Mohon tunggu...
Daffa Putra Islami
Daffa Putra Islami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teknik Mesin UNS 2021

UTS SEMESTER 1 BAHASA INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Problematika Kegiatan Belajar Mengajar

15 Oktober 2021   19:08 Diperbarui: 15 Oktober 2021   19:32 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekolah harus menjadi rumah kedua bagi siswa untuk tumbuh dan berkembang. Namun dalam praktiknya, banyak sekolah yang belum sepenuhnya menerapkan sistem belajar mengajar, juga belum menciptakan lingkungan yang nyaman bagi siswa untuk pergi ke sekolah dengan gembira. Menjadikan sekolah lingkungan yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa, dan menjadikan lingkungan sekolah seperti rumah kedua yang masih menjadi pekerjaan rumah dinas pendidikan dan guru sekolah.                                                                     

Banyak sekolah, khususnya guru di seluruh sekolah di Indonesia, masih menganut pandangan lama dalam melaksanakan kegiatan belajar, yaitu menekankan berlebihan pada disiplin siswa dan pemahaman terhadap kurikulum sekolah. Akibatnya, hal penting lainnya, yaitu siswa suka belajar di sekolah, terabaikan. 

Ini adalah masalah krusial, dan solusi harus segera diwujudkan dan ditemukan. Metode belajar sekolah harus segera dimulai. Jika siswa tidak menyukai kegiatan belajar mengajar, dampak buruknya adalah selain stres dan trauma dengan belajar, juga akan cenderung mencoba bolos dan berulangnya lagi.

Situasi belajar dan mengajar sering membuat orang merasa tidak enak, termasuk mengikuti waktu tayang kursus. Artinya, misalnya, dalam satu semester, guru akan menyelesaikan semua materi yang tercantum dalam mata pelajaran terlepas dari apakah siswa memahaminya sepenuhnya. 

Sangat jika hal ini terjadi terus menerus, karena salah satu pembelajaran adalah siswa tidak akan menikmati kegiatan belajar dan mengajar di sekolah, dan kemudian siswa tidak akan begitu mengingat apa yang dipelajari di sekolah pembelajarannya berdasarkan kewajiban.

Oleh karena itu, banyak hal yang mereka pelajari di sekolah cenderung mudah dilupakan hanya dalam beberapa minggu atau bulan. Jika siswa menyukai mata pelajaran yang mereka pelajari, mereka tidak hanya akan mengingatnya, tetapi mereka juga akan tertarik untuk belajar lebih banyak dan mengembangkan kemampuannya. Tentu saja, ini lebih berharga daripada siswa yang bisa mengerjakan soal ulangan

Sudah saatnya institusi pendidikan lebih memperhatikan kenyamanan dan keceriaan peserta didik dalam mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran dan kegiatan sekolah. Dengan demikian diharapkan siswa tidak mengalami trauma sains, sebaliknya siswa akan senang dan berharap untuk belajar mandiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun