“Gue suka reza rahardian tp sebagai pembaca webtoonnya kek kurang cocok karena usia kali ya. Di pikiran gue kek adimas ni masih muda, mungkin klo aktor skrg yang lahiran 95-98 an gt cuma kalo reza lg yaudahlah ya kek pasti pengen yg aktingnya mumpuni kan dripd ambil risk org baru,” tulis akun @sept*******
“Reza ama bcl emang aktingnya bagus tapi untuk pasutrigaje no for me mereka nggak cocok buat meranin adel ama adimas harusnya cari aktor muda yang cocok ama visualisasi webtoon kalau cuma cari aktor yang pamornya tinggi nggak gini juga kali masih banyak aktor muda yg cck untuk ini,” tulis akun @aqulo*****
Selain itu poster yang dirilis oleh rumah produksi film ini juga banyak menuai kritik dari netizen di media sosial. Pasalnya poster yang dibuat berbeda dengan genre dari webtoon Pasutri Gaje. Poster yang di tampilkan berlatar belakang seperti film action sci-Fi, tidak cocok dengan film yang bernuansa romance comedy dan alur cerita dari webtoon tersebut. Hal lain yang membuat poster tersebut mendapat kritikan adalah netizen berprasangka bahwa poster dibuat menggunakan AI (Artificial Intelligence).
Berikut beberapa cuitan netizen pada kiriman akun Instagram resmi @falconpictures_
“Kecewa. Ini poster resmi?? Knp kayak film animasi action gini? Padahal genrenya comedy romance. Knp ga pada pake baju PNS adimas sama adelnyaaa,” komentar akun @dflying*********
“jujur kecewa posternya ga kaya di webtoon yang pake baju pns :). Semoga ceritanya ga ngecewain ya,” komentar akun @cai****
“ini genre nya apa dah? Sci Fi dystopian? Karakter romance penganten muda nya g di tonjolin? Cast nya apa g ketuaan ya? Posternya keliatan bgt pake AI, sejauh ini, ini yang paling jauh,” komentar akun @kent***************
“masa dari webtoon gambar tangan posternya AI sih, the major disrespect,” komentar akun @vici*******
Menurut tanggapan dari rumah produksi Falcon Pictures, poster tersebut hanyalah artwork saja, bukan poster resmi film Pasutri Gaje. Namun netizen tetap kecewa apabila posternya benar-benar dibuat menggunakan AI. Banyak yang mengatakan tim rumah produksi tidak menghormati komikus serta merendahkan artist atau designer. Namun saat ini belum ada klarifikasi dari pihak Falcon Pictures terhadap masalah tersebut.
Lalu bagaimana tanggapanmu, apakah artwork tersebut dibuat menggunakan AI?
