Mohon tunggu...
Daffa Aqomal Haq
Daffa Aqomal Haq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ekonomi Syariah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN-T IPB University 2022 Pelopor Selai Kesemek di Desa Gunungsirah

25 Agustus 2022   23:06 Diperbarui: 25 Agustus 2022   23:11 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Selai kesemek 200 gram (Sumber: Dokumen tim KKN-T Gunungsirah)

Kuningan,- Mahasiswa IPB University melakukan kegiatan "Branding dan Pengolahan Hasil Bumi Desa Gunungsirah" berupa selai kesemek, yang merupakan salah satu program kerja kelompok KKN-T IPB University tahun 2022 di Desa Gunungsirah. Kelompok KKN-T yang bertugas di Desa Gunungsirah, Kabupaten Kuningan terdiri dari Daffa, Aisya, Tasya, Awaliyah, Magfirah, Naufal, Nadira, Raihan, dan Ridzky. 

Profil Desa Gunungsirah

Desa Gunungsirah, Kecamatan Darma terletak pada bagian barat Kabupaten Kuningan + 5 km dari ibu kota kecamatan, + 18 km dari ibukota kabupaten, dan + 115 km dari ibukota provinsi Jawa Barat. Desa Gunungsirah memiliki luas darat sekitar 322,5 ha dengan luas tanah pertanian 286,56 ha, luas permukiman 20,96 ha dan luas pertanian serta perkebunan 13,98 ha. Komoditi pertanian yang cukup tinggi produksinya adalah buah kesemek.

Buah Kesemek si "Apel Ganjen"

Gambar 2 Proses panen buah kesemek(Sumber: Tim KKN-T Gunungsirah)
Gambar 2 Proses panen buah kesemek(Sumber: Tim KKN-T Gunungsirah)

Buah kesemek atau banyak dikenal dengan sebutan "apel ganjen" atau "apel genit" memiliki ukuran dan bentuk menyerupai apel. Kesemek  (Diospyros  kaki  L.) tumbuh pada dataran  tinggi  (pegunungan) dengan suhu rendah, kelembaban tinggi, dan intensitas matahari tidak 100%. Buah kesemek memiliki kandungan senyawa yang berpotensi sebagai antimikroba dalam menghambat   pertumbuhan   bakteri Escherichia   coli. Pada penelitian sebelumnya, dikatakan bahwa buah kesemek (Diospyros kaki L.) memiliki kandungan berupa air,  protein,  lemak,  karbohidrat,  vitamin  A,  vitamin  C, kalium,  potassium,  phenol,  dan  tanin sehingga dapat digunakan   sebagai   obat   pencegah   kanker   dan penyakit  jantung,  bahkan  sebagai  obat  penurun  tekanan darah tinggi (Kurniasari et al. 2017).

"Pohon kesemek sudah ada sejak zaman penjajahan, kemudian diperbanyak dengan menggunakan tunas. Buah kesemek yang matang di pohon  memiliki rasa sepet sehingga panennya dilakukan saat buah masih setengah matang. Kesemek yang telah dipanen, kemudian direndam dalam air apu (kapur) untuk mematangkan dan mengurangi rasa sepet serta menjaga tekstur buah. Desa Gunungsirah menghasilkan sekitar 1000 ton/tahun buah kesemek pada lahan seluas +40 ha. Dijual dengan harga Rp1,500/kg (dari petani); Rp2,500/kg (dari pemikul); dan Rp2,500 hingga Rp 4,000/kg (harga siap didistribusikan)", ungkap Bapak Saipudin selaku pengepul buah kesemek.

Workshop Pembuatan Selai Kesemek Bersama Kader PKK

Gambar 3 Pembuatan selai bersama ibu PKK(Sumber: Dokumen tim KKN-T Gunungsirah)
Gambar 3 Pembuatan selai bersama ibu PKK(Sumber: Dokumen tim KKN-T Gunungsirah)

Kegiatan branding dan pengolahan hasil bumi Desa Gunungsirah berupa selai kesemek dilakukan di Balai Desa Gunungsirah pada hari Minggu, (17/07/2022).  Kegiatan tersebut dilakukan bersama kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan beberapa masyarakat setempat. "Kegiatan Branding dan Pengolahan Hasil Bumi Desa Gunungsirah berupa selai kesemek diharapkan mampu mengangkat Desa Gunungsirah sebagai sentra buah kesemek, memiliki produk olahan, serta meningkatkan perekonomian masyarakat desa", ungkap Daffa selaku ketua kelompok mahasiswa KKN-T IPB.

Pengolahan selai kesemek dimulai pukul 10.00 WIB sampai 13.00 WIB yang terdiri dari workshop pembuatan selai kesemek, proses pembuatan hingga pengemasan selai kesemek. Penjelasan mengenai pembuatan selai kesemek disampaikan oleh perwakilan mahasiswa KKN-T IPB. Adapun branding yang dilakukan terdiri dari pembuatan maskot desa, cuplikan video mengenai selai kesemek, dan penyebarluasan informasi melalui media massa Kabupaten Kuningan.


Respon Positif Pemerintah Kabupaten Kuningan

Gambar 4 Pengenalan selai kesemek ke Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan(Sumber: Dokumentasi tim KKN-T Gunungsirah)
Gambar 4 Pengenalan selai kesemek ke Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan(Sumber: Dokumentasi tim KKN-T Gunungsirah)

Selai kesemek mendapatkan respon yang baik dari Sekretaris Bappeda  yakni, Rineka Soelaeman, MT., MPP. Beliau mendukung peningkatan nilai dari kesemek sebagai potensi ekonomi dari desa Gunungsirah.  Kepala bidang Hortikultura dan Perkebunan Kuningan, Bapak Andi, SE., MM. dan Bapak Soni Gunadi, S.Pt selaku Kepala Seksi Keamanan Pangan.  Pihak dinas pun mengharapkan program ini ditindaklanjuti melalui pengajuan proposal kepada pihak terkait.

Ungkapan Syukur Pemerintah Desa

Gambar 5 Uji coba selai kesemek bersama Kepala Desa Gunungsirah dan Dosen IPB(Sumber: Dokumentasi tim KKN-T Gunungsirah)
Gambar 5 Uji coba selai kesemek bersama Kepala Desa Gunungsirah dan Dosen IPB(Sumber: Dokumentasi tim KKN-T Gunungsirah)

Kepala Desa Gunungsirah merasa terbantu dengan kedatangan mahasiswa KKN-T IPB di desa. Menurutnya, mahasiswa KKN-T IPB memiliki inovasi dan kreatifitas yang cemerlang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Gunungsirah sesuai dengan potensi yang ada. Berdasarkan data UPTD Pertanian Darma, Desa Gunungsirah termasuk salah satu desa "Pinunjul" karena memiliki potensi khas seperti buah kesemek. "Terima kasih kepada mahasiswa KKN-T IPB yang telah menggali potensi yang ada di Desa Gunungsirah berupa selai kesemek, sehingga kesemek tidak hanya petik-jual tetapi petik-olah-jual", ujar Bapak U. Mahmudin selaku kepala Desa Gunungsirah.

Pengembangan produk olahan kesemek yang berkelanjutan menjadi harapan perangkat Desa Gunungsirah dan mahasiswa KKN-T IPB, walaupun kegiatan KKN-T IPB 2022 telah selesai dilaksanakan. Pihak Desa Gunungsirah pun berharap adanya kerjasama lebih lanjut dengan IPB terkait pengembangan olahan buah kesemek akan terus berjalan. Baik itu dalam bentuk kegiatan KKN, maupun kegiatan kemahasiswaan lainnya. Besar harapan mahasiswa, pengembangan produk olahan kesemek dapat terus berjalan walaupun kegiatan KKN-T IPB 2022 telah selesai dilaksanakan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun