terlalu cakap dalam permainan yg ia ciptakan sendiri, sambil bergemuruh dalam hatinya
_menaati peraturan akan menghilangkan warna warni kehidupan_
terlalu mahir dalam perannya hingga aku hanya bisa menyaksikannya dari kejauhan, apa yg ia lakukan , gerakkannya, perkataanya,
penonton berteriak memanggilku menyudahi permainan ini, mereka berusaha memasuki arena, namun pintu2 stadium terkunci, kita lah pemainnya....
pertarungan ini, begitu banyak seni yg kulihat drinya, hingga tak kusadari ia menikam dari sisi terlemah.
penonton terbagi menjadi dua, pendukungnya dan pendukungku.
seseorang nekat menerobos, lalu disusul lainnya, membopong dan menjauhkanku dari arena yg seharusnya sejak awal tak ku ikuti permainan ini,
mereka membebat lukaku, ku dengar mereka memaki ,
lalu di tempatkannya setangkai mawar merah di dadaku , durinya sedikit menggores,
_tak apa, kau tak salah menjadi lawannya,_
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI