Pada akhirnya penyampaian pesan melalui teater merupakan pengalaman yang berbeda dari pembentukan pesannya, cara penyampaiannya di atas panggung hingga sesuatu yang dibawa oleh penonton dalam bentuk pemikiran baru atau kepuasan batin. Pandemi hanya merupakan suatu fase yang harus dijalani dan menjadi sebuah seleksi sampai mana batas kreatifitas dengan kondisi penuh batas. Perlunya semangat dan keringat dalam mempertahankan eksistensi baik organisasi maupun keinginan berseni menjadi hal yang penting dan pantang untuk hilang. Selain bersenang-senang dengan peran dan karakter yang diberikan serta situasi yang serba tidak menentu juga kepentingan lainnya atas nama seni dapat dijalankan dengan sebagaimana mestinya.
Perlunya ada sinergi dalam membangun relasi dari organisasi yang terlibat sert alingkup yang lebih luas diperlukan. Sekolah meskipun memberi kelonggaran, baiknya siswa diberi fasilitas untuk menggunakan sarana dan prasarana sekolah. Sebab terdapat hak mereka disana untuk berekspresi khususnya dalam masalah ini dengan senit eater dan menyampaikan pesan penuh kebaikan yang dikemas supaya qaulan baligha pada tiap pementasannya.
Besar harapan penulis, untuk seni teater ini mendapat apresiasi yang lebih luas dan besar agar penyampaian pesan serta memaknai hidup ini lebih luas juga dengan cara yang menyenangkan. Paling tidak jangan menghambat keinginan berseni sedini mungkin, karena hidup bukan melulu soal diri sendiri, melainkan memberi manfaat untuk sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H