Mohon tunggu...
Daffarel Rizky Ramadhan
Daffarel Rizky Ramadhan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Opini-Opini

boys will be boys!

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Dilema Thrifting, Produk Bekas tapi kok Laku?

22 Desember 2020   17:46 Diperbarui: 22 Desember 2020   18:10 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Semakin susah dicari semakin mahal pula barang tersebut,

Ada keistimewaan tersendiri dalam thrifting alias berburu barang bekas. Sebab, kita  bisa menemukan sesuatu yang luar biasa seperti barang-barang desainer asli dan otentik. mengoleksi pakaian yang istimewa memberi kepuasan tersendiri bagi pembelinya . Bagian yang terbaik adalah, tidak ada orang lain yang akan memilikinya.

Thrifting juga merupakan kegiatan yang sangat mengasyikan loh apalagi buat kalian kalian yang sangat menyukai barang barang vintage. Thrifting juga bisa membantu melatih kesabaran kita, contohnya saja misalnya saat kita Thrifting di pasar, kita harus memilih milih barang secara detail dan teliti agar pada barang yang kita pilih tidak terdapat cacat atau noda.

Bekas Tapi kok Bisa Laku?

Ada keistimewaan tersendiri dalam thrifting alias berburu barang bekas. Sebab, kita  bisa menemukan sesuatu yang luar biasa seperti barang-barang desainer asli dan otentik. mengoleksi pakaian yang istimewa memberi kepuasan tersendiri bagi pembelinya . Bagian yang terbaik adalah, tidak ada orang lain yang akan memilikinya.

Thrifting juga merupakan kegiatan yang sangat mengasyikan loh apalagi buat kalian kalian yang sangat menyukai barang barang vintage. Thrifting juga bisa membantu melatih kesabaran kita, contohnya saja misalnya saat kita Thrifting di pasar, kita harus memilih milih barang secara detail dan teliti agar pada barang yang kita pilih tidak terdapat cacat atau noda.

Lalu ,Alasan Thrift Shop sangat diminati oleh kalangan muda karena dengan harga yang sangat terjangkau tersebut, mereka bisa memenuhi kebutuhan fashion mereka agar tetap stylish dan tentunya tidak perlu membuat kantong jebol.

Besarnya peluang pasar pakaian bekas ini seakan menutup mata penjual maupun pembeli mengenai bahaya yang secara diam-diam mengancam kesehatan mereka. 

Tahun 2015, Kementrian Perdagangan sudah melakukan pengujian terhadap pakaian bekas impor. Hasilnya cukup mecengangkan, diantaranya dengan penemuan mikroba sebanyak 261.000 koloni dan jamur sebanyak 36.000 koloni dalam pakaian bekas. Bakteri E-coli dan jamur kapang ikut temukan dalam pengujian ini. 

Pemerintah kembali menegaskan aturan yang melarang pakaian bekas masuk ke Indonesia dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Perdangan (Permendag) Nomor 51/2015. Importir yang melakukan pelanggaran akan diberikan sanksi administratif. Namun, penemuan dan peraturan pemerintah tidak membuat pasar pakaian bekas sepi pengunjung seperti daerah Medan. 

Di tahun yang sama, omzet penjual mencapai 300% disusul dengan peningkatan omzet di daerah Bengkulu yang mencapai 100%. Penyelundupan illegal masih terus berjalan melalui pelabuhan-pelabuhan kecil sehingga bisa sampai ke tangan penjual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun