan.