Korosi adalah proses alami di mana logam mengalami kerusakan atau degradasi karena reaksi kimia atau elektrokimia dengan lingkungannya. Dalam istilah yang lebih sederhana, korosi adalah proses "perkaratan" logam, di mana logam berinteraksi dengan elemen-elemen seperti air dan oksigen yang menyebabkan perubahan fisik dan kimia pada logam, sehingga menjadi lebih lemah, rapuh, dan bisa hancur.
Bagaimana jika suatu logam diletakan pada air asin laut?
Menempatkan logam dalam air asin laut dapat menyebabkan korosi yang lebih cepat dibandingkan dengan air tawar. Ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk salinitas, kandungan garam (terutama natrium klorida), dan sifat elektrolitik dari air laut. Berikut adalah beberapa efek yang mungkin terjadi:
1. Peningkatan Laju Korosi
Air asin laut mengandung ion klorida yang sangat korosif. Ion klorida ini dapat merusak lapisan pelindung yang terbentuk pada permukaan logam (jika ada) dan mempercepat proses korosi.
- Contoh: Besi yang terendam dalam air asin akan lebih cepat berkarat dibandingkan besi yang hanya terpapar udara lembab atau air tawar.
2. Terbentuknya Karat
Ketika logam seperti besi terpapar air laut, reaksi kimia antara besi, air, dan oksigen akan membentuk karat (oksida besi). Proses ini bisa dilihat sebagai perubahan warna pada permukaan logam menjadi merah kecokelatan.
3. Korosi Pitting
Salah satu bentuk korosi yang sangat berbahaya adalah korosi pitting, di mana lubang-lubang kecil terbentuk pada permukaan logam. Ini bisa terjadi pada logam yang terpapar air asin dan sering kali sulit dideteksi sampai logam sudah sangat rusak.
4. Korosi Galvanik
Jika dua jenis logam yang berbeda (misalnya, besi dan tembaga) bersentuhan di lingkungan yang korosif, akan terjadi korosi galvanik. Salah satu logam (biasanya logam yang lebih aktif) akan mengalami korosi lebih cepat dibandingkan yang lain.