Mohon tunggu...
Daffa Nurdiansyah
Daffa Nurdiansyah Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS | Tokoh anak Inspiratif provinsi Sumatera Barat

Affa Penses, Seorang remaja yang memiliki kepribadian sanguinis bercampur melankolis ini meniliki nama asli yaitu daffa nurdiansyah. ]Remaja yang berdarah jawa dan minang ini lahir di sebuah bukit nan indah yang diberi nama kota Bukittinggi pada tanggal 3 maret 2007. Menempuh pendidikan yang luar biasa yaitu di SMPN 3 BUKITTINGGI. Aktif berorganisasi dan menggeluti dunia literasi membuat nya diundang dalam tolkshow kick Andy. Kini bersekolah di SMAN 1 BUKITTINGGI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stop berkata Toxic di Bulan Suci, Perbanyak Shalawat Lebih Berarti

12 Juni 2022   12:50 Diperbarui: 12 Juni 2022   12:55 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata merupakan satuan bahasa yang mempunyai arti atau satu pengertian. Kata tak pernah luput dalam keseharian dan kehidupan kita untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan makhluk sosial lainya. Dalam berucap tentu kita harus memiliki sebuah kata yang baik dan juga tidak mengandung efek negatif kepada kita dan orang lain. Namun, seiring perkembangan zaman muncullah beberapa kosa kata yang memiliki efek negatif dan tidak pantas untuk di ucapkan.

Seseorang yang berkata kasar atau mengucapkan sesuatu yang kasar disebut dengan toxic. Dilansir dari halaman web bahasadaring.com toxic berasal dari bahasa inggris yang artinya racun. Tapi digunakan di istilah slang/bahasa gaul untuk menyebutkan hal yang tidak sehat dan berbahaya untuk kesehatan mental. Dapat disimpulkan bahwa toxic merupakan sebuah ucapan yang kasar yang memberi efek negatif kepada kita.

Perkataan yang tidak pantas atau kasar tentu juga tidak baik dalam pandangan agama islam. Kata --kata tersebut dapat mendatangkan mudharat dan juga dosa kepada orang yang mengucapkannya. Kebanyakan kata toxic tersebut seringkali diucapkan oleh sebagian beberapa kalangan remaja dan anak-anak. Kosa kata yang kasar tersebut mereka dapatkan dari pengaruh negatif pengunaan media sosial yang tidak terkontrol serta lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

Karena kata-kata tersebut sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian kalangan, sehingga mereka tidak bisa berhenti mengucapkannya meski sudah memasuki bulan suci ramadhan. Bulan suci ramadhan merupakan bulan yang ditunggu--tunggu kedatangannya oleh umat muslim di seluruh belahan dunia. Karena bulan suci ramadhan memiliki banyak sekali keberkahan dan nikmat yang kita dapatkan. 

Di bulan suci ramadhan, umat muslim akan berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan agar mendapatkan pahala dan syafaat dari Allah SWT dan baginda Rasullulah SAW. Namun bagaimana jadinya jika kita umat muslim berkata kasar pada hari-hari yang penuh kebaikan dan keberkahan ini.

Berkata kasar atau toxic di bulan suci ramadhan tidak akan mendatangkan keuntungan sedikitpun. Namun sebaliknya, berkata kasar dapat merugikan kita dan orang sekitar kita seperti ; 1) Tidak mendapat kedamaian dalam hidup. 2) Dikucilkan orang sekitar. 3) Menyakiti perasaan orang lain. 4) Akan selalu menjadi kebiasaan buruk. 5) Membuat percaya diri semakin menurun. Dan masih banyak lagi kerugian yang kita dapatkan ketika berkata kasar atau toxic.

Untuk menghindari kerugian dan mudharat tersebut alangkah baiknya kita mengganti kebiasaan buruk kita yang berkata kasar dengan bersholawat di bulan suci ramadhan. Selain mendapat pahala, sholawat juga mendapatkan keuntungan bagi diri kita seperti : 

1) Satu kali bershalawat, Allah akan balas 10x lipat. 2) malaikat akan mendoakan keselamatan 10x. 3) Menghapus 10 kesalahan. 4) Memperoleh syafa'at. 5)Menentramkan hati dan jiwa. Serta masih banyak lagi manfaat dan keberkahan yang kita dapatkan dengan bershalawat di bulan ramadhan. Marilah kita bersama sama mengubah kebiasaan buruk dengan kebiasaan yang baik dan juga menimbulkan keberkahan. Dengan bersholawat Allah akan selalu memberi kita petunjuk dan syafaatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun