Mohon tunggu...
Muhammad Daffa Raihan
Muhammad Daffa Raihan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa UNIVERSITAS PELITA BANGSA

THIS IS MY JURNAL PENELITIAN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akhlak Terhadap Tetangga Menurut Islam

7 Juli 2024   03:01 Diperbarui: 7 Juli 2024   08:14 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstrak 

               Kajian ini menguraikan prinsip-prinsip akhlak terhadap tetangga dalam Islam. Dengan merujuk pada ajaran Islam dan hadis-hadis Rasulullah SAW, artikel ini menguraikan nilai-nilai kesantunan, kesejahteraan bersama, menjaga kebersihan lingkungan, dan nilai-nilai lain yang membentuk hubungan yang harmonis antara individu dan tetangga mereka dalam masyarakat. Melalui pemahaman yang mendalam terhadap ajaran Islam tentang akhlak terhadap tetangga, diharapkan dapat memperkuat jalinan sosial yang lebih baik dalam masyarakat.

Kata kunci : Akhlak, Tetangga, Islam, Etika Sosial, Harmoni Masyarakat.

PENDAHULUAN

               Kehidupan bermasyarakat membawa kita untuk berinteraksi dengan orang-orang di sekitar kita, termasuk tetangga-tetangga di lingkungan tempat tinggal. Ahlak terhadap tetangga menjadi fondasi penting dalam menjaga harmoni dan ketentraman dalam masyarakat. Artikel ini akan membahas konsep ahlak terhadap tetangga dalam berbagai perspektif, termasuk agama dan kemanusiaan, serta pentingnya mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

               Hubungan yang baik dengan tetangga memiliki dampak yang positif dalam kehidupan sehari-hari. Tetangga yang saling menghormati dan peduli akan menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman. Selain itu, hubungan yang harmonis dengan tetangga juga dapat memperluas jaringan sosial, memperkuat rasa solidaritas, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

               Sikap individu dalam bergaul memengaruhi keberhasilan interaksi. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, cara bergaul telah mengalami perubahan. Sebelumnya, sikap dalam bergaul tidak menjadi hal utama karena belum menimbulkan masalah dalam lingkungan pergaulan (Maulida, 2017). Namun kini permasalahan mengenai bagaimana sikap seseorang dalam bergaul sudah selayaknya diperhatikan mengingat zaman yang sudah semakin mengalami perubahan terutama sikap manusia yang mulai acuh tak acuh.Hal ini perlu diperhatikan mengingat seorang muslim sudah seharusnya memiliki kepribadian yang menunjukkan sikap dan dirinya sesuai dengan tuntunan agama. hal ini dikarenakan semakin banyak yang tidak menapilkan kepribadiannya. Adapun kunci dalam pergaulan dalam Islam iyalah ta'aruf  atau saling mengenal, tafahum saling memahami, dan takaful sikap saling menolong (Al-Kaysi,

2003)

PEMBAHASAN

            Akhlak bertetangga merupakan suatu konsep yang mengacu di sikap serta perilaku yang baik pada bekerjasama memakai tetangga. Akhlak bertetangga melibatkan nilai-nilai moral dan etika yang menghasilkan hubungan serasi antara individu menggunakan tetangganya. Etika bertetangga adalah seperangkat nilai dan prinsip yang mengatur sikap dan hubungan antara tetangga. Ini melibatkan perilaku saling menghormati, tolong-menolong, kepedulian, dan menjaga kerukunan sosial pada lingkungan tetangga kita (Lismayana, 2019).

Akhlak yang baik mempunyai kaitan erat menggunakan hubungan antara tetangga. Berikut ialah beberapa kaitan antara akhlak serta tetangga:

  • Saling Menghormati: Akhlak yang baik mendorong kita buat saling menghormati satu sama lain, termasuk tetangga. dengan adanya perilaku saling menghormati, kita akan lebih memperhatikan batasan privasi dan tidak melakukan hal-hal yang bisa Mengganggu kenyamanan atau merugikan tetangga.
  • Tolong-Menolong: Akhlak yang baik pula melibatkan sikap tolong-menolong pada sesama, termasuk pada tetangga. saat kita memiliki akhlak yang baik, kita cenderung siap membantu bila ada kebutuhan atau kesulitan pada kalangan tetangga.
  • Keterbukaan Komunikasi: Akhlak yang baik mendorong terjalinnya komunikasi yang baik antar-tetangga. menggunakan adanya keterbukaan pada berkomunikasiDengan menjalin hubungan baik dengan tetangga, kita bisa menciptakan rasa kepercayaan dan kerjasama dalam lingkungan tersebut.
  • Menjaga Lingkungan bersama-sama: galat satu aspek krusial dari akhlak bertetanga adalah menjaga lingkungan beserta-sama supaya nyaman serta latif buat ditinggali sang seluruh pihak. Hal ini meliputi menjaga kebersihan lingkungan kurang lebih rumah dan turut berpartisipasi pada upaya pelestarian alam seperti pengelolaan sampah secara bijaksana.
  • Menghindari pertarungan: memiliki akhlak yang baik membantu kita menghindari pertarungan dengan tetangga. menggunakan perilaku saling menghormati, berkomunikasi dengan baik, serta menjaga kebersihan lingkungan, kita bisa mencegah terjadinya konflik atau ketegangan yang bisa menghambat hubungan antartetangga.
  • Membangun Solidaritas: Akhlak bertetanga jua melibatkan pembentukan solidaritas pada pada komunitas tetangga. menggunakan memiliki akhlak yang baik, kita akan lebih proaktif dalam membangun ikatan sosial menggunakan tetangga dan bersedia bekerja sama untuk menciptakan lingkungan rumah yang aman serta nyaman bagi semua pihak (Habibah, 2015).

Itulah beberapa konsep dan prinsip-prinsip akhlak Islam terkait hubungan menggunakan tetangga. menggunakan menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa membentuk lingkungan sosial yang saling mendukung serta serasi dalam kehidupan bertetangga.

Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam merupakan teladan terbaik dalam hal akhlak bertetangga. beliau menunjukkan perilaku yang baik serta peduli terhadap para tetangganya. Berikut ialah beberapa contoh sikap

Nabi Muhammad SAW terhadap para tetangganya:

  • Menjalin korelasi Baik: Nabi Muhammad SAW selalu menjalin hubungan yang baik dengan para tetangganya. beliau tak jarang mengunjungi mereka, berbicara dengan mereka, serta memberikan perhatian dan kasih sayang kepada mereka.
  • Membantu Tetangga dalam Kesulitan: Nabi Muhammad SAW selalu siap membantu tetangganya saat ada kesulitan atau kebutuhan. dia tidak hanya mementingkan dirinya sendiri, akan tetapi juga memperhatikan kesejahteraan dan  kebahagiaan orang-orang di sekitarnya.
  • Menghormati Privasi Tetangga: Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sangat menjaga privasi tetangganya. beliau tidak mencampuri urusan eksklusif mereka tanpa biar   atau menyebabkan gangguan yang tidak perlu.
  • Menasehati dengan Lemah Lembut: waktu melihat perilaku jelek dari tetangganya, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memberikan nasehat menggunakan cara yang lemah lembut dan penuh kasih sayang agar bisa merubah perilaku tersebut menjadi lebih baik.
  • Menyampaikan anugerah: Nabi Muhammad SAW juga seringkali memberikan pemberian kepada tetangganya menjadi bentuk kasih sayang serta kebaikan hati. Hal ini membagikan perhatian dia terhadap mereka (Suryani, Ma'tsum, Baniah, and Supriadi, 2021).

Perilaku tadi adalah contoh konkret bagaimana Nabi Muhammad SAW menjalin korelasi bertetangga yang baik. dia selalu mengajarkan umatnya untuk saling mencintai, tolong-menolong, serta berbakti pada tetangga. Semoga kita bisa mengambil teladan asal perilaku beliau pada menjaga korelasi harmonis menggunakan para tetangga kita.

Dalam Al-Quran, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk berbuat baik kepada tetangga. Sebagaimana firman-Nya dalam Surah An-Nisa ayat 36:

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri." (QS. An-Nisa: 36)

               Ayat ini dengan jelas memerintahkan umat Islam untuk berbuat baik kepada tetangga, baik yang dekat maupun yang jauh. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga hubungan baik dengan tetangga dalam Islam.

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga memberikan teladan yang baik dalam hal akhlak terhadap tetangga. Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, Nabi bersabda:

"Jibril terus-menerus mewasiatkan kepadaku tentang tetangga sehingga aku mengira bahwa tetangga akan diwarisi (harta)." (HR. Bukhari)

Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW sangat memperhatikan hak-hak tetangga dan menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan mereka.

KESIMPULAN

               Akhlak bertetangga mencakup nilai-nilai moral dan etika yang penting dalam menjalin hubungan yang baik dengan tetangga. Dalam konteks ini, Nabi Muhammad SAW adalah teladan yang baik dalam menjaga hubungan harmonis dengan tetangga. Terdapat beberapa tantangan dalam menerapkan akhlak bertetangga, seperti komunikasi yang buruk, perbedaan persepsi, dan kesibukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan hal yang bisa terjadi dalam interaksi sosial, dan penting bagi kita untuk mencari cara mengatasi tantangan tersebut agar tetap menjaga hubungan baik dengan tetangga. Strategi untuk membantu warga menerapkan akhlak bertetangga juga sangat relevan dengan pendidikan akhlak. Pendidikan akhlak sejak dini, kegiatan komunitas, pelatihan praktis, dan peran model yang baik dapat membantu membentuk sikap dan perilaku yang baik dalam berinteraksi dengan tetangga. Semoga melalui upaya-upaya tersebut, kita bisa menciptakan lingkungan sosial yang saling mendukung dan harmonis dalam kehidupan bertetangga. Akhlak bertetangga merupakan salah satu bentuk implementasi nyata dari ajaran Islam dalam membangun kehidupan sosial yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Kaysi, M. I. (2003). Petunjuk praktis Akhlak Islam. Jakarta: Lentera.

Habibah, S. (2015). Akhlak dan Etika Dalam Islam. Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) JURNAL PESONA DASAR

Universitas Syiah Kuala, 1(4), 73--87. Retrieved from http://jurnal.unsyiah.ac.id/PEAR/article/view/7527

Lismayana. (2019). Analisis Etika Bertetangga Dalam Pendidikan Akhlak Berdasarkan Al-Quran (Kajian Surah An-Nisa

Ayat 36 Dan Surah Al-Ahzab Ayat 60--61). Jurnal PENDAIS, 1(2), 129--142.

Al-Quran Surah An-Nisa ayat 36

Hadits Riwayat Bukhari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun