Mohon tunggu...
Daffa Imam
Daffa Imam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Baca-Nulis-Tidur-Repeat

Rakyat biasa yang coba kritis, sedikit narsis, berkumis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gagal SNBT Bagai Langit Runtuh?

21 Juni 2023   10:07 Diperbarui: 21 Juni 2023   10:21 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau terdengar agak klise, tapi kredo ini selalu punya kebenaran tersendiri dalam hidup, terlepas dari apa pun agama yang dianut. Tuhan tak pernah tidur, seperti kata orang-orang bijak. Tuhan selalu merencanakan yang terbaik untuk hamba-hambanya.

Dulu, saya tak berniat untuk kuliah. Kegemaran terhadap pesawat tempur membangun impian di alam bahwa sadar saya untuk menjadi seorang pilot. Rasanya asyik bisa berkeliling dunia secara gratis. Maka, ujian nasional selesai, saya putuskan menunggu waktu pendaftaran ke STPI Curug. Saya pun iseng mencoba mengikuti SBMPTN seperti kebanyakan siswa. Kegemaran terhadap Franz Kafka dan Hitler mengantarkan saya memilih jurusan Sastra Jerman dan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran. Pilihan terakhir, saya labuhkan ke jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universias Pendidikan Indonesia setelah beberapa bulan tersihir oleh Kumpulan Puisi Melihat Api Bekerja karya Aan Mansyur dan novel Kahlil Gibran, Sayap-Sayap Patah. Tes dijalani dengan apa adanya, pengumuman dihadapi dengan perasaan biasa saja. Sampai akhirnya, saya berada di tahap kebingungan untuk tetap menghidupi mimpi menjadi pilot di STPI Curug atau mengambil kesempatan kuliah di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Akhirnya, saya putuskan untuk mencoba kuliah. Dua tahun berselang, pandemi covid-19 menyerang Indonesia. Semua lembaga pendidikan belajar secara daring, akses terbatas, pegawai mengalami PHK---termasuk beberapa maskapai penerbangan. Seandainya saya tetap keukeuh menjadi pilot, mungkin saja sampai saat ini saya masih menganggur karena PHK massal yang terjadi di beberapa perusahaan, termasuk maskapai penerbangan. Di titik tersebut, saya bersyukur karena berani mencoba belajar mengambil hikmah dari setiap kejadian.

Jadi, apakah gagal SNBT adalah kiamat? Tentu tidak bagi orang-orang yang optimis akan masa depan. Bagi orang-orang yang pesimis, gagal SNBT ibarat langit runtuh. Tak ada kesempatan untuk hidup dan melanjutkan mimpi-mimpi besar yang digantungkan di langit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun