Mohon tunggu...
Daffa Majid
Daffa Majid Mohon Tunggu... Freelancer - penulis

life for movie

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pembalasan Dendam Bangsa Vikings pada Kerajaan Inggris

10 Mei 2022   21:10 Diperbarui: 10 Mei 2022   21:15 1907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di abad ke-11 Eropa, Bangsa Viking hidup damai di tanah Inggris. Mereka hidup berdampingan dengan para bangsawan setempat, juga bersama raja Inggris, Raja Aethelred II. Semua kedamaian itu berubah seketika menjadi bencana. 

Di tengah menjamu para Vikings di acara makan malam, Raja Aethelred (Bosco Hogan), memerintahkan pasukannya untuk membunuh semua orang berketurunan Vikings. Mereka ditembak menggunakan panah, tidak menyisakan kesempatan untuk para Vikings bergerak mencari perlindungan. Hari itu kemudian dikenal sebagai Saint Brice's Day Massacre.

Lompat setahun kemudian, kematian para Vikings itu masih menyulut emosi Vikings lainnya. Raja Canute dari Denmark membentuk aliansi bersama seorang pria yang kelak akan menjadi Raja Norwegia, Olaf Haraldsson. Bersama dengan Olaf adalah adiknya bernama Harald Hardrada yang sebenarnya juga mendambakan mahkota Raja Norwegia.

 Saat pasukan mereka tengah bersiap di Kattegat, salah satu orang di pasukan kerajaan Norwegia tiba-tiba dibunuh oleh Viking lainnya yang berasal dari Greenland, yaitu Freyds Eirksdttir. Alasannya adalah ia ingin membalaskan dendamnya kepada lelaki tersebut karena pernah memperkosa dirinya dan mengukir salib di punggung dia (Freydis adalah seorang viking yang masih menyebah para dewa).

Tidak terima akan hal tersebut, Olaf lantas ingin membunuh Freydis. Namun, penguasa Kattegat, Jarl Haakon menghentikan upaya Olaf dan memerintahkan kalau semua pembunuhan di tanahnya harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. 

Singkat cerita, ketika persidangan sedang berlangsung, Harald menyarankan untuk saudara lelaki Freydis, Leif Erikson dan pasukan Viking lainnya yang ia bawa, menggantikan posisi orang yang Freydis bunuh. Mereka semua setuju, Leif akhirnya tergabung bersama Harald dan lainnya untuk datang membalaskan dendam mereka kepada Raja Inggris.

Sementara Freydis menjadi tahanan di Kattegat, Jarl Haakon memerintah Freydis untuk melakukan ziarah ke Uppsala, sebuah tempat yang sakral bagi para penyembah Odin dan para dewa, untuk Freydis menemukan arti dari hidupnya.

Saat hendak pergi ke Uppsala bersama para kawanannya, Freydis dihalang oleh salah satu anggota dari kelompok atheis yang dipimpin oleh Jarl Kare. Namun salah satu anggota yang menyerang Freydis dan kawanannya dapat dibunuh oleh Freydis, dan langsung melanjutkan perjalanannya dengan satu temannya yaitu Yrsa untuk pergi menjauh untuk mendapatkan bantuan dari warga di desa yang ia temui. 

Namun salah seorang dari warga setempat menyuruh Freydis untuk pergi ke Uppsala sendirian karena pasukan dari kelompok Jarl Kare mulai bergerak mencari pembunuh salah seorang anggotanya. Saat Jarl Kare dan anggotanya tiba di desa yang Freydis sempat tinggali, ia pun bertanya kepada warga setempat untuk mencari Freydis. Saat tahu Freydis sudah menuju Uppsala, Jarl Kare dan kelompoknya pun mulai membunuh satu per satu dari warga di desa tersebut. 

Kental dengan urusan agama

Kelompok Vikings dari Greenland menganut kepercayaan kepada dewa, sedangkan Denmark dan Norwegia sudah menganut agama kristiani. Para umat kristiani sering mengolok para Vikings dari Greenland karena menurut mereka dewa tidak ada, yang ada hanya tuhan dari kristiani saja, maka dari itu selama dari awal pertemuan antara Greenland, Denmark, dan Norwegia sampai mendekati hari mereka berperang bersama pun mereka masih cekcok untuk urusan agama. Olaf Haraldson, selaku ketua dari Vikings Norwegia berpendapat kepada Raja Canute untuk berperang hanya dengan umat kristiani saja, karena menurutnya agar lebih berkah dan mendapat jaminan kemenangan, namun Raja CDanute tidak mengindahkan pendapat dari Olaf, karena Vikings Norwegia memiliki kecerdasan yang melebihi Raja Canute itu sendiri selaku ketua dari perkumpulan Vikings itu. Pada akhirnya Olaf menerima para Vikings Greenland yang menganut kepercayaan kepada dewa untuk berperang bersama dengan satu tujuan, yaitu menduduki daerah Inggris untuk membalaskan dendam para Vikings yang dibunuh brutal di daerah Inggris. 

Saudara sejalan

 Sejak awal, Harald selalu percaya pada Leif kalau dia adalah orang yang tak bisa dianggap remeh. Harald juga lah yang menaruh kepercayaan pada Leif untuk mengkapteni sebuah kapal ketika mereka hendak berangkat ke Inggris. Kepercayaan itu dibayar tuntas dengan Leif dan mereka berdua pun semakin kental sebagai seorang teman.

 Kepercayaan Harald kepada Leif juga tumbuh karena ia menyukai Freydis yang mana adalah adik dari Leif Erikson. Namun cinta antara Freydis dan Harald terhalang karena Harald harus berperang melawan Inggris, sedangkan Freydis harus menuju Uppsala untuk mendapatkan pencerahan atas semua pertanyaan selama hidupnya. 

Tumbangnya Kerajaan Inggris

Dengan bersatunya Vikings dari tiga negara hebat yaitu Norwegia, Greenland, dan Denmark, jelas Inggris runtuh selain karena para pasukan yang sangat banyak yang dimiliki oleh para Vikings, ada pula bantuan dari aliansi Inggris yang memilih untuk tidak ikut campur dengan urusan Inggris melawan para Vikings. Aliansi Inggris itu adalah Kerajaan Mercia, yang dipimpin oleh Eadric Streona. Ia memilih untuk berbohong kepada Kerajaan Inggris untuk bergabung dengan para Vikings agar Mercia tidak diratakan oleh para Vikings. Namun usahanya sia-sia. Alih-alih bergabung dengan Vikings, ia justru dibunuh oleh Raja Canute karena dianggap tidak setia dan menjadi penghianat. 

Akhirnya setelah beberapa hari pertempuran, Inggris pun ditaklukan oleh para Vikings. Raja Canute menduduki takhta raja di Inggris, Denmark pun yang menjadi kampung halamannya ditinggalkan, namun Olaf ternyata memiliki rencana lain. Ia menginginkan Inggris untuk dirinya, maka dari itu Olaf pergi ke Denmark untuk memberi tahu istri dari Raja Canute untuk menyuruh Raja Canute pergi dari Inggris. 

Kesimpulan

'Vikings: Valhalla' menjadi pembuka manis untuk season yang akan datang. Cerita yang memiliki banyak nilai, namun juga tetap mudah untuk diikuti. Mungkin inilah alasan mengapa Jeb Stuart, pembuat cerita ini memutuskan untuk melenceng jauh dari sejarah aslinya. Ia dan rekan-rekannya ingin membuat sesuatu yang bisa diikuti oleh semua khalayak tanpa terkena spoiler dari kejadian di dunia nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun