Mohon tunggu...
DAHLAN SYUKUR
DAHLAN SYUKUR Mohon Tunggu... Guru - Guru / Mahasiswa

Saya seorang Operator pada satuan pendidikan islam di salah satu kota di NTT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengantar Literasi Digital (Pengertian,

29 Maret 2024   18:00 Diperbarui: 29 Maret 2024   18:01 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pendahuluan

Penggunaan teknologi digital telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita. Internet, media sosial, dan perangkat digital lainnya memiliki dampak yang signifikan pada cara kita berkomunikasi, bekerja, dan bahkan belajar. Dalam konteks ini, literasi digital menjadi semakin penting. Literasi digital bukan hanya tentang kemampuan teknis untuk menggunakan perangkat dan aplikasi digital, tetapi juga tentang pemahaman yang mendalam tentang bagaimana teknologi tersebut memengaruhi kehidupan kita secara keseluruhan.

Era digital ditandai dengan beralihnya teknologi mekanik dan analog ke teknologi digital. Peralihan teknologi tersebut telah menyebabkan generasi milenial dalam memahami nilai-nilai konservasi budaya, diantaranya pada cara berpikir dan bertindak khususnya pada para generasi milenial yang harus memiliki kemampuan literasi digital dengan baik. Melalui kemampuan untuk mengakses data, kemudian dapat mengelola informasi yang telah diterima dengan memahaminya dengan baik. Tidak hanya itu, mereka juga harus dapat mengintegrasikan dan mengkomunikasikan informasi tersebut dengan baik. Bahkan dibutuhkan kemampuan untuk mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara aman dan tepat. Jika dilaksanakan dengan baik, maka dengan kemampuan literasi digital yang baik maka akan meningkatkan kemampuan lainnya melalui kemampuan menciptakan informasi dan menuliskannya melalui rangkaian kalimat yang mudah dipahami. Literasi digital memiliki banyak tantangan dalam implementasinya. Untuk meminimalisir hal tersebut dapat diatasi melalui penggunaan teknologi dengan tepat saat melakukan literasi digital sehingga informasi dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh generasi milenial. Istilah milenial atau millennials generasi milenial adalah kaum gadget. Sebenarnya kaum gadget lebih tepat diartikan dengan sebagai kelompok individu yang setiap harinya dan setiap problem diselesaikan dengan peralatan gadget. Sehingga generasi gadget dimaksudkan dengan generasi yang dalam kehidupannya selalu bersinggungan dengan yang namanya peralatan yang mengandung Darul Qutni dan Andy Moorad Oesman unsur informasi. Tidak tahu informasi valid atau sumber yang baik, asal terselesaikan itulah bagian dari solusi yang ditempuh. Jadi,peralatan tersebut telah menjadi bagian dari kehidupan yang tak terpisahkan sedikitpun.

Pengertian Literasi Digital

Literasi digital adalah kemampuan untuk menggunakan, memahami, menafsirkan, dan mengevaluasi informasi dari berbagai sumber digital. Ini mencakup pemahaman tentang bagaimana teknologi bekerja, bagaimana informasi disebarkan melalui media digital, serta kemampuan untuk mengambil keputusan yang bijaksana dalam penggunaan teknologi.

Literasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan informasi dengan memiliki kemampuan dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan membaca dan menulis. Dahulu orang-orang untuk mendapatkan informasi masih menggunakan media cetak seperti buku, majalah, koran dan lain-lain. Literasi yang dipahami masyarakat Indonesia pada awalnya adalah membaca buku yang pastinya dianggap membosankan dan hanya beberapa kalangan yang gemar menggunakannya. Melihat tulisan yang cukup banyak dan buku yang tebal tidak menarik bagi generasi dizaman sekarang untuk membacanya khususnya mahasiswa. Mereka lebih tertarik melihat dan membaca tulisan yang sedikit dan mudah untuk didapatkan. Namun seiring dengan perkembangan zaman untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan sudah semakin mudah, hal ini sejalan dengan perkemangan teknologi yang membawa kearah era digital seperti saat ini. Konsep literasi saat ini sudah semakin berkembang dan terbagi ke dalam beberapa bentuk literasi, salah satunya adalah literasi digital.

Gilster dalam A'yuni (2015:7) menjelaskan literasi digital atau disebut juga dengan literasi informasi digital merupakan kemampuan seseorang untuk memahami dan menggunakan informasi dari berbagai sumber melalui kumputer yang terkoneksi dengan internet. Gilster menjelaskan bahwa konsep literasi lebih ditekankan pada proses berfikir kritis ketika berhadapan dengan media digital. Selain berfikir kritis kompetinsi yang dibutuhkan yakni mempelajari bagaimana menyususn pengetahan, serta membangun sebuah informasi yang dapat di ambil dari beberapa sumber yang berbeda. Seseorang yang berliterasi digital perlu mengembangkan kemampuan untuk mencari serta membangun suatu strategi dalam menggunakan search engine untuk mencari informasi yang ada, serta bagaimana menemukan informasi yang sesuai dengan informasi yang dibutuhkannya.

Munculnya literasi digital pada saat ini disebabkan karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih, dan menyediakan metode pembelajaran yang informasinya tidak hanya dalam bentuk tercetak namun sudah dalam bentuk digital. Berbagai macam sumber informasi sudah tersedia di internet seperti e-Book, e-Journal, website, youtube, podcast, social media, e-Library dan masih banyak sumber informasi lainnya yang dapat ditelusuri. Oleh karena itu seseorang harus memiliki kemampuan untuk memahami dan menggunakan sumber informasi dari berbagai format yang berbeda.

Saat ini sudah banyak masyarakat yang menggunakan literasi digital dalam memperoleh informasi khususnya para pelajar ataupun mahasiswa. Sun dalam Hidayati (2017:4) menjelaskan mahasiswa harus dapat mengarahkan dirinya dan membuat keputusan sendiri, serta harus mengetahui bagaimana menemukan dan menggunakan informasi untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Mahasiswa sudah dapat melakukan literasi dimanapun dan kapanpun mereka mau baik menggunakan laptop maupun smartphone.

Terkait dengan literasi digital, sejak tahun 2016 sampai saat ini mahasiswa mulai diterapkan kurikulum berbasis KKNI, dimana mahasiswa harus menyelesaikan 6 bentuk tugas yaitu: tugas rutin, critical book report, critical journal report, mini research, rekayasa ide, dan project. Semua bentuk penugasan ini sebenarnya merupakan salah satu tuntutan yang berkaitan erat dengan kemampuaan literasi salah satunya adalah kemampuan literasi digital. Karena untuk mengerjakan ke enam tugas ini mahasiswa harus mencari berbagai macam sumber informasi dan referensi yang berkaitan dengan mata kuliah yang telah ditentukan sebelumnya. Selain itu mahasiswa juga harus mampu menggunakan perangkat teknis komputer.

Canada Center dalam Nurbaiti (2018) menjelaskan ada 3 komponen model literasi digital untuk mengetahui dan mengukur literasi digital seseorang yaitu Use (menggunakan), Understand (memahami), dan Create (menciptakan.

Urgensi Literasi Digital

Hasil studi kepustakaan dari berbagai sumber menunjukkan bahwa pada saat ini, perkembangan media digital begitu pesat. Di dunia pendidikan, media digital dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dalam masa belajar dari rumah. Hal tersebut tentu sangat positif dalam rangka mempersiapkan peserta didik dalam memahami kompetensi digital. Kompetensi digital sendiri merupakan salah satu aspek yang harus dimiliki oleh peserta didik pada generasi abad-21. Hal ini

diperkuat dengan pendapat dari Hoyles & Lagrange (Putrawangsa & Hasanah, 2018) yang mengatakan bahwa media digital merupakan sesuatu yang paling mempengaruhi bidang pendidikan di seluruh negara pada masa sekarang ini.

Terlepas dari hal tersebut, kompetensi digital tidak hanya harus dikuasai oleh peserta didik saja, tetapi juga harus dimiliki oleh semua elemen yang terkait dengan pendidikan, terutama bagi guru dan dosen sebagai pendidik.  Menurut (Prayogi & Estetika, 2019) kompetensi digital pendidik erat kaitannya dengan kemampuan pendidik dalam menggunakan media digital untuk berkomunikasi dan memperoleh maupun menyampaikan informasi yang bersumber pada kaidah pedagogis dengan menyadari pengaruhnya terhadap metode yang digunakan di dalam pendidikan. Kecakapan pendidik dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi inilah yang tentu saja sangat diperlukan dalam proses pembelajaran jarak jauh seperti kita saat ini. Kemampuan seseorang yang menggunakan teknologi dengan baik dan bijaksana inilah yang disebut dengan literasi digital.

Menurut Paul Gilster dalam (Sutrisna, 2020), literasi digital diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer. Memahami dan menggunakan informasi sendiri diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengolah informasi dengan baik dan bijak sehingga informasi yang kita dapatkan atau yang akan kita gunakan tidak merugikan orang lain melainkan memberi manfaat bagi kehidupan orang banyak. Hal ini juga diperkuat dengan pendapat dari (Asari, Kurniawan, Ansor, Bagus, & Rahma, 2019) yang menyatakan bahwa kebebasan pers yang didukung oleh teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan masyarakat untuk memproduksi dan mengkonsumsi informasi, maka dari itu diperlukan kompetensi literasi digital

untuk menjembatani kebutuhan akan informasi dan edukasi informasi yang sehat.

Menurut (Masitoh, 2018), sebenarnya di dalam media digital yang berkembang saat ini

terdapat keunggulan dan manfaat yang kemudian dapat diaplikasikan untuk upaya mengembangkan kegiatan belajar sehingga kualitas pembelajaran dapat meningkat. Keunggulan inilah yang harus terus diterapkan di dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini tentu saja seorang guru terutama guru pada tingkat sekolah dasar (SD) harus memiliki dan mampu untuk menerapkan literasi digital dalam pemberdayaannya pada saat pembelajaran berlangsung terlebih lagi di masa pandemi seperti sekarang ini.

Menurut (Giovanni & Komariah, 2020), saat ini literasi digital yang berkembang memiliki banyak manfaat dan turut dirasakan juga oleh remaja terutama siswa sekolah. Mereka dapat dengan mudah mencari informasi seputar materi pelajaran ataupun lain sebagainya yang positif. Literasi digital ini merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap siswa karena sangat bermanfaat

terutama di dunia pendidikan.

Empat kompetensi digital yang paling mendasar untuk dimiliki oleh seorang siswa yaitu: 1) Kompetensi informasi, mencakup kemampuan siswa dalam mencari, mengolah, menilai, dan menggunakan informasi secara akuntabel; 2) Kompetensi komunikasi, mencakup kecakapan siswa

dalam penggunaan fitur media sosial untuk berdiskusi dengan yang lainnya; 3) Kompetensi kreasi

konten, mencakup kemampuan siswa dalam menciptakan sebuah karya yang inovatif; 4) Kompetensi keamanan yang berguna untuk memproteksi segala data yang dimiliki (Giovanni & Komariah, 2020). Keempat kompetensi dasar tersebut memiliki ranah cakupan masing-masing yang tentunya akan berdampak pada hasil belajar siswa. Semakin baik siswa menguasai keempat

kompetensi dasar tersebut, maka semakin tinggi pula tingkat literasi digital mereka. Tingkat literasi digital yang tinggi ini tentu saja berdampak positif pada hasil belajar siswa yang semakin baik.

(Giovanni & Komariah, 2020) menambahkan bahwa dengan berkembangnya zaman hingga sekarang ini, sistem pembelajaran buka hanya sebatas interaksi antara guru dan murid. Dengan semua perkembangan teknologi kini siswa dapat mendapatkan informasi mengenai apapun termasuk pelajaran yang didapat dari sekolah melalui internet. Lebih dari itu, melalui pemanafaatan teknologi yang ada dengan kreatif kegiatan pembelajaran dapat berlangsung melalui sistem daring atau jarak jauh bahkan mutu pendidikan pun dapat menjadi lebih baik.

Menurut (Sujana & Rachmatin, 2019), pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran juga memberikan keuntungan besar terhadap layanan kepada para siswa, sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. Lebih lanjut, Pischetola (Sujana & Rachmatin, 2019) mengemukakan peran teknologi dalam pembelajaran dalam kaitannya dengan kemudahan mengakses informasi,

antara lain:

  • Melalui internet informasi lebih mudah diperoleh hanya dengan beberapa detik saja dan berasal dari berbagai sumber yang terkait. Hal tersebut menunjukkan bahwa sumber informasi yang diperoleh merupakan bagian penting dari proses pembelajaran seorang anak dalam mengelaborasi beragam informasi yang diperoleh. Namun dengan catatan, harus ada bimbingan yang berlanjut guna mendapatkan informasi data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
  • Melalui teknologi, pembelajaran lebih terpusat pada output prosesnya daripada konten yang harus dipahami siswa. Sebab melalui teknologi kemampuan siswa dilatih lebih kreatif dan elaboratif dalam mengolah permasalahan yang ada (problem solving). Namun peranan guru kali ini tetap ada, hanya saja dalam bentuk pengawasan dan bimbingan.

Berbicara mengenai literasi digital, literasi digital sama pentingnya dengan membaca, menulis, berhitung, dan disiplin ilmu lainnya. Menjadi literat digital berarti dapat memproses berbagai informasi, dapat memahami pesan dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai bentuk. Dalam hal ini bentuk yang dimaksud termasuk menciptakan, mengolaborasi, mengkomunikasikan dan bekerja sama sesuai dengan etika dalam mencapai tujuan (Nurohmah, Aini, Kholik, & Maryani, 2020). Tujuan yang dimaksud yakni tujuan dimasing-masing pembelajaran.

Literasi digital kini telah berkembang menjadi budaya yang harus dikuasi oleh peserta didik. Literasi digital sendiri memiliki tiga kompetensi utama yang harus dikuasi saat proses penggunaannya dalam pembelajaran. Salah satu kompetensi yang hampir sama dengan tujuan sebuah proses pembelajaran yakni meliputi keterampilan, konsep, dan pendekatan perilaku. Oleh sebab itu literasi digital ini efektif dalam mengembangkan kemampuan peserta didik. Hal ini diperkuat dengan pendapat dari Lucas & Soares (Ayu, 2020) menyatakan bahwa disaat seseorang menggunakan literasi di dalam kehidupannya, ia akan mampu membentuk dan bahkan meningkatkan ketahanan, ketegasan, kepercayaan diri, kompetensi berperan aktif dan beradaptasi,

untuk memperoleh pemecahan masalah, serta kompetensi mereka untuk mempertahankan diri (survival) dalam menghadapi segala permasalahan yang ada.

Manfaat Literasi Digital

  1. Empowerment Individu: Literasi digital memberdayakan individu dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka perlukan untuk berhasil dalam dunia digital yang terus berubah.

Pernyataan tersebut menggambarkan pentingnya literasi digital dalam memberdayakan individu dalam dunia yang terus berkembang secara digital. Literasi digital mencakup pemahaman tentang teknologi, kemampuan untuk menggunakan alat-alat digital secara efektif, serta kesadaran akan isu-isu keamanan dan privasi online. Dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ini, individu dapat lebih mandiri dan berhasil dalam menghadapi tantangan yang ada dalam lingkungan digital. Selain itu, literasi digital juga membantu individu untuk memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh teknologi, baik dalam hal pendidikan, pekerjaan, maupun berbagai aspek kehidupan lainnya. Dengan demikian, pemberdayaan individu melalui literasi digital merupakan langkah yang krusial dalam menghadapi era digital yang terus berkembang.

  1. Kemampuan Pekerjaan: Kemampuan dalam menggunakan teknologi digital secara efektif menjadi aset yang sangat dihargai di tempat kerja modern. Literasi digital dapat membuka pintu untuk peluang kerja yang lebih baik.

Dalam tempat kerja modern, kemampuan menggunakan teknologi digital secara efektif menjadi semakin penting. Dengan adanya literasi digital, individu dapat menguasai alat-alat digital yang digunakan dalam berbagai bidang pekerjaan, seperti pengolahan data, analisis statistik, desain grafis, pengembangan perangkat lunak, dan lain sebagainya. Kemampuan ini menjadi aset berharga yang dicari oleh banyak perusahaan karena teknologi digital menjadi bagian integral dari operasi mereka.

Selain itu, literasi digital juga membuka pintu untuk peluang kerja yang lebih baik. Dengan memiliki keterampilan teknologi yang kuat, individu memiliki akses ke berbagai jenis pekerjaan yang memanfaatkan teknologi digital, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih baik, posisi yang lebih tinggi, atau bahkan kesempatan untuk berkembang karier di bidang teknologi.

Secara keseluruhan, kemampuan dalam menggunakan teknologi digital secara efektif, yang diperoleh melalui literasi digital, dapat memberikan keuntungan kompetitif yang signifikan di pasar kerja modern. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk terus meningkatkan literasi digital mereka agar dapat bersaing dalam dunia kerja yang semakin terhubung secara digital.

  1. Komunikasi yang Efektif: Dengan literasi digital, individu dapat berkomunikasi dengan lebih efektif melalui media sosial, email, dan platform digital lainnya.

Literasi digital memainkan peran penting dalam meningkatkan kemampuan komunikasi individu melalui berbagai platform digital. Dengan memahami cara menggunakan media sosial, email, dan platform digital lainnya dengan efektif, individu dapat mengkomunikasikan ide, informasi, dan pesan dengan lebih jelas dan terarah. Mereka dapat menggunakan berbagai fitur dan alat yang tersedia dalam platform digital untuk menyampaikan pesan mereka dengan lebih menarik dan efisien. Selain itu, literasi digital juga membantu individu dalam memahami etika komunikasi online, seperti cara berinteraksi dengan orang lain secara positif dan menghormati privasi serta hak-hak individu lainnya. Oleh karena itu, kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif melalui platform digital merupakan keahlian yang sangat dihargai dalam lingkungan kerja dan kehidupan sehari-hari saat ini.

 

Prinsip Literasi Digital

  1. Kritis: Individu harus dapat mengevaluasi informasi secara kritis, mengidentifikasi bias, dan memahami agenda di balik informasi yang disajikan.

Kemampuan untuk mengevaluasi informasi secara kritis merupakan keterampilan yang sangat penting dalam era digital yang penuh dengan informasi yang bermacam-macam. Dengan literasi digital yang kuat, individu dapat mengembangkan kemampuan untuk membedakan informasi yang valid dan dapat dipercaya dari informasi yang tidak terverifikasi atau bahkan menyesatkan. Mereka juga dapat mengidentifikasi bias dan memahami agenda di balik informasi yang disajikan, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan rasional. Keterampilan kritis ini membantu individu untuk tidak mudah terpengaruh oleh narasi yang tidak akurat atau tendensius, serta memungkinkan mereka untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang isu-isu yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Etis: Literasi digital membutuhkan kesadaran akan etika online, termasuk menghormati privasi orang lain, menghindari pelecehan cyber, dan bertindak dengan integritas dalam interaksi online.

Kesadaran akan etika online adalah bagian penting dari literasi digital. Ini melibatkan penghargaan terhadap privasi orang lain, menghindari perilaku pelecehan cyber, dan bertindak dengan integritas dalam setiap interaksi online. Dengan pemahaman tentang etika online, individu dapat menjaga hubungan yang sehat dan menghormati hak-hak serta kebutuhan orang lain dalam lingkungan digital. Ini juga membantu mencegah konflik dan menciptakan lingkungan online yang lebih positif dan inklusif bagi semua orang. Oleh karena itu, kesadaran akan etika online adalah aspek penting dari literasi digital yang memungkinkan individu untuk berpartisipasi dalam dunia digital dengan cara yang bertanggung jawab dan bermoral.

  1. Kreatif: Literasi digital tidak hanya tentang konsumsi informasi, tetapi juga tentang kemampuan untuk membuat konten digital yang bermakna dan kreatif.

Salah satu aspek penting dari literasi digital adalah kemampuan untuk menjadi kreatif dalam menciptakan konten digital yang bermakna dan menarik. Ini termasuk kemampuan untuk menggunakan berbagai alat dan platform digital untuk menyampaikan ide-ide dengan cara yang inovatif, menarik perhatian audiens, dan memberikan nilai tambah kepada mereka. Dengan literasi digital yang kuat, individu dapat mengembangkan keterampilan dalam desain grafis, pembuatan video, penulisan konten online, dan berbagai bentuk ekspresi kreatif lainnya dalam konteks digital.

Kreativitas dalam literasi digital tidak hanya penting dalam konteks bisnis atau profesional, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Individu dapat menggunakan kreativitas mereka untuk berbagi cerita, mengekspresikan ide-ide, atau mempromosikan tujuan tertentu melalui berbagai platform digital seperti media sosial, blog, atau situs web pribadi. Dengan demikian, kreativitas merupakan aspek kunci dari literasi digital yang memungkinkan individu untuk menjadi aktif dalam menciptakan konten digital dan berkontribusi pada dunia digital dengan cara yang unik dan

  1. Kolaboratif: Kemampuan untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam lingkungan digital sangat penting. Literasi digital mencakup kemampuan untuk bekerja dalam tim virtual dan memanfaatkan alat kolaborasi online.

Kemampuan untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam lingkungan digital adalah salah satu aspek penting dari literasi digital. Di era di mana banyak pekerjaan dilakukan secara remote atau dalam tim yang tersebar geografis, kemampuan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif melalui alat-alat digital menjadi semakin penting.

Literasi digital mencakup pemahaman tentang cara menggunakan berbagai alat kolaborasi online seperti platform komunikasi tim, sistem manajemen proyek, dan berbagai aplikasi produktivitas lainnya. Ini memungkinkan individu untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek yang melibatkan orang-orang dari berbagai lokasi dan latar belakang, serta memfasilitasi koordinasi dan kerja sama yang efisien.

Selain itu, literasi digital juga melibatkan kemampuan untuk berkontribusi secara produktif dalam diskusi dan keputusan tim, serta mengelola tugas-tugas secara kolaboratif dengan anggota tim lainnya. Dengan demikian, kolaborasi merupakan salah satu aspek penting dari literasi digital yang memungkinkan individu untuk berhasil dalam lingkungan kerja yang semakin terhubung secara digital.

Kesimpulan

Literasi digital bukan hanya sekadar keterampilan teknis, tetapi juga tentang pemahaman yang mendalam tentang dampak teknologi digital pada kehidupan kita. Dengan memahami dan mengadopsi prinsip-prinsip literasi digital, individu dapat menjadi lebih efektif, aman, dan berdaya dalam dunia yang semakin terhubung secara digital.

Literasi digital tidak hanya terbatas pada keterampilan teknis, tetapi juga melibatkan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana teknologi digital memengaruhi kehidupan kita secara menyeluruh. Ini mencakup pemahaman tentang dampak sosial, budaya, ekonomi, dan politik dari teknologi digital.

Dengan memahami dan mengadopsi prinsip-prinsip literasi digital, individu dapat menjadi lebih efektif dalam penggunaan teknologi, lebih mampu menjaga keamanan diri dan privasi online, serta lebih mampu berpartisipasi secara aktif dan bermakna dalam lingkungan digital. Selain itu, literasi digital juga membantu individu untuk mengenali dan mengatasi berbagai tantangan dan risiko yang mungkin terkait dengan penggunaan teknologi digital, seperti penipuan online, kecanduan media sosial, dan penyebaran informasi palsu.

Dengan demikian, literasi digital memainkan peran kunci dalam mempersiapkan individu untuk sukses dan berdaya dalam dunia yang semakin terhubung secara digital. Ini melibatkan tidak hanya pengembangan keterampilan teknis, tetapi juga pemahaman yang mendalam tentang implikasi luas dari teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun