Desa Pandansari, sebuah desa yang subur di kaki pegunungan, kini sedang fokus menggali potensi lokalnya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Langkah ini diambil untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan bagi masyarakat setempat. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi tonggak penting dalam memacu pembangunan ekonomi di tingkat desa. Sebagai entitas ekonomi yang dimiliki dan dikelola oleh masyarakat desa, BUMDes berperan krusial dalam merumuskan dan mengimplementasikan program-program pembangunan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan daya saing desa. Melalui inovasi, kolaborasi dengan pelaku usaha lokal, dan pemanfaatan potensi sumber daya di sekitarnya, BUMDes menjadi motor penggerak ekonomi yang berkelanjutan, memberikan dampak positif bagi masyarakat dan mendukung terciptanya ekosistem ekonomi yang inklusif di tingkat desa.
Desa Pandansari, yang dikenal dengan sawah hijau dan keindahan alamnya, kini berkomitmen untuk mengoptimalkan sumber daya lokal. BUMDes menjadi katalisator utama dalam mengembangkan inisiatif-inisiatif yang mendukung perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam beberapa tahun terakhir, BUMDesa Pandansari telah berhasil mengelola potensi-potensi unik desa, salah satunya adalah pengelolaan galon air dari Sumber Ciri oleh BUMDes yang memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan lingkungan dan memastikan ketersediaan air bersih bagi seluruh desa. Langkah ini diapresiasi secara luas oleh masyarakat setempat karena mendorong keberlanjutan sumber daya alam. Penting untuk dicatat bahwa keberhasilan pengelolaan ini didukung oleh perijinan yang resmi dan telah memenuhi standar lingkungan. Adanya perijinan tersebut memberikan kepastian hukum dan menunjukkan komitmen BUMDesa Pandansari dalam melaksanakan kegiatan yang berkelanjutan dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Langkah ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat setempat, menegaskan transparansi dan tanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya alam.Â
BUMDes Desa Pandansari juga berperan aktif dalam mendukung para pelaku UMKM lokal, termasuk produsen kopi kapulaga dan jahe instan. Kopi kapulaga dan jahe instan dari Desa Pandansari mendapatkan sorotan positif berkat kualitas unggul dan proses produksi yang terjamin. Kedua produk ini bukan hanya mendukung perkembangan UMKM lokal, tetapi juga berhasil meningkatkan daya saing produk-produk desa. Keunikan rasa dan kualitas yang dijaga dengan baik membuat kopi kapulaga dan jahe instan dari Desa Pandansari menjadi pilihan yang menarik di mata konsumen di desa setempat dan sekitarnya.
Kepala BUMDes Desa Pandansari, Bu Tuti, menyampaikan "Kami yakin bahwa melalui pengelolaan berkelanjutan terhadap potensi lokal, kami tidak hanya dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, tetapi juga berkomitmen untuk memfokuskan perhatian pada pemberdayaan UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi desa kami. Dengan cara ini, kami berharap dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi para pelaku usaha lokal dan seluruh komunitas desa."
Desa Pandansari, yang subur di kaki pegunungan, tengah mengoptimalkan potensi lokalnya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Sebagai motor penggerak ekonomi desa, BUMDes berperan penting dalam merumuskan dan mengimplementasikan program-program pembangunan, meningkatkan kesejahteraan, dan mendukung ekosistem ekonomi inklusif. Fokus pada pemberdayaan UMKM lokal, pengelolaan sumber daya alam seperti Sumber Ciri, dan kolaborasi dengan pelaku usaha membuktikan keberhasilan langkah-langkah BUMDes dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat Desa Pandansari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H