ya Allah, bukakan mata hatiku
lapangkan pikiranku, perasaanku
dan jalan lurus di hadapanku
agar aku tidak menyimpang ke jalan sesat
Dengan kaki telanjang, kuterus melangkah
menyusuri desa dan kota
tidak peduli teriakan siapapun.
lalu kumenengadah ke atas,
nampak senyum langit biru
ku tundukkan kepalaku
nampak bumi yang kering membatu
kumenoleh ke kanan dan ke kiri
aku tak berani
karena sudah berubah
kini, yang kiri telah menjadi kanan
yang kanan menjadi kiri
ku teruskan melangkah lurus (mustaqiem)
apapun katanya, kuterus melangkah menuju ke pangkuan Pemilik yang amat menyayangi diriku
Ù‹adh-dhuhaa wal-laili idzaa sajaa
habis gelap terbitlah terang
sinar mentari yang hangat membangunkan
tiba-tiba telaga indah nan jernih di hadapan
aku minum, lepaslah dahaga
aku mandi, bersihlah raga
aku berwudhu membersihkan hati
aku menyembah Illahi
aku tetap bersama Rabbi
aku pasrah kepada Illahi Rabbi
aku tenang, aku senang, aku berserah diri
aku terus melangkah sampai tiba AJAL menjemput pulang ke sana
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ali Muhammad.
oleh. Â Ali Hasan Bahar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H