Mohon tunggu...
Dafian Akbar
Dafian Akbar Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Fian

Jangan pernah merasa gagal sebelum anda mencoba Dunia itu seperti Roda yang selalu berputar untuk masa kini sampai masa yang akan datang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengabdian Masyarakat untuk Melestarikan Kekayaan Budaya Nusantara (Kampoeng Batik Jetis, Sidoarjo)

17 Juli 2023   16:50 Diperbarui: 17 Juli 2023   17:20 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sidoarjo, [17 Juli 2023] - Kampoeng Batik Jetis di Sidoarjo menjadi saksi bisu bagi upaya melestarikan kekayaan budaya Nusantara melalui seni kuno batik. Dalam sebuah inisiatif berharga, masyarakat setempat bersatu untuk mengangkat warisan budaya ini melalui program pengabdian masyarakat yang berfokus pada melestarikan batik tulis.

Melalui kegiatan yang diprakarsai oleh para peneliti dan komunitas seniman lokal, program Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk mengenalkan, mempromosikan, dan menjaga keberlanjutan tradisi batik tulis di wilayah tersebut.

"Kami sadari pentingnya melestarikan kekayaan budaya kita. Batik tulis adalah simbol identitas bangsa yang harus dilestarikan bagi generasi mendatang," Ungkap Mas renaldi, salah satu masyarakat di Kampoeng Batik Jetis.

Dalam program Kami , Masyarakat lokal menjelaskan kepada tim Pengabdian masyarakat membagi pengetahuan dasar dan keterampilan dalam membuat batik tulis . Kegiatan ini juga Mengapresiasi kepada karang taruna Kampoeng batik Jetis telah Bertahan dan berusaha mengembangkan Kampoeng Batik Jetis Sidoarjo, dan sedikit Sentuhan untuk memberikan Perintah untuk generasi muda untuk turut serta dalam memahami nilai-nilai budaya dan sejarah di balik setiap motif dan corak batik.

"Kami berharap agar generasi muda kami dapat mencintai dan meneruskan tradisi batik ini. Karena di dalamnya terdapat kearifan lokal yang membanggakan," kata Mas Renaldi, seorang pengrajin batik tulis di Kampoeng Batik Jetis.

Program Pengabdian Masyarakat ini juga mengeksplorasi peluang pemasaran modern untuk mendukung penjualan produk batik tulis. Dengan memanfaatkan media sosial dan platform digital, masyarakat Kampoeng Batik Jetis dapat memperluas jangkauan pasar mereka dan menarik minat para pecinta batik dari seluruh penjuru negeri.

"Melalui teknologi dan pemasaran digital, kami harapkan batik tulis dari Kampoeng Jetis dapat menjadi sorotan di kancah nasional maupun internasional," kata Rayhan Bimo S., salah satu peneliti yang terlibat dalam program ini.

Dukungan dari Pemilik Batik Tulis "Renaldi" menjadi pendorong utama dalam upaya melestarikan kekayaan budaya Nusantara ini. Semangat dan kolaborasi dari berbagai pihak diharapkan dapat menjadikan Kampoeng Batik Jetis sebagai pusat kebanggaan dan kecintaan terhadap warisan budaya Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun