Begitu pula ketika suaminya, Teuku Umar, gugur dalam perang. Cut Nyak Dien membuktikan bahwa ia bisa hidup mandiri---tanpa ayah dan suami---dan tetap berjuang melawan Belanda bersama rakyat Aceh lain. Walaupun akhirnya ia dipenjara dan diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat, Cut Nyak Dien berusaha tetap memberikan manfaat dan semangat perjuangan melalui beragam cara.
Buku Seri Pahlawan Nasional "Cut Nyak Dien" selain menambah wawasan tentang sejarah pahlawan nasional, dapat juga menambah persepsi tentang seberapa pentingnya penanaman karakter---khususnya kemandirian---dalam kehidupan. Nilai-nilai pendidikan karakter---terutama karakter mandiri---perlu ditanamkan sejak dini melalui berbagai macam cara. Karakter yang baik akan menentukan tindakan dan sifat di masa yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H