Mohon tunggu...
Daffa Imam
Daffa Imam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Baca-Nulis-Tidur-Repeat

Rakyat biasa yang coba kritis, sedikit narsis, berkumis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ustaz Hanan Attaki: Kekinian, Penganalogian, dan Keterampilan

17 Juli 2022   12:51 Diperbarui: 17 Juli 2022   12:52 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: podtail.com

Hal itu tergambar dalam kalimat, "Udah aja lupain, bukan karena kita memutuskan silaturahim tapi karena kita ingin menghindar dari dosa besar". Hal itu menjadi bukti bahwa Ustaz Hanan Attaki tidak serta merta melarang pendengar untuk tidak berhubungan lagi dengan mantan, tetapi juga memberi rasionalisasi mengapa harus melakukan apa yang disarankan olehnya

Selain dalam video berjudul "Balikan Lagi, Jangan?", tuturan lain yang menarik untuk dibahas terdapat dalam video berjudul "Charging Iman" sebagai berikut.

"Kita HP aja dicas sehari beberapa kali. Gimana dengan iman kita yang selalu dikuras, yang kuotanya itu habis setiap hari karena kita gak sengaja mungkin ngelihat sesuatu yang gak boleh, ngedenger pembicaraan yang tidak baik. Sehingga iman kita tuh ngedropnya lebih cepet daripada handphone kita. Kalau kita selalu disiplin, dan hati-hati banget dengan handphone kita, begitu udah mulai muncul peringatan handphonenya udah lowbat di bawah 10%, kita langsung nyari colokan listrik. Bagaimana dengan iman ketika kita ngerasa lowbat? Colokan listrik iman adanya di dalam majelis-majelis ilmu. Sehingga kalau kita sehari ngerasa iman kita lagi drop? Kita harus langsung mencari booster iman"

Tuturan tersebut tergolong ke dalam tindak tutur ilokusi, yaitu tuturan yang dimaksudkan agar isi pesan yang disampaikan oleh pembicara dapat tersampaikan kepada pendengar. Tuturan ini sangat terikat oleh konteks pembicaraan. Hal tersebut tercermin dalam kalimat, "Kita HP aja dicas sehari beberapa kali. Gimana dengan iman kita yang selalu dikuras, yang kuotanya itu habis setiap hari karena kita gak sengaja mungkin ngelihat sesuatu yang gak boleh, ngedenger pembicaraan yang tidak baik." Ustaz Hanan Attaki melakukan tuturan ilokusi sebagai analogi tentang dakwah yang ingin ia sampaikan.  Ia memilih menyamakan iman dengan handphone. Hal itu dilakukan tentu bukan tanpa alasan. 

Pendengar dakwah sebagian besar merupakan anak muda, yang tak pernah jauh dengan handphone. Ketika handphone lowbat, tentu mereka akan segara mencari charger untuk handphone-nya. Begitu pula dengan iman, apabila iman sudah terkuras dan lowbat, maka jalan satu-satunya untuk charge iman itu dengan datang ke majelis-majelis ilmu.

Dapat terlihat bahwa dalam menyampaikan dakwahnya, khususnya dalam segmen One Minute Booster, Ustaz Hanan Attaki sering melakukan tindak tutur lokusi dan ilokusi. Mengenai alasan pemilihan tindak tutur apa yang akan digunakan, belum terlihat secara jelas. Namun, kedua tindak tutur itu dianggap dominan kemunculannya dalam dakwah-dakwah yang dilakukan.

Melalui pemilihan kata-kata yang 'kekinian' di kaum milenial menjadi nilai tersendiri bagi Ustaz Hanan Attaki dapat diterima oleh kalangan anak muda Indonesia. Analogi-analogi yang dekat dengan kaum milenial menjadikan dakwahnya mudah menyentuh hati pendengarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun