Mohon tunggu...
ahmad dahabi
ahmad dahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - miskin akan harta, tahta, cinta, dan agama

bucintae, in-die, fiksiana, agama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuanya Cinta Sapa Kita

5 Juni 2021   19:54 Diperbarui: 5 Juni 2021   19:59 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

apakah kau nasi dalam hati?
apakah aku lauk yang merindukan nasi?
apakah kita naratif tanpa fiksi?
atau mungkin kami narasi?

rintikan rindu ini mendebarkan diri,
derasnya mendung tak terbendung,
mengguyurkan kenangan kini,
hatiku kebanjiran kata merenung.

kini rindu membelot,
merontak pada hati,
karna cinta ini alot,
rasa ini tak pernah mati.

kita rasa tanpa tahta,
tanpa kata kita saling cinta,
ternyata persapaan kita,
hanya formalitas semata.

oh intan
jika aku, kau, dan k.u.a,
niscaya dunia bahagia,
akan sungguh mulia bila,
kita hidup bersama.

jpo jadi saksi nyata kita,
waskita dalam diam membisu,
saat detak-detik pertemuan kita,

fiksi dan mimpi berseru lalu bersatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun