Mohon tunggu...
Dahlan Khatami
Dahlan Khatami Mohon Tunggu... Lainnya - blablablabla

Hanya menulis yang terlintas

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Tentang Olahraga Menembak

21 Mei 2016   23:03 Diperbarui: 14 Juni 2016   11:58 1156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   

Menembakkan sesuatu kepada sesuatu itulah definisi dari menembak olahraga yang tidak terlalu begitu dikenal masyarakat ini tentu tidak sepopuler olahraga lainnya.

Olahraga lain yang kita sering lihat dan dengar seperti sepak bola, bulu tangkis, formula satu dan lain sebagainya mungkin sudah tidak asing ditelinga atau bahkan sudah bersahabat pada telinga kita.

Olahraga menembak salah satu cabang olahraga yang termasuk di sea games, asian games, olympiade, olympic ini kurang sosialisasinya di Indonesia karna beberapa masyarakat menganggap olahraga ini adalah olahraga mahal yang hanya bisa dinikmati segerintil orang saja.

Bahkan sebagian masyarakat menganggap olahraga ini adalah olahraga keras dan berbahaya karna menggunakan senjata yang dapat mencelakakan diri sendiri dan orang lain.

Sebagian lagi menganggap olahraga ini dapat membuat orang menjadi  tempramen karna keahliannya menggunakan senjata  yang dapat mengancam orang lain jika berani berurusan dengannya, padahal  itu semua hanya mitos masyarakat belaka yang terlanjur dipercaya kebanyakan orang.

 Padahal olahraga ini adalah olahraga umum yang dapat dinikmati oleh segala kalangan dari anak muda hingga orang dewasa, olahraga ini cenderung berbeda dengan olahraga lainnya bahkan olahraga ini adalah olahraga abadi atau olahraga seumur hidup yang dapat dilakukan sepanjang masa.

 Olahraga menembak tidak  perlu menggunakan fisik yang kuat seperti kebanyakan olahraga seperti basket, voli, futsal atau sepak bola yang rata – rata memerlukan kebugaran badan yang kuat dan kukuh hingga dapat mengeluarkan tenaga dan kekuatan diri  yang begitu besar.

Menembak tidaklah demikian menembak tidaklah perlu mengeluarkan tenaga dan kekuatan diri yang besar karna menembak berbeda dengan yang lainnya menembak memerlukan kondisi fisik yang cukup, hanya memerlukan kondisi kekuatan diri yang cukup tidak perlu memperbesar kekuatan diri itu dengan angkat beban besi yang berkilo – kilo yang membuat kita terlihat gagah.

 Menembak tidaklah perlu melakukan persaingan cekcok seperti mengecoh musuh, menghindar dari teknik lawan dan membalas serangan dari lawan itu sendiri.

Menembak memerlukan ketenangan jiwa yang besar, ketelitian yang  sangat terlatih, konsentrasi  yang tinggi dan memfokuskan diri pada proses menembak bukan pada hasil menembak.

 Menembak adalah olahraga terapi untuk orang yang kurang fokus pada pekerjaanya, orang yang kurang konsentrasi pada apa yang sedang dikerjakannya, orang  yang kurang teliti dalam pada apa yang sedang dipilahnya dalam pekerjaannya.

Olahraga inilah kunci dari semua permasalahan tersebut yang memang dapat membantu diri dalam masalah konsetrasi, ketelitian, dan fokus pada diri masing – masing dan dengan menembaklah semua itu dapat terbantu.

Karna dalam menembak tidak mungkin berkomunikasi satu sama lain, mengadu kecepatan dalam menembak dalam kata ‘siapa cepat ia menang’ kata tersebut tidak berlaku dalam olahraga ini.

 Menembak haruslah diam dalam arti kata ‘diamlah, fokuslah, konsentrasilah, telitilah dalam setiap butir pelurumu’ dan dalam menembak bagaikan menikmati deru angin ombak pantai dan menyeruput secangkir kopi panas favorit pribadi yaitu nikmati setiap detiknya, nikmati setiap momentumnya, nikmati setiap apa yang dirasakan.

 Tidak mungkin sekali jika menikmati secangkir kopi itu dengan terburu – buru dan cepat – cepat jika dilakukan maka lidah dan isi mulut akan merasakan panas melepuh yang seperti meminum api dalam gelas.

Menembak haruslah diresapi bagaikan deru angin ombak ditepi pantai yang mana angin itu sangatlah sejuk dan membuat terasa nikmati setiap hembus angin yang melampaui diri, jadi dalam olahraga menembak haruslah dinikmati.

Bagaikan seorang akuntan yang sedang melakukan tugasnya dalam pekerjaannya yang selalu menggunakan ketelitiannya dalam apa yang dikerjakannya dan dalam tugas itu ia melakukan hal yang sama dalam waktu yang berbeda yaitu ‘ketelitiannya’ dalam melakukan pekerjaannya .

ya, menembak haruslah teliti dalam setiap tembakannya, haruslah teliti dalam prosesnya, haruslah teliti dalam hasilnya, haruslah teliti dalam pada prospek kesalahan, haruslah teliti dalam kesalahan yang sudah diperbuat maupun belum diperbuatnya.

 Karna dalam menembak berlaku satu pribahasa yaitu ‘akibat nila setitik rusak susu sebelangga’ karna sedikit perbedaan dalam proses pertama dengan proses kedua dapat menimbulkan hasil yang berbeda.

Maka daripada itu lakukanlah proses yang sama dan benar dalam melakukan olahraga menembak agar mendapatkan hasil sempurna yaitu 10.9 atau yang lebih dikenal dengan bullseye.

 Jangan menjadi berkepala besar dan ber jiwa berdebar – debar saat mendapatkan hasil sempurna dalam menembak karna jika terlalu demikian hanya membuat perasaan dan raga tegang karna akibat menjadi berkepala besar dan berjiwa berdebar – debar yang hanya baru menghasilkan kesempurnaan itu dalam satu kali bukan satu seri yang dijalankan.

Jangan lupa untuk membuang stress dan masalah pribadi kedalam menembak jadikanlah hal itu menjadi kekuatan dalam menembak, menjadi alat pembantu dalam proses menembak karna ini butuh dilakukan sebagai positive power.

  Jangan sekali – sekali mencoba memikirkan dan mengumpulkan masalah pribadi menjadi negative power dalam menembak, karna hanya memperbuat hasil tembakan menjadi buruk dan menambahkan masalah pribadi.

Jika memiliki daya konsentrasi lemah dan daya fokus lemah dalam diri  bukanlah persoalan besar dalam menembak karna inilah obatnya untuk menyembuhkan penyakit itu dan penyakit itu akan menghilang dari diri kita dengan sendirinya.

 Jika memiliki anak atau saudara dalam keluarga yang cenderung hyper active jangan kira ia menjadi super active dalam menembak karna ia akan menjadi diam, fokus, konsentrasi dan jika ia melakukan hal yang diluar menembak ia hanya bertanya dan ingin mengenal lebih dekat tentang menembak dan lingkungan disekitar menembak itu karna mereka memiliki jiwa kreatif dan sosial yang begitu besar.

Mereka tidak akan melakukan hal – hal yang tidak perlu dan tidak penting karna mereka harus melakukan proses menembak untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dan mereka akan terlihat keseriusannya dan proses diamnya setelah melakukan olahraga menembak.  Anda dapat membuktikan hal itu sendiri dengan mengikuti proses perubahannya dalam aktivitasnya sehari – hari dan itu memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar yang memakan beberapa waktu untuk melihatnya kita tidak bisa melihat proses itu dengan waktu yang singkat dalam kata lain instant.

Sungguh tidak mungkin hal apapun dapat dilakukan dalam waktu singkat yang instant karna semua itu membutuhkan proses dan proses membutuhkan waktu.

Manfaat dari olahraga menembak ini sangatlah banyak jika kita melihat dari segi biaya yang dikeluarkan memang tidak murah karna ini bukan sekadar olahraga tetapi ini adalah terapi diri untuk menjadi pribadi yang tenang dan elegan bukan untuk menjadi agressive.

 Ini bukanlah olahraga pada umumnya, ini adalah cara menjadikan diri menjadi fokus, konsentrasi, teliti dan selalu mengoreksi kesalahan karna dalam menembak sebelum mengangkat senjata kedepan kertas sasaran harus memeriksa kesalahan yang tadi diperbuat dan yang belum diperbuat.

Menembak tidak menjadikan diri temprament atau agressive itu hanya opini yang tidak terbukti dalam lapangan karna menembak mendahulukan keselamatan dalam sebelum menembak dan sesudah menembak.

 Menembak olahraga yang sangat menyenangkan karna kita tidak melawan orang yang disebelahnya atau teman yang disebelahnya tetapi yang ia lawan adalah dirinya sendiri karna dengan dirinya sendirilah ia dapat menghasilkan tembakan sempurna dan ia harus dapat mengendalikan emosi dalam jiwanya agar tidak menghasilkan kecerobohan yang bodoh dan hasil yang berbeda drastis pada tembakan yang sebelumnya.

Dalam menembak selalu melakukan hal yang sama cara yang sama dan tujuan yang sama yaitu menuju hasil tembakan yang sempurna tidak ada penembak manapun yang menginginkan hasil yang buruk dan tidak memuaskan.

Semua menjunjung tinggi hasil yang sempurna dengan teknik yang sempurna dan dengan cara yang mulia yaitu kejujuran, integritas yang tinggi, dan jiwa besar yang bagaikan api berkobar – kobar layaknya api unggun mereka semua harus memiliki teknik terbaik, integritas yang tinggi seperti bintang di langit dan memiliki kerendahan hati yang seperti mutiara didalam dasar lautan.

 Menembak dapat merubah seseorang menjadi lebih baik dari sebelumnya, menembak dapat menghasilkan pribadi yang memiliki mental baja, kemauan kukuh, dan cita – cita yang terstruktur atau terarah karna menembak itu terarah tidak mungkin menembak tidak memiliki arah karna ia memusatkan penglihatan pada target yang ia lihat bukan orang lain lihat.

Orang yang sudah terbiasa menembak tidak bisa di dikte karna sebelum ia di dikte ia sudah melakukannya karna penembak memiliki inisiatif untuk mendapatkan hasil yang sempurna yang memiliki ketelitian dalam inisiatif tersebut.

Orang yang menembak cenderung diam dan fokus dengan apa yang ia kerjakan jika ia bersosialisasi atau berkomunikasi ia memiliki waktu yang terjadwal karna mereka tahu kapan waktu untuk berkomunikasi kapan waktu untuk fokus, konsentrasi, dan teliti untuk apa yang ia kerjakan. Itu semua karna menembak yang tidak dapat dilakukan dengan dua waktu sekaligus menembak harus memiliki satu waktu yaitu waktu untuk menembak bukan untuk waktu menembak dan mengerjakan yang lain.

Jika dilakukan hal tersebut maka kesibukannya menembak akan buyar dan tidak terarah dan menghasilkan hasil yang buruk dan tidak memuaskan yang tidak ia inginkan karna menembak mencari cara atau teknik terbaik karna dengan cara atau teknik terbaik itulah dapat menghasilkan hasil yang terbaik. Tidak mungkin melakukan cara menembak yang buruk dan ceroboh dapat menghasilkan hasil yang terbaik itu hanyalah tahayul belaka yang tidak mungkin terjadi jika dipraktikan dalam praktiknya. Menembak adalah olahraga sekaligus terapi pada diri yang dapat dibuktikan individu.

Maka daripada itu ‘MENEMBAKLAH’. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun