Pada akhirnya, perkembangan AI di dunia seni dan musik menawarkan dua sisi yang perlu dipertimbangkan. Sebagai ancaman, ia mendorong kita untuk berinovasi dan memperluas kemampuan kita agar tidak tertinggal. Sebagai teman, ia memberikan alat yang dapat memperkaya proses kreatif kita, membuka peluang baru yang lebih luas. Pertanyaannya, di mana kita akan berdiri di masa depan? Akan menjadi penonton yang takut, atau kolaborator yang cerdas dalam memanfaatkan teknologi ini? Hanya dengan sikap terbuka dan kesiapan beradaptasi, kita dapat mengoptimalkan potensi AI dalam membentuk masa depan industri kreatif yang lebih inklusif dan inovatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H